Jakarta International Audio Video Show 2025 Resmi Dibuka, Evolusi Suara Analog di Era Digital

Urbannews | Udara pagi di Fairmont Jakarta terasa berbeda. Dari balik ruang megah yang berlapis karpet tebal dan pencahayaan hangat, terdengar harmoni nada yang seolah tak hanya memenuhi ruang, tapi juga menggema di hati para penikmat suara sejati. Di sinilah, dunia audio dan video bertemu dalam satu frekuensi yang sama — dalam perhelatan Jakarta International Audio Video Show (JIAVS) 2025, yang resmi dibuka hari ini.

Pameran ini bukan sekadar ajang teknologi. Ia adalah perayaan tentang bagaimana manusia mendengarkan, tentang cara suara menjadi pengalaman yang tak lagi sekadar auditif, melainkan emosional. Dengan tema “What is The Future of Sound, Analog or Digital?”, JIAVS 2025 mengajak publik menyelami perdebatan abadi antara kehangatan analog dan kejernihan digital — dua dunia yang kini berdampingan, bukan berseberangan.

Menyatukan Teknologi, Seni, dan Emosi

Tahun ini, JIAVS menempati tiga lantai utama di Fairmont Jakarta — lantai 3, 16, dan 17 — dengan 40 exhibitor dan 55 ruang pameran yang menampilkan ratusan produk audio-video kelas dunia. Dari sistem analog legendaris hingga inovasi digital mutakhir, semuanya berpadu menciptakan lanskap suara yang menantang persepsi pendengaran manusia.

Ketua Panitia JIAVS 2025, Herman Chandra, menyebut perubahan nama dan format pameran sebagai langkah menuju panggung global.

“Penambahan kata ‘International’ mencerminkan semangat baru kami. Kami ingin JIAVS menjadi ruang pertemuan para audiophile, kreator, dan pelaku industri dari berbagai negara — tempat masa depan dunia audio didiskusikan, didengar, dan dirasakan,” ujarnya.

Namun di balik gemerlap teknologi, pameran ini tetap menjaga sisi manusiawinya. Setiap ruangan didesain menyerupai ruang keluarga para penikmat musik, agar pengunjung bisa merasakan musik, bukan sekadar mendengarnya.

Saat Piyu Padi Reborn Memperdengarkan “Ego”

Dan di tengah keheningan yang nyaris sakral itu, sebuah momen istimewa tercipta. Gitaris legendaris Piyu dari Padi Reborn hadir memberikan dukungan penuh bagi acara ini — sekaligus memperdengarkan untuk pertama kalinya single terbaru mereka berjudul “Ego” dari album Dua Delapan.

Ketika lagu mengalun melalui sistem audio high-end yang terpasang di ruang pamer, setiap denting nada terasa jernih, seolah bisa disentuh. Para audiophile yang hadir menutup mata, membiarkan frekuensi suara membawa mereka ke ruang emosi yang lain.

“Bagi saya, pameran seperti ini luar biasa karena mengedukasi publik tentang bagaimana musik seharusnya dinikmati — dengan kualitas terbaik,” ujar Piyu seusai pemutaran. “Dunia audio bukan hanya soal teknologi, tapi juga tentang menghargai karya musik dan emosi di balik setiap nada. Kami merasa terhormat Ego bisa diperdengarkan perdana di JIAVS.”

Momen tersebut menjadi bukti bahwa musik dan teknologi tidak pernah saling meniadakan. Mereka justru saling menguatkan — seperti melodi dan harmoni yang menemukan keseimbangan.

Panggung Industri Audio Dunia dan Anak Negeri

JIAVS 2025 menampilkan berbagai nama besar seperti Shunyata Research, CH Precision, Siltech Cables, Nadac, Ediscreation, Sennheiser, Audio Technica, dan JBL, berdampingan dengan karya anak bangsa seperti Traumakustik, D’Audio, Aurel Bryan, Anda Audio, Titan Akustik, Horn Studio, Two Way, SB Acoustics, dan Polytron.

Perwakilan exhibitor lokal, Melly Wulandari, dari Sinar Baja Electric (pemegang merek SB Acoustics), mengaku bangga bisa kembali berpartisipasi.

“JIAVS bukan sekadar pamer produk, tapi ruang pertemuan bagi ide, inovasi, dan passion terhadap kualitas suara. Kami bangga karya anak bangsa bisa berdiri sejajar dengan brand dunia,” ujarnya.

Lebih dari Sekadar Pameran

Bagi pengunjung, JIAVS bukan hanya tempat untuk melihat teknologi terbaru, tapi juga untuk menikmati budaya mendengarkan. Berbagai kegiatan di lantai 3, seperti talkshow dan podcast bersama para ahli, kontes portable audio, hingga virtual golf dan games berhadiah, menambah suasana santai namun tetap sarat wawasan.

Di rooftop lantai 7, Sound Quality Car Audio Competition menjadi daya tarik tersendiri, mempertemukan komunitas car audio dari berbagai daerah dalam semangat yang sama: mengejar kualitas suara sempurna.

“JIAVS adalah perayaan budaya mendengarkan musik berkualitas,” kata Herman menutup sambutannya. “Kami ingin menjembatani generasi baru audiophile untuk menikmati pengalaman mendengarkan musik luar biasa, baik di rumah maupun di ruang publik.”

Menutup dengan Frekuensi yang Sama

Menjelang siang, ketika lampu-lampu pameran masih seterang matahari dan lagu masih saling bersahutan yang keluar dari ruang-ruang pamer hari itu perlahan memudar saat pintu ditutup, tersisa getar halus di udara — bukan hanya dari denting speaker, tapi dari rasa kagum yang sama: bahwa suara adalah bahasa universal yang menyatukan manusia, teknologi, dan seni.

Jakarta International Audio Video Show 2025 berlangsung 7–9 November 2025 di Fairmont Jakarta, diselenggarakan oleh Indonesia High End Audio Club (IHEAC) bersama Megapro Communications, dengan dukungan Blibli sebagai official payment partner serta Indibro Premium Coffee yang membagikan kopi gratis bagi pengunjung.

Untuk informasi lebih lanjut dan pembelian tiket, kunjungi: https://iheac.or.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *