Kila Bersama Burung Parkitnya, Ajak Anak Indonesia Ikut Berdendang

Music287 Dilihat

IMG_20190623_195725-800x609-600x457

Urbannews Musik | Lagu anak-anak yang sudah menjadi khazanah kultural dunia anak Indonesia, memang sayup-sayup menghilang. Langka sudah kita tak mendengar lagu-lagu seperti karya Pak AT. Mahmud, Ibu Sud, Bu Kasur, atau Pak Dal yang populer, termasuk penyanyi-nya yang menjadi idola.

Tentunya hal ini membuat beberapa orang merasa prihatin dan mencoba mengembalikan, atau menghidupkan masa kejayaan lagu anak Indonesia yang edukatif dan berkualitas. Salah satunya yang langsung menanggapi masalah krisis lagu anak Indonesia, Bobby ‘BossA’, seorang produser Bro’s Music.

Kekhawatiran Bobby hilangnya Iagu anak di dalam katolog musik onok zaman sekarang, di wujudkan dengan memproduksi lagu anak-anak yang di nyanyikan oleh gadis cilik berusia 9 tahun, Kila namanya. Lagu berjudul ‘Burung Parkit’ yang disenandungkan Kila, merupan single pertama dari album yang dipersiapkan nantinya.

IMG_20190623_195759-800x589-600x442

Burung Parkit yang bertubuh mungil berwarna indah, dan terkenal dengan kicauannya, menjadi tema lagu yang dinarasikan lewat lirik asyik. “Kami berharap single ini dapat menarik perhatian anak-anak dan juga para orang tua, bahwa anak-anak dengan dunianya senantiasa berlajar serta bermain dengan media apa pun termasuk lewat lagu,” jelas Bobby, Minggu (23/6) di Jakarta.

Tentu saja, ingin anak-anak kita, anak Indonesia, mendapatkan lagu-lagu yang mendidik sesuai pertumbuhan kejiwaan mereka. Musik dan lagu anak memang seharusnya bermuatan sesuai dengan kebutuhan dunia anak. Keriangan menjadi unsur penting dalam lagu anak yang dapat memicu terbentuknya suasana dan perasaan positif bagi perkembangan anak.

‘Burung Parkit’ yang di ciptakan oleh J Sarwono, seorang musisi kawakan era 70’an, dan salah satu pentolan band asal Bandung ‘Freedom of Rhapsodia’ bersama Kiki, Soleh Sugiarto, Dave Tuhuley, dan Deddy Dorres. J Sarwono yang juga menciptakan lagu hits FoR yakni ‘Hilangnya Seorang Gadis’, ‘Hancurnya Sebuah Harapan’, dan ‘Freedom’ ini, tidak lain adalah kakek-nya Kila.

Alfa Dwiagustiar yang di dampuk sebagai Music Producer di single Burung Parkit mengatakan, bahwa J Sarwono pemilik lagu menyerahkan karyanya untuk digarap dan diramu. “Beliau mempercayakan sepenuhnya karya lagunya untuk kita olah tanpa ikut campur. Ini sebuah tantangan. Tapi, saya memcoba membuat notasi dan aransemen sederhana sesuai dengan selara anak-anak sekarang,” pungkas Alfa.

Lagu Burung Parkit yang menurut Business Development Bro’s Music Rizal ‘Ijay’, cukup catchy dan menarik bagi anak-anak, karena dibubuhi pesan yang cukup simple agar mudah dicerna oleh anak-anak di era digital. Sejatinya, memang harus seperti itu. Kita tidak bisa menafikan, cara anak-anak di era sekarang mengkonsumsi musik atau lagu, berbeda dengan jamannya Chicha Koeswoyo, Joshua ataupun Tina Toon.

Lagu anak saat ini tidak hanya bicara lirik yang sesuai dengan khazanah kultural dunia anak-anak. Tapi, melodi dan ritmik sangat penting di elaborasi sesuai dengan selera anak-anak di zaman kini. “Lagu Kila pas untuk anak-anak sekarang. Melodi dan ritmiknya variatif dengan notasinya sederhana, sangat mudah dinyanyikan. Apalagi, rentang vokal seusia Kila masih dalam kategori tessitura, yakni nada-nada optimal, atau wilayah suara yang nyaman digunakan untuk bernyanyi,” jelas Indra Aziz, seorang Musisi dan juga Pelatih Vokal.

Kehadiran Kila dengan single Burung Pipit-nya, memberikan penyegaran dan alternatif baru bagi lagu-lagu anak pop Indonesia yang kreatif, harmonis, dan edukatif. Kila bisa jadi idola bagi anak-anak seusianya, jika dikemas dengan baik. Sebagai aset, sayang jika Kila munculnya hanya sebatas permukaan kemudian tenggelam. Butuh strategi jitu membranding Kila sebagai penyanyi anak yang memiliki masa depan yang cerah.

Kila yang sedang dipersiapkan album penuhnya. Menurut Bobby ‘BossA’, single Burung Parkit yang juga sudah dibuatkan music videonya ini, untuk memperkenalkan lebih dekat kepada anak-anak Indonesia, Kila ikut terlihat bersama sahabatnya Widuri Putri Sasono pemeran Ara di Film Keluarga Cemara, di proyek film drama musikal anak bertemakan persahabatan. “Ini salah satu upaya kita mempromosikan Kila dan juga singlenya, selain medium lainnya,” kilah Bobby.

Ditengah ekosistem industri musik yang kurang bersahabat, terutama pola distribusi hasil karya lagu. Begitu pula, minimnya ruang atau panggung khususnya bagi musik dan lagu anak, memang dibutuhkan alternatif lain untuk bisa menggerakkan dan juga membangkitkan kembali animo anak-anak untuk mendengarkan lagu-lagu yang sesuai karakternya.

Bukan hanya lewat cd album, digital download, atau menjadi bagian dari soundtrack film yang memiliki tentang waktu yang pendek. Tapi, bisa pula karya lagu-lagu dengan muatan lirik sarat pesan yang baik ini dibukukan. Bentuknya bisa bermacam-macam, bisa buku lirik lagu yang dilengkapi dengan notasi sebagai panduan. Bisa juga, dari liri lagu-lagu ini diadaptasi menjadi sebuah buku cerita, cerpen, bahkan komik, karena setiap lagu ada cerita dan makna yang tersirat untuk disampaikan.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *