Urbannews | Setelah melewati masa hening yang cukup panjang, duo musisi Jakvegas — kolaborasi antara Gugun (vokalis dan gitaris blues) dan Bimo Sulaksono (drummer dan produser musik) — kembali menggetarkan panggung musik Indonesia lewat single terbaru berjudul “SAYA”, yang dirilis di bawah naungan AFE Records.
“SAYA” bukan sekadar lagu, melainkan pernyataan musikal yang merekam semangat kolaborasi dua sosok dengan latar dan karakter berbeda. Di tangan Gugun, warna vokal blues yang khas melantun dengan kejujuran dan kehangatan, sementara Bimo menghadirkan aransemen musik yang berdenyut dengan energi, ritme, dan daya hidup. Lapisan string section ciptaan Tya Subiyakto memperkaya dimensi lagu, menambahkan sentuhan emosional yang lembut namun tegas — seperti semangat kebangsaan yang tumbuh dari harmoni perbedaan.
Dalam “SAYA”, pendengar diajak menyelami pertemuan dua dunia yang saling mengisi: blues yang membumi dan rock yang berapi, berpadu dalam satu komposisi yang matang dan berkarakter. Bukan hanya unjuk teknis, tetapi juga sebuah perjalanan batin, di mana setiap nada memancarkan makna kebersamaan dan kejujuran dalam berkarya.
“Lewat ‘SAYA’, kolaborasi lintas pengalaman dan karakter musik bisa melahirkan karya yang jujur, relevan, dan bermakna,” ujar Bimo Sulaksono, menggambarkan semangat di balik proses kreatif Jakvegas.
Bagi Gugun dan Bimo, proyek Jakvegas bukan sekadar pertemuan dua nama besar, melainkan wadah ekspresi yang bebas dan terbuka — ruang di mana musik menjadi jembatan antara ide, pengalaman, dan emosi.
“Semoga musik kami bisa diterima dan dinikmati oleh seluruh pecinta musik di Tanah Air,” tutur Gugun, menutup perbincangan dengan nada optimis.
Dengan komposisi yang kaya akan warna, “SAYA” menandai babak baru dalam perjalanan musik Jakvegas: babak di mana kolaborasi menjadi bahasa persaudaraan, dan musik menjadi refleksi tentang siapa kita — tentang SAYA, KITA, dan INDONESIA.
Single “SAYA” telah tersedia di seluruh Digital Streaming Platform mulai 24 Oktober 2025. Sebuah karya yang tak hanya terdengar, tetapi juga terasa — menggema sebagai napas baru musik Indonesia yang penuh energi dan makna.
