International Golo Mori Jazz 2024: Saatnya Menikmati Merdunya Alam dan Indahnya Jazz di Indonesia Timur

Music140 Dilihat

Urbannews | Selain olahraga dan kuliner, musik juga menjadi potensi wisata yang bisa dikembangkan. Music Tourism (pariwisata musik) saat ini semakin trend di dunia, karena ini bagian dari new tourism (pariwisata baru) untuk menggaet wisatawan.

Bisa dibilang ini inovasi atas kejumuan pariwisata lawas yang salah satu cirinya adalah mass tourism. New tourism bersifat personal, terutama wisatawan yang mencari wisata sesuai dengan hobi atau kesukaannya. Hingga, Industri pariwisata dan hiburan bisa saling melengkapi.

Contohnya Inggris, negara yang menyumbang sejarah musik dunia. Kawasan Abbey Road dan Festival musik Glastonbury bukan satu-satunya alasan para pecinta musik menyebut Britania Raya sebagai “Mekkah” industri musik.

Ibiza juga demikian. Kawasan perairan yang berbatasan dengan Spanyol dan Laut Mediterania itu juga sampai sekarang masih ditasbihkan sebagai Pulau Pesta, karena setiap hari sepanjang minggu ada saja pesta musik yang digelar di sana.

Wisata musik bisa marak karena atraksi wisata itu memberi pengalaman “spiritual” bagi para pengunjungnya, mulai dari merencanakan kedatangan ke suatu kawasan sampai menikmati musiknya.

Ada banyak festival musik di negara asal para turis, tapi mereka lebih senang datang ke kawasan baru untuk menikmatinya, seperti di pinggir pantai atau di atas gunung. Bonus pemandangan alam jadi nilai lebih.

Wisata Musik, potensi yang diabaikan

Tepat dihari perayaan International Jazz Day, pada Selasa, (30/4) tahun ini, jadi momentum penting bagi InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) untuk menghadirkan pergelaran musik jazz berskala internasional di Golo Mori Convention Center (GMCC), Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, bertajuk International Golo Mori Jazz 2024.

Sebagai ekosistem holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memiliki peran penting memberi apresiasi terhadap karya seni pertunjukan, dan alam serta keragaman Budaya Indonesia ke panggung dunia.

Event International Golo Mori Jazz 2024, diharapkan dapat meningkatkan popularitas kawasan The Golo Mori, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui industri pariwisata. Hal ini, menunjukkan bagaimana InJourney berperan dalam memajukan sektor pariwisata di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

ITDC sebagai member InJourney, berkomitmen untuk memajukan dan mengaktivasi kawasan The Golo Mori sebagai destinasi “Sustainable Marine-Based MICE Tourism Destination”. Kawasan The Golo Mori yang terletak di Desa Golo Mori, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dan merupakan salah satu portofolio pengembangan kawasan oleh ITDC.

International Golo Mori Jazz 2024, akan menjadi daya tarik utama The Golo Mori dan berpotensi meningkatkan industri pariwisata di Indonesia Timur ini pun bermitra dengan jargon Jazz Gunung Indonesia sebagai pelaksana acara. Dimana nantinya membawa pengalaman menikmati International Golo Mori Jazz 2024 dengan latar alam, bukit dan lautan yang indah serta eksotis di kawasan The Golo Mori.

Direktur Utama InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) Ari Respati menyatakan, “Untuk pertama kalinya International Golo Mori Jazz diadakan. Melalui event ini, kami berharap para penikmat seni musik dapat meningkatkan apresiasi terhadap seni pertunjukan dan keindahan alam di timur Indonesia.”

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, Golo Mori menjadi salah satu destinasi yang dikembangkan oleh InJourney karena keberadaannya juga jadi bagian dari Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Pemandangan dan keindahan alam yang indah menjadi uniqueness Golo Mori yang harus diperkenalkan ke mata dunia. Salah satu bentuk creative marketing ialah promosi melalui penyelenggaraan musik jazz ini,” tambah Maya.

Menghadirkan musik di tengah kawasan pegunungan bukanlah hal baru bagi Jazz Gunung Indonesia. Jazz Gunung Indonesia mulai menggelar Jazz Gunung Bromo pada tahun 2009. Seiring berjalannya waktu, kawasan pegunungan yang dipilih semakin bertambah, mulai dari Gunung Ijen, Gunung Slamet, dan Gunung Burangrang.

“International Golo Mori Jazz 2024 akan menghadirkan musisi legenda dari lintas generasi dengan komposisi yang unik dan berkesan,” papar Sigit Pramono selaku Founder Jazz Gunung.

Musisi legenda musik Indonesia dan internasional lintas generasi yang akan tampil termasuk Andien, Maliq & D’Essentials, Sheila Majid, dan Tohpati, dikenal karena karyanya yang fenomenal, dan menjadi sosok-sosok legenda yang konsistensinya hingga saat ini. Tohpati akan tampil dalam format Orchestra untuk memandu lantunan dari Sheila Majid dan Andien dalam kolaborasi internasional yang istimewa.

“Para penampil telah mengkonfirmasi kehadiran mereka. Persiapan dan survey teknis telah dilakukan lebih dari tiga kali di kawasan The Golo Mori, Labuan Bajo dan sekitarnya. Sistem tata suara terbaik buatan anak bangsa juga akan menjadi pelengkap sajian di International Golo Mori Jazz tahun ini,” tambah Bagas Indyatmono, Direktur Jazz Gunung Indonesia.

Berkaca dari penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo, perputaran nilai ekonomi selama 2 hari yang dihadiri oleh 2.750 orang per hari mencapai sekitar Rp24.237.500.000, dengan asumsi rata-rata belanja pengunjung sekitar Rp8.000.000 per kunjungan. Bukan hal yang mustahil jika nilai perputaran ekonomi tersebut terjadi di International Golo Mori Jazz 2024.

“Sektor pariwisata jadi salah satu kontribusi besar terhadap PDB negara, untuk itu hal ini perlu kita dorong terus dengan mengembangkan destinasi pariwisata sebagai Bali Baru, salah satunya ialah Labuan Bajo. Untuk itu, Kementerian BUMN RI selalu mendukung acara musik yang memiliki daya apresiatif, spirit, dan komitmen dalam menghadirkan identitas musik Indonesia.

Terlebih lagi jika event tersebut dapat memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi wilayah tersebut, dalam hal ini Golo Mori, sehingga kedepannya Golo Mori dapat kita dorong menjadi wisata arts and music.” ucap Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *