Kay Sebastene Menyuarakan Kejujuran Melalui Single “I’M NOT” untuk Album Debut Are You Ok

Urbannews | Musisi muda berbakat asal Bandung, Kay Sebastene, secara resmi meluncurkan single terbarunya yang berjudul “I’M NOT” yang sudah bertengger di digital sore pada 6 Juni 2025. Lagu yang jadi pembuka untuk album debutnya yang bertajuk “Are You oK?”, diperkenalkan ke awak media, Rabu (11/6) di Auditorium CGV FX, Jakarta, berikut music videonya.

Setelah menyimak showcase berikut pemutaran music videonya, terasa sekali
musik eksperimental menyeruak lewat penggabungan elemen-elemen yang tidak biasa, seperti teknik produksi yang inovatif. Dalam genre ini, komposer dan musisi berusaha untuk mengeksplorasi suara baru dan struktur musik yang tidak terduga.

Sedangkan, video musik eksperimental berfungsi sebagai visualisasi dari musik Kay Sebastene yang dihasilkan, sering kali menampilkan elemen yang tidak terduga dan simbolis. Gambar-gambar yang tidak selalu memiliki makna langsung, seperti bentuk geometris, warna yang bergerak, atau tekstur yang berubah-ubah.

Dengan kombinasi ini, musik dan video eksperimental yang disodorkan Kay Sebastene mengajak penonton untuk merasakan dan merenungkan, bukan hanya mendengarkan dan melihat. Ini adalah bentuk seni yang mengundang eksplorasi dan interpretasi, memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

Album debutnya “Are You oK?”, yang dijadwalkan rilis pada akhir tahun 2025.
Peluncuran “I’M NOT” menandai langkah awal Kay dalam mengekspresikan diri secara jujur dan emosional—sebuah perjalanan yang telah dipersiapkan dengan penuh makna. Melalui lagu ini, Kay menjawab pertanyaan yang sering ia hindari: “Are You oK?” dengan kejujuran yang sederhana namun mendalam: “I’M NOT.”

Pertanyaan ‘Are You oK?’ yang terasa seperti ancaman. Bagi Kay, pertanyaan tersebut mungkin terdengar sepele, tetapi ia menganggapnya sebagai pertanyaan yang tricky—bahkan bisa terasa seperti ancaman. “Ketika seseorang bertanya, ‘Are You oK?’, itu karena mereka merasa ada yang tidak beres dengan saya. Padahal, saya sendiri mungkin belum siap untuk mengakui hal itu,” ungkap Kay.

Ia mengakui bahwa hampir tidak pernah mengucapkan “I’m not oK” secara langsung. Oleh karena itu, lagu “I’M NOT” bukan sekadar karya pembuka, melainkan juga sebuah pengakuan terbuka: awal dari kejujuran mutlak terhadap diri sendiri.

“Aku ingin memulai dengan kejujuran, karena aku tahu ada bagian-bagian dalam diriku yang gelap dan buruk, yang tidak selalu bisa ditunjukkan kepada dunia. Namun, sebagai Kay Sebastene, aku harus berani mewakili semua itu. Karena itu juga bagian dari diriku.”

Bagi Kay, identitas sebagai musisi bukan hanya tentang suara atau visual, tetapi juga tentang keberanian untuk menunjukkan isi hati, meskipun tidak semuanya indah. Dengan single terbarunya ini, ia ingin memulai karirnya dari titik yang paling manusiawi: kejujuran.

Lagu ini juga menjadi titik balik dari karakter yang sebelumnya muncul dalam video musik single-nya yang dirilis pada tahun 2023, berjudul “who the hecK”, yang merupakan sebuah dark comedy yang memperkenalkan alter ego Kay sebagai mata-mata berjubah hitam.

Di akhir video tersebut, pilihan antara pintu merah dan biru berakhir di titik yang sama—menyiratkan bahwa untuk keluar dari kegelapan, satu-satunya jalan adalah kejujuran pada diri sendiri.

Simbol warna ungu, yang muncul sebagai mantel di atas delman dalam “who the hecK”, kembali hadir dalam era “Are You oK?”—mewakili sisi jujur Kay yang selama ini tersembunyi. “Ungu itu kejujuranku. It’s in my blood,” tegas Kay.

Lebih dari Sekadar Album, “Are You oK?” Adalah Gerakan Album “Are You oK?” tidak hanya menyajikan musik, tetapi juga mengangkat pertanyaan eksistensial yang sering dihindari. Melalui karya ini, Kay dan timnya, WE ELEVEIGHT, menginisiasi sebuah gerakan sosial yang mendorong orang-orang untuk menulis surat kepada diri mereka sendiri—sebuah ajakan untuk melepaskan energi negatif, menjadi jujur, dan bangga atas kejujuran itu.

Gerakan ini diluncurkan secara intim dengan membagikan 100 lembar surat secara acak di Jalan Braga, Bandung. Di dalam ratusan surat tersebut terdapat satu kalimat tanya yang jawabannya dapat diisi oleh penerima surat, “Are You oK?”. Dari 100 surat yang dibagikan, lebih dari 70 di antaranya dikembalikan kepada Kay dengan kisah-kisah yang tulus dan mengharukan.

“Makasih sudah membuat aku merenung dan jujur pada diri sendiri selama lima menit sebelum menulis tentang apa yang aku rasakan di suratnya,” tulis salah satu peserta secara anonim.

Gerakan ini akan terus berlanjut, menjadi bagian dari budaya Kay Sebastene: sebuah ruang aman untuk berdialog dengan diri sendiri dan menemukan kekuatan dari kejujuran.

“Tidak apa-apa jika pendengar masih belajar untuk menerima diri sendiri. Jika album ini dapat mendorong kamu jauh dari kesepian dan menemani perjalanan penerimaan diri kamu, itu akan menjadi kehormatan bagi saya dan sebuah langkah maju untuk membuka versi yang lebih baik dari diri saya sendiri,” ujar Kay.

Visual & Kolaborasi Berani “I’M NOT” menjadi bagian pertama dari lima video musik yang dirilis secara berurutan. Rangkaian visual ini membentuk satu universe penceritaan yang utuh dan sinematik. Album ini juga menghadirkan kolaborasi bersama rapper PB Glas serta penampilan cameo dari Chandra Liow (filmmaker dan content creator) dan Rachel Florencia (drifter dan gaming influencer) dalam salah satu video musik, yang tentunya akan memantik rasa penasaran penikmat musik dan visual Indonesia.

“Ini adalah fase yang sulit, jadi sangat penting untuk membuat semua orang tahu bahwa mereka tidak sendirian. Saya mengerti betul bagaimana menakutkannya berada di dunia kesepian, jadi saya ingin membantu sebanyak yang saya bisa melalui kesenian saya.”

Kay Sebastene adalah penyanyi-penulis lagu asal Bandung berusia 24 tahun ini, lahir dari pengalaman batin dan proses panjang pencarian jati diri. Gabungan antara storytelling visual, dan musik eksperimental, bisa jadi kekuatannya, jika lagu selanjutnya saling memiliki keterkaitan satu sama lain, yang membentuk satu kesatuan cerita.

Karya-karya Kay Sebastene berikutnya jadi episoda kehidupan atau series perjalanan menuju album “Are You oK?”. Dan, semua karya-karyanya dengan music video yang digarap cinematik, bisa dibungkus menjadi short movie musical.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *