UrbannewsID Musik | Setelah lagu Indonesia Raya mereda. Dalam temaran cahaya di atas panggung, lamat-lamat terdengar komposisi lagu ‘War Pigs’ miliknya Black Sabbath mengalun asik yang bersenyawa diakhir lagu dengan intro ‘Firepower’, tembang yang ada dalam album terbaru sebagai petanda gelaran ‘Judas Priest Live in Concert’, Jumat (7/12) malam di Allianz Ecopark Ancol Jakarta, segera dimulai.
Tanpa komando, sontak suara gemuruh ribuan penonton yang sudah menunggu sejak sore menyambut riang gembira Rob Halford (Vokal), Andy Sneap (Additional Gitar), Richie Faulkner (Gitar), Ian Hill (Bass) dan Scott Travis (Drum), saat berdiri diatas panggung megah menuntaskan lagu pembuka ‘Firepower’ tepat pukul 20.00 WIB dengan kilauan lampu berkerlap-kerlip silih berganti.
Sejurus kemudian, tanpa jeda Rob Halford Cs pun kembali memberi suguhan para metalhead dengan tembang hits “Running Wild”, dan kemudian disusul lagu “Grinder”. Jeda sejenak, Rob Halford sekedar berucap salam,“Halo Indonesia. Halo Jakarta. Are you ready?” kepada ribuan penonton. Judas Priest langsung menggenjot 19 lagu hits-nya tanpa jeda, hanya sesekali berucap menjalin ke akraban.
Menurut CEO Rajawali Indonesia Communication, Anas Syahrul Alimi, mega konser perdana Judas Priest di Indonesia yang sejatinya sesuai kesepakatan dilakukan selama 75 menit, ternyata lebih sampai 105 menit. Indonesia jadi sebuah konser pamungkas Judas Priest, dari tur firepower mereka di 104 negara. Menariknya, lagu Ripper, Lightning Strike, Desert Plains, Painkiller, No Surrender, Painkiller dan lainnya, menjadi segelintir karya yang tak luput mereka bawakan.
Tak hanya itu, sang gitaris Glenn Tipton yang menderita parkinson ikut terlibat bermain gitar di tiga lagu terakhir yakni Metal Gods, Breaking The Law, dan Living After Midnight. Termasuk ciri Judas Priest dalam setiap aksi panggungnya, tepat di lagu Hell Bent For Leather memboyong motor Harley Davidson ke atas panggung.
Mega konser penutup akhir tahun yang dipromotori oleh Rajawali Indonesia Communication ini, para pencinta musik di Indonesia khususnya heavy metal, selain menjadi saksi sejarah hadirnya band asal Britania Raya, Judas Priest, yang sudah berdiri sejak tahun 1969 silam baru main untuk pertama kalinya disini, bisa pula memetik pelajaran bahwa usia senja tak menghalangi tampil enerjik dan memukau.
Rob Halford vokalis Judas Priest, yang kini berusia 68 tahun, tampil masih trengginas. Dengan gaya berjalan tertatih-tatih dengan sedikit membungkuk dari tepi panggung ketepi lainnya layaknya kakek tua, suara tetap terjaga termasuk lengkingan yang menjadi ciri khasnya. Sebagai musisi dan juga performer, Rob Halford menjaga profesionalitas lewat gonta-ganti custom yang digunakan dalam setiap tampil.
Menarik lainnya, penampilan Richie Faulkner lead gitar Judas Priest yang bermain sangat luar luar biasa. Dia menunjukan klas nya sebagai gitaris yang patut di perhitungkan. Ian Hill sang bassis yang sosoknya sangat tenang, menjaga tempo lewat cabikan bassnya, seirama bersama Scott Travis lewat dentuman kick drumm yang ditingkahi dengan teknik double pedal serta Rim-shot, flame, dan cross stick.
Paling luar biasanya lagi, hadirnya gitaris unit heavy metal Hell asal Derbyshire, Inggris, Andy Sneap, ikut bermain sebagai additional gitarnya Judas Priest. Bukan saja piawai bermain gitar, ternyata Sneap adalah seorang produser hebat yang melahirkan banyak album dari grup band ternama seperti Opeth, Amon Amarth, Megadeth, Arch Enemy, Exodus, Kataklysm, Kreator, hingga Testament. Artinya, nama besar Judas Priest membuat Andy mau ikutan main.
Mega konser perdana Judas Priest di Indonesia yang berlangsung dengan sangat meriah. Apresiasi patut diberikan kepada para personel Judas Priest dengan memberi suguhan yang memikat, serta sikapnya yang patut menjadi contoh dengan tidak melupakan dan bahkan merangkulnya, satu sosok leader Judas Priest Glenn Tipton yang menderita parkinson ikut bermain, walau hanya di tiga lagu.
“Alhamdulillah konser perdana Judas Priest di Indonesia berjalan dengan lancar. Kami tidak menemukan kendala berarti. Dan kejutannya, yakni para penonton konser Judas Priest berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia termasuk ada yang dari negeri tetangga, memberikan apresiasi yang sangat besar kepada kami. Pastinya ini menjadi modal kuat, serta motivasi kami untuk terus berupaya memboyong legenda-legenda musik dunia ke Indonesia,” tutur CEO Rajawali Indonesia Communication, Anas Syahrul Alimi.|Edo (Foto Benk2)