Urbannews | Tanggal 1 Juni hari ini, Rabu, tepat Hari Kelahiran Pancasila. Tapi, kita tidak sekedar menghafal dan lancar melafal Pancasila secara tekstual, tapi harus sejalan secara kontektual kerangka Pancasila dalam hidup keseharian sesuai makna tersirat dari ke-5 Sila sebagai pandangan hidup kita sebagai bangsa.
Nah! bertepatan dengan Ulang Tahun ke-5 Lembaga Manajemen Kolektif Pencipta Lagu Rekaman Industri Nusantara (LMK Pelari), yang juga bertepatan dengan Hari Kelahiran Pancasila, memaknainya dengan menggelar acara Halal Bihalal sekaligus pemberian penghargaan kepada para musisi legendaris Indonesia yang dianggap berjasa dalam pengembangan Industri musik Tanah Air.
Dalam acara Halal Bihalal yang di gelar di Hard Rock Cafe Jakarta ini menampilkan beberapa artis dan musisi yang tergabung dalam LMK Pelari dintaranya ada Friz RM, Tito Soemarsono, Keenan Nasution, Imaniar, Rify Putri, Benny Soebarda, Ajul Jiung, Wahyu OS, Neni Triana dan penampilan special dari Grup Kolintang Ibu-ibu Menteri dari Kementerian PUPR, yang menamakan dirinya Grup Mawar merah.
Ketua LMK Pelari Sandec Sahetapy mengatakan bahwa acara ini merupakan ajang silaturahmi dan menjalin keakraban seluruh pengurus Pelari bersama keluarga dan para musisi.
“Kebetulan hari libur Nasional, maka acara Halal Bihalal ini kita jadikan sebagai ajang silaturahmi untuk menjalin keakraban antara sesama pengurus Pelari dan keluarga, dengan para musisi Indonesia. Kebetulan pula pas dengan Ulang Tahun ke-5 Pelari dan Hari Lahir Pancasila,” kata Sandec di Hard Rock Cafe, Jakarta pada Rabu (01/06).
Masih menurut Sandec, selain hahal bihalal, Pelari juga memberikan penghargaan kepada beberapa musisi legendaris Indonesia yang dianggap berjasa dalam perkembangan Industri Musik Indonesia.
“Kita menghargai jasa jasa para musisi legendaris yang karya-karyanya tidak hanya mewarnai khasanah musik Indonesia, tetapi juga menginspirasi dan membantu perkembangan Industri Musik di Indonesia, ada nama nama legend seperti Ismail Marzuki, Enteng Tanamal, Bing Slamet, Chandra Darusman dan lain lain,” sambung Sandec.
Tujuh Musisi dan tokoh musik yang akan mendapatkan penghargaan dari LMK Pelari diantaranya adalah; Chandra Darusman sebagai Tokoh Intelektual Hak Cipta Musik, Enteng Tanamal sebagai Pejuang Hak Cipta Musik, Bing Slamet Tokoh Penggagas Hak Cipta Musik, Fritz Aritonang Tokoh Pejuang Hak Cita sekaligus Pendiri LMK Pelari, Ismail Marzuki Tokoh Kompois Besar Indonesia, WR Soepratman sebagai Tokoh Pahlawan Nasional Pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Sedang para musisi dan pencipta lagu yang akan mewakili menerima asuransi Pijar adalah Fariz RM, John Paul Ivan, Sandy Sulung, Michael Tahendung, S Fenty Nur, Mangara T Manik, Zahir Cok Lubis, Tito SZoemarsono, Titin Novitasari dan Andika Joko Mulyanto.
Dalam kesempatan yang sama Fariz RM yang hadir dan turut mengisi acara juga mendapat kehormatan untuk menerima asuransi jiwa yang diperuntukkan bagi para pencipta lagu yang tergabung dalam LMK Pelari Nusantara, juga turut memberikan.
“Terima kasih kepada LMK Pelari, meskipun usianya masih sangat muda tapi Gerakan dan semangatnya luar biasa. Sejak 45 tahun saya berkiprah di dunia musik baru pertama kali ini saya dapet royalty, yaitu dari LMK Pelari. Tak sampai disitu hari ini juga menjadi hari yang luar biasa, karena saya dan seluruh anggota Pelari mendapat hadiah Istimewa dari para pengurus Pelari yaitu berupa Asuransi Jiwa. Ini kerja yang luar biasa dari seluruh tim Pelari. Terus berjuang demi transparansi royalty musik,” papar Fariz RM.
Menutup pembicaraanya dengan para wartawan yang hadir meliput acara Halal Bihalal ini, Sandec tak lupa mengucapkan Maaf Lahir Bathin.
“Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Maafkan saya kalau dalam memimpin kalian banyak sikap dan kata-kata saya yang keras tegas dan cenderung kasar mungkin, sehingga ada yang kurang berkenan di hati. Itu semua terpaksa saya lakukan karna ‘Rasa Cinta’ aku kepada teman-teman semua dan LMK Pelari,” tutup Sandec.
Orasi Transparasi Royalty Musik
Dalam kesempatan yang sama, Sandec juga melakukan orasi yang membakar semangat semua tamu yang hadir. Orasi Sandec tak luput dari perjuangan dirinya bersama teman-teman di Pelari Nusantara untuk perang melawan ketidak adilan serta transparansi Royalty Musik.
Berikut petikan Orasi dari Sandec:
Bangsa ini tidak akan pernah bisa maju, karena harus “menyesuaikan” dengan yang berpikir “mundur’. Terlebih orang-orang yang sudah nyaman merampas uang royalti musik.
Yang “maju” harus mengalah dari yang “mundur” dengan alasan kalah tua. Namun hari ini saya akan Tetap Memilih satu kata….LAWAN !!
War on Royalty, Road to Revolusi Transparansi Royalti Musik Indonesia. Sudah saatnya Pencipta Lagu mengetahui Hak-Hak nya dengan Benar dan Baik.
Perang ini bukan untuk ingsun…namun untuk anak cucu kalian para pemusik.