Urbannews | Penggemar atau fans menjadi bagian penting dalam industri hiburan di seluruh dunia, tentunya termasuk di Indonesia. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa seorang bintang bukan siapa-siapa tanpa penggemar. Pasalnya, salah satu kunci kesuksesan artis dan musisi adalah penggemar yang selalu mengapresiasi karya mereka.
Bicara soal penggemar, musisi yang masih tetap eksis belantika musik Indonesia hingga kini, yakni Fariz RM, menjadi Idola tak terbantahkan. Bule sapaan akrabnya, telah memberi dan merubah lagu-lagu era 1980-an yang kala itu diwarnai dengan fenomena lagu cengeng dan atau mendayu-dayu, lewat komposisi serta penulisan karya lagu yang tidak lazim di jamannya.
Fariz RM yang dijuluki The Piano Man ini, banyak karya lagu telah ditorehkannya di kancah musik Indonesia seperti ‘Sakura’, ‘Barcelona’, ‘Selangkah ke Seberang’, ‘’Nada Kasih’, ‘Kurnia dan Pesona’, ’Belenggu’ dan lagu lainnya menjadi lagu Fariz RM yang kerap muncak di tangga lagu beberapa stasiun radio kala itu.
Semua ini menunjukkan lagu yang ditulis Fariz RM berada di genre lagu yang kreatif berbeda dengan lagu pop lainnya. Lagu Fariz RM juga dianggap sebagai lagu yang “prematur” lahir. Karena lagu yang ditulis paman dari penyanyi Sherina Munaf ini menjadi karya lagu yang lahir mendahului eranya. Hal ini dibuktikan dengan karya lagu Fariz RM yang langgeng hingga saat ini.
Fariz RM yang memulai karir bermusik pada usia 12 tahun, saat berteman dengan Debby Nasution dan Odink Nasution, membentuk “Young Gipsy” yang membawakan musik blues dan rock. Kepopuleran dirinya bersama karyanya, tentu tak bisa lepas dari keberadaan penggemarnya. Maka, tidak salah kalimat ditulisan awal bahwa seorang bintang bukan siapa-siapa tanpa penggemar.
Nah! Saat Fariz RM manggung di Jakarta Street Jazz Festival 2024, di Kawasan Blok-M, Minggu (5/5) siang, ratusan penggemar setia Fariz RM yang tersebar dari berbagi Kota di Indonesia dan tergabung dalam Komunitas Fantastic Fariz RM (KFFRM) berkumpul bersama mensupport sang bintang performance. Kehadiran mereka tak hanya sebatas itu saja, tapi dilanjut dengan acara halal bihalal atau temu kangen antar sesama termasuk juga dengan Fariz RM di M-Bloc Space.
Menurut salah satu pendiri sekaligus koordinator KFFRM Ari Kuncoro, keberadaan KFFRM selain sebagai wadah bagi mereka para fans Fariz RM juga sebagai tempat berkumpul sesama para anggota yang selalu hadir pada setiap konser Fariz RM. “Wadah ini bermula dari grup facebook yang di dalamnya terdiri dari anggota yang memiliki kesamaan sebagai penggemar musik dan karya Fariz RM.” Jelasnya.
“KFFRM ini sebagai lanjutan dari wadah Fariz RM Fans Club pada era 1980. Kami sudah eksis sejak 13 tahun lalu yang berkeinginan melanggengkan karya-karya Fariz RM. Anggota yang kini mencapai 3.100-an dan tersebar di sukuruh Indonesia ini, setiap ada konser mas Fariz, kami selalu support dengan mengumpulkan anggota dan beramai-ramai datang ke konser,” tambah Asep Gunawan yang biasa dipanggil Asgun ini.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman KFFRM yang hadir hari ini. Saya tidak bisa seperti sekarang ini, tanpa kalian semua. Menjadi terkenal itu gampang, menjadi sejarah itu susah. Kehadiran para penggemar adalah kunci bagi semua musisi. Mereka adalah pemberi enerji untuk saya tetap kreatif dan terus berada di Industri musik.” Tegas Fariz RM.
Di dalam manajemen modern, khususnya di Industri musik, keberadaan penggemar seperti KFFRM, harusnya sudah ikutan masuk dalam jajaran manajemen artis/musisi, lewat perwakilan yang ditunjuk. Pertama. Kekuatan penggemar bisa terpetakan berdasar wilayah, gunanya jika si artis ada live concert di beberapa daerah bisa melihat basic penggemarnya sekaligus kerjasama menarik penonton.
Kedua. Penggemar seperti KFFRM bisa menjadi agen atau public relation dalam menjejakan karya. Dan, ini bagian dari komitmen sang artis/musisi agar mereka terus tumbuh dan berkembang. Ketiga. Penggemar seperti KFFRM bisa juga bisa memberi usulan atau masukan, musik apa yang mereka sukai, atau bahkan diberikan kesempatan untuk memproduksi merchandise dengan pola dan ketentuan yang disepakati. Hal ini, agar penggemar seperti KFFRM bisa mandiri.
Keempat. Perlakuan terhadap penggemar bukan lagi semata sebagai pasar atau objek. Penggemar seperti KFFRM bisa menjadi Produser baik itu konser tunggal Fariz RM atau memproduksi album kimpilasi karya hits Fariz RM lewat pembiayaan crowdfunding (urunan antar anggota). Kelima. Dalam berkomunikasi dengan penggemar, kemudahan dan transparansi untuk berinteraksi sangat dibutuhkan khususnya di era digital saat ini. Hal inilah perlu dicoba untuk difasilitasi oleh KFFRM dengan membuat aplikasi streaming musik yang memasukkan fitur sosial di dalamnya.
Hal ini sangat penting, tidak hanya sang artis berkomunikasi dengan penggemar melalui fitur komentar di aplikasi, tapi juga membantu artis untuk menjangkau penggemar lebih luas serta memberikan pengalaman mendengarkan musik yang asik bagi penggunanya. Selain itu, lewat Aplikasi ini juga bisa menyelenggarakan acara yang melibatkan artis dan penggemarnya seperti pada acara “Listening Party” saat Fariz RM meluncurkan albumnya.