UrbannewsID Musik | Entah berapa banyak orang mencoba menjajakan karya lagunya, untuk beradu-nasib di industri musik. Ada yang berhasil, tapi tidak sedikit yang terpuruk. Berada di ranah musik, jika analogikan seperti masuk kedalam hutan rimba. Tidak saja butuh nyali yang besar, tapi juga harus punya strategi jitu serta amunisi cukup sebagai senjata pamungkas, agar bisa menaklukanya dan keluar sebagai pemenang.
Seperti yang dilakukan gadis manis berdarah berdarah Ambon-Manado-Jawa, bernama Derin Lumoindong, menawarkan single pertamanya berjudul ‘Ketulusan Cinta’ untuk para pencinta musik di tanah air. Lagu karya Pedro Lohy, yang sekaligus bertindak sebagai komposer dan juga produser, bercerita tentang tulusnya cinta seorang wanita yang tidak mau dibanding-bandingkan dengan wanita Iainnya.
Lirik yang sengaja di buat sederhana, ditambah sentuhan musik cukup melodius dengan tempo grave atau Dolcissimo (lambat dan juga lemah lembut), agar mudah dimengerti serta sampai bagi yang mendengarkan lagu ini. “Saya yakin, lagu ini bisa diterima teman-teman dan penggemar musik di Indonesia. Dan, saya percaya bahwa usaha yang sungguh-sungguh dan jujur, pasti membuahkan hasil,” pungkas Derin, saat memperkenalkan singlenya, Senin (29/10) di Jakarta.
Bagi Derin yang baru menyelesaikan kuliah S1 di Perancis ini, dunia musik bukanlah hal yang baru bagi dirinya. Ayah-nya yang ternyata hobi bermain musik, dan juga pandai menciptakan lagu, secara genetik telah mewariskan darah seni dalam dirinya. Semula sang ayah berharap, Derin melanjutkan kuliah S2 hingga S3-nya. Tapi harapan kadang berbanding terbalik dengan kenyataan, Derin yang sangat suka bernyanyi ini, pada akhirnya sang Ayah merestui dan memdukungnya.
Lagu ‘Ketulusan Cinta’ yang sudah di buatkan video klip-nya, diputar di beberapa radio, serta bertengger di digital store. Bersama Musicblast.id, Derin dan management berharap bisa memberikan kontribusi positif untuk musik Indonesia, dan bisa menjadi inspirasi teman-teman semua. Sekedar catatan ringan. Menjadi penyanyi jangan ada lagi punya pikiran hanya sekedar mencoba adu peruntungan, apalagi iseng-iseng berhadiah. Tapi, sejatinya harus diperjuangkan apa yang ingin diraihnya.|Edo