“Jingga”, Menandai Gugun Blues Shelter Mulai Fokus di Perilisan Single

Music372 Dilihat

Urbannews | Kalangan penikmat musik di tanah air tentu sudah familiar dengan nama Gugun Blues Shelter. Band beranggotakan Muhammad Gunawan a.k.a. Gugun (vokal, gitar), Fajar Adi Nugroho aka Fajar (bass), serta Adityo Wibowo a.k.a. Bowie (drum) telah menjelajah di dunia permusikan sejak tahun 2004 dan menghasilkan begitu banyak karya.

Gugun Blues Shelter (GBS) yang awalnya lebih fokus mengeluarkan album, bahkan sudah menghasilkan 10 album, diantaranya Get the Bug (2004), Turn it On (2007), Satu untuk Berbagi (2011), Hitam Membiru (2016), juga GBS Fest. (2021). Kini, GBS sudah mulai beradaptasi dengan pola baru perilisan rekaman-rekaman singel.

Beberapa trek baru pun sudah mereka siapkan untuk dilepas menjadi serentetan rilisan di sepanjang tahun 2022. Diawali dengan trek bertajuk “Jingga” yang akan dikeluarkan dalam format digital pada 26 Mei 2022 lewat kerja sama dengan label rekaman demajors.

Tetap dengan dasar musik blues rock bernafaskan soul/r&b yang kental, “Jingga” juga menampilkan sisi pop terbaik dari GBS. Merupakan hasil kolaborasi yang selaras dari Gugun sebagai penulis lagu utama dengan permainan prima seksi ritme GBS – pemain gitar bas Fajar dan penabuh drums Bowie – yang mengumbar groove panas dan menular di sepanjang trek.

Secara tematik, “Jingga” merupakan respon pribadi Gugun terhadap fenomena ‘senja’ yang populer beberapa tahun belakangan di dunia musik Indonesia.

“Kecenderungan musisi-musisi baru, para penggemar musik baru, tema-tema, dan segalanya tentang ‘senja’ yang secara kolektif muncul akhir-akhir ini. Entah apa maksudnya, tetapi hal tersebut menggugah saya untuk bereaksi,” cerita Gugun.

Direkam di Velvet Studio, Jakarta, dasar musik “Jingga” dimainkan secara live. Tetapi dengan gain yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sound dan sikap live on stage yang ditawarkan di album sebelumnya, GBS Fest. Proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Giovanni Guidi, yang juga pernah bekerja dengan aksi seperti Noah dan Mocca.

Artwork rilisan singel dikerjakan oleh Kating, seorang ilustrator asal Cilacap yang juga penggemar GBS, dengan gaya dan warna yang mengisyaratkan semesta metaverse.

“Dasar sketsa berasal dari oret-oretan saya, lalu diterjemahkan oleh Kating dengan luar biasa. Memang terinspirasi estetika metaverse, semesta yang berbeda, sebagai perayaan akan jaman juga,” jelas Gugun.

Tentu obrolan tentang NFT, metaverse, baru saja hadir dalam kehidupan kami. Kalau trend-nya seperti itu, kenapa tidak? Kami akan coba,” tambah Gugun merespon kemungkinan perkembangan ekspresi dari GBS untuk masuk ke ranah blockchain yang sedang menggejala.

Singel “Jingga” sudah tersedia dan bisa dinikmati di berbagai platform streaming digital, di antaranya Spotify, Apple Music, Joox, Resso, YouTube Music dan Deezer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *