Urbannews Music | Akhir-akhir ini sedang tren group band lawas yang populer di zamannya, baik itu yang bubar jalan, sedang vakum karena ada personilnya yang keluar, dan sebab lain lagi, menyatakan diri untuk berkumpul kembali atau reunian. Alasan mereka berkumpul pun bermacam-macam, ada yang ingin mengenang masa lalu alias bernostalgia, ada pula kangen menyapa penggemar lamanya, tapi bisa juga karena kepentingan lain yakni adanya permintaan mereka manggung. Jadi reunian itu ‘panggilan hati atau panggilan manggung’.
Salah satunya, band pop romantis asal Yogyakarta, ‘Jikustik’, yang telah berdiri sejak Februari tahun 1996, bersiap menggelar konser bertajuk ‘Jikustik Reunian’ pada 29 Maret 2019 mendatang di Grand Pacific Hall Yogyakarta. Konser yang di promotori Rajawali Indonesia ini, akan menampilkan Jikustik versi kini yaitu Brian (Vokal & Gitar), Dadi (Gitar & Vokal), Adhit (Keyboard) dan Carlo (Drum), bersama Jikustik formasi awal yakni Pongki (vokal & gitar) dan lcha (bass & vokal) yang hengkang 10 tahun lalu, dalam satu panggung.
Jikustik yang berhasil menelurkan banyak album dengan sederet single hits mereka, sampai saat ini masih terkenang di benak para pendengar musik di Indonesia. Pada formasi awal, ada 8 buah album di antaranya seperti ‘Seribu Tahun’ yang dirilis tahun 2000, ‘Perjalanan Panjang’ (2002), ‘Sepanjang Musim” (2003), ‘Pagi’ (2004) dan beberapa album Iainnya. Sementara, Jikustik masih tetap eksis dengan formasi baru saat ini, menelurkan karya-karya terbaiknya seperti ‘Setia’.
CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi menuturkan, menyatukan Jikustik salah satu band asal Yogyakarta yang cukup produktif melahirkan karya ini banyak tantangannya. “Butuh waktu sekitar 3 tahunan meyakinkan mereka bertemu satu sama lain, untuk mau bermain dalam satu panggung. Apalagi, kita tahu bersama telah terjadi polemik antara Ponki dan Icha satu sisi dengan teman-teman Jikustik yang lain. Jadi, susahnya bukan main. Tapi saya bilang, ini bukan sekedar reunian tapi rekonsiliasi. Menyelaraskan hati, menyeiramakan kerinduan,” jelas Anas, di Hard Rock Café Jakarta, Selasa (12/2) sore.
Pongki punya alasan kuat tatkala akhirnya mau reuni dengan band yang membesarkannya, Jikustik. Menurutnya, Anas Syahrul Alimi sang promotor punya konsep kuat untuk mempersatukan mantan personel Jikustik yang telah lama tidak bertegur sapa. “Penawaran untuk Jikustik reuni itu sudah lama, tapi tidak terjadi karena setengah matang. Tawaran berulang dan saya tidak mau. Lalu Mas Anas, kepingin menunjukkan konsep rekonsiliasi, dan saya terhenyak. Menurut saya konsep ini menarik, sampai akhirnya kami semua ketemu dan pelukan. Semuanya mencair,” pungkas Pongki.
Dan, rekonsiliasi inilah menjadi konsep dasar konser ‘Jikustik Reunian’ yang digunakan oleh Agus Noor sebagai Show Director. Dalam konser Jikustik Reunian nanti, Pongki, Icha, Dadi, Adhit dan Carlo, tidak saja sekedar bernostalgia menyuguhkan kembali karya-karya hits yang pemah mereka mainkan bersama, atau temu kelangenan dengan penggemarnya. Tapi, menurut Agus Noor, ada potret menarik yang menarik untuk di sampaikan ditengah kondisi politik saat ini, jika ada keinginan perbedaan pendapat bisa disatukan lewat rekonsiliasi.
Ada yang bilang, kalau reunian itu ibarat tidur dengan mantan istri tapi tanpa berhubungan seks. Artinya, hanya sekedar temu kangen saja tanpa nafsu kembali, karena setelah itu ya bubar lagi. Seperti rujuknya Axl dan Slash yang hampir 20 tahun berpisah dan tidak satu panggung di Gun N’ Roses, awalnya mereka bilang kalau reuni hanya akan diadakan keliling Amerika Utara saja. Tapi uang berbicara lain. Ternyata, mereka sadar betul bahwa fans mereka masih amat banyak dan mau mengeluarkan uang untuk menonton mereka reuni. Konser tur mereka pun berlanjut ke beberapa negara, termasuk Indonesia, karena konser reuni mereka laris manis.
Semoga saja, Jikustik Reunian tidak seperti gambaran diatas. Mereka benar-benar ingin menggali lagi kenangan masa lalu, dan berniat rekonsiliasi untuk menyapa penggemar lamanya. Seperti yang diucapkan Pongki, kesediaannya manggung bareng dengan teman-teman di band lamanya Jikustik, untuk menyelesaikan perbedaan serta memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula, tidak lebih dari itu. Alasan Pongki dkk Jikustik Reunian, dipertegas oleh Anas Syahrul Alimi sang promotor, bahwa niatnya murni bertali-kasih dan maen bareng, bukan money talk.
Rajawali Indonesia yang menggandeng PT. Melon Indonesia by Telkom Indonesia sebagai exclusive official ticketing partner. Dedi Suherman, Direktur Utama, mengutarakan, harga tiket konser di bagi 4 kelas, yaitu Festival dibanderol Rp 150.000, Gold Rp 250.000, Platinum Rp 350.000 dan Diamond Rp 600.000. “Penjualan presale kami akan buka pada 18 Februari hanya di Tiketapasaja.com. Keesokan harinya pada 19 Februari 2019 kami baru membuka penjualan tiket reguler di aflliasi Melon seperti tiketcom, traveloka, kiostix, rajakarcis, blibli, dan blanja.com,” papar Dedi.|Edo