Jasa Raharja Siap Menjadi Agen Perubahan di Era Revolusi Industri 4.0.

Uncategorized297 Dilihat

IMG_20190724_175148-800x568-600x426

Urbannews Company | Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dan canggih, perusahaan kini menyadari akan pentingnya keberadaan karyawan bagi kemajuan bisnisnya. Karyawan tak lagi dipandang sebatas sumber daya manusia (human resource) saja, tetapi merupakan aset penting bagi kelangsungan dan perkembangan perusahaan. Inilah era perubahan sumber daya manusia menjadi aset manusia yang disebut dengan human capital.

Sebagai aset berharga, sumber daya manusia bahkan dapat dibandingkan dengan portfolio investasi yang dapat dikembangkan dan dilipatgandakan kinerjanya. Sebab itu, human capital tidak memandang sumber daya manusia sebagai liabilitas atau biaya yang membebani keuangan dan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan. Justru pengetahuan, keahlian, keterampilan, serta kreativitasnya diwujudkan dalam kemampuan kerja untuk digunakan menghasilkan layanan profesional dan nilai ekonomi.

Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara yang tugas pokoknya memberi perlindungan dan mengelola dana (santunan) kecelakaan lalu lintas jalan. Kini, mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih adaptif, produktif dan kreatif menghadapi era revolusi industri 4.0. Jasa Raharja yang didukung sekitar 2.000 orang pegawai di seluruh Indonesia. Dan, 75%-nya di isi oleh kaum milenial. Nampaknya, mereka siap menghadapi tantangan digitalisasi berbagai aspek, seperti; pelayanan kepada masyarakat, transaksi keuangan, serta pengelolaan human capital.

IMG_20190724_190517

Menurut Dewi Aryani Suzana, Direktur SDM & Umum Jasa Raharja (Persero), pengelolaan human capital saat ini sangatlah mutlak. Hal ini, tidak lain guna mewujudkan tujuan dan target perusahaan dengan karakteristik pegawai yang berlatar belakang sosial dan budaya beragam, maka tentu dibutuhkan strategi dan langkah yang tepat agar setiap pegawai dapat memberikan kontribusi semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya di Era Revolusi Industri 4.0 ini.

“Beberapa tantangan tentunya pasti dihadapi oleh Jasa Raharja dalam pengelolaan Human Capital. Misalkan terjadi gap yang besar antara jumlah pegawai millennials dengan generasi sebelumnya. Menyelaraskan antara keinginan millennials dengan penempatan pegawai di Kantor Jasa Raharja yang harus menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Berikutnya menjembatani keinginan millenials untuk work life balance dan waktu bekerja yang lebih fleksibel dengan budaya dan aturan sebagai pegawai BUMN,” tukas Dewi, dalam acara temu media membahas ‘Human Capital Transformation Journey How To Adapt In The Digital Era’ di Jakarta, Rabu (24/7).

Dewi Aryani juga menegaskan, dalam menjawab tantangan tersebut, Jasa Raharja telah menyusun Human Capital Transformation Framework untuk mengoptimalkan peran Human Capital dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Adapun proses transformasi pengelolaan Human Capital yang saat ini telah dilakukan oleh Jasa Raharja, melalui :

1. Melakukan penelitian Organization Culture Health Index (OCHI) untuk mengetahui kondisi budaya yang saat ini berkembang dalam kehidupan perusahaan dan memberikan gambaran aksi yang harus dilakukan untuk mengoptimalkan budaya sebagai “intangible asset”. Dari hasil penelitian tersebut, perlu adanya rejuvenate terhadap budaya 3T dan menciptakan budaya baru sehingga dapat mendukung perusahaan dalam beradaptasi terhadap era digital.

2. Pembaharuan mekanisme rekruitmen untuk menemukan calon pegawai yang lebih inovatif dan dapat diandalkan untuk menjadi pemimpin Jasa Raharja di masa depan. Jasa Raharja juga memberikan kesempatan bagi lulusan D3 dan lulusan SMA untuk mengikuti program “Langkah Bakti” untuk memberikan pengalaman bekerja di Jasa Raharja. Untuk misi sosial, Jasa Raharja juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan lulusan SMA untuk mengikuti program magang bersertifikat yang merupakan Program Kementerian BUMN.

3. Penerapan Human Capital Information System (HCIS) yang melibatkan peran serta pegawai secara aktif melalui mekanisme Employee Self Service (ESS) dengan mengintegrasi sistem struktur organisasi SDM, payroll, benefit, leaving, learning and development, talent management, succession planning, performance management dan knowledge management.

4. Mengimplementasikan pendekatan work life balance kepada seluruh pegawai melalui program “JR Energizer”, yang terdiri dari body energizer, soul energizer, social energizer dan main energizer. Dalam hal ini perusahaan menyediakan berbagai macam fasilitas olahraga, musik, social activity, kegiatan kerohanian dan training untuk mendukung terlaksananya work life balance. Work life balance tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan pegawai, namun juga diharapkan mampu meningkatkan produktifitas dan efisiensi kinerja pegawai.

5. Jasa Raharja juga telah mendesain ruang kerja dengan konsep open working space & clean desk untuk menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk setiap pegawai.

“Dalam upaya untuk meningkatkan engagement pegawai yang didominasi generasi millenials, maka Jasa Raharja membentuk wadah millenials dengan sebutan Spirit of Millennials baik di Kantor Pusat maupun di seluruh Kantor Cabang. Melalui Spirit of Millenials ini diharapkan dapat meningkatkan dan memaksimalkan peran millennials di Jasa Raharja sebagai agent of innovation, sehingga para pegawai millennials diberikan ruang untuk lebih berinovasi serta berkontribusi dalam berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar perusahaan. Ini sesuai dengan misi Jasa Raharja kedepan, mencetak great people-great leader,” tambah Dewi Aryani.

Dengan adanya transformasi human capital, Insan Jasa Raharja siap dalam mewujudkan perseroan ini menjadi perusahaan yang terpercaya dalam memberikan perlindungan dasar terhadap risiko kecelakaan dengan pelayanan terbaik. Nampaknya pula, Jasa Raharja mengambil satu langkah di depan untuk menjawab visi Joko Widodo presiden terpilih 2019-2024, fokus utamanya mempersiapkan sumber daya manusia era revolusi industri 4.0. yang akan membawa Indonesia menghadapi tantangan fenomena global yang dinamis, cepat, kompleks, berisiko, serta penuh kejutan.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *