Inagro: Pentingnya Konservasi dan Langkah Kelestarian Alam

Uncategorized331 Dilihat

IMG_20170810_215734

Jakarta, UrbannewsID.| Sebuah pepatah menarik dari masyarakat Dayak Tembaloh yang menyiratkan tentang alam, “Tanah adalah daging, udara adalah nafas, dan air adalah darah”, dalam hal ini kekayaan hutan dan lingkungan adalah sumber kebutuhan hidup utama semua makhluk, tak terkecuali bagi manusia.

Tidak pernah terbayangkan, seandainya Bumi yang terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu dan kehidupan sudah ada sejak 4,1 miliar tahun setelahnya [1]. Planet yang kita cintai ini yang dulunya terlihat hijau, secara perlahan mulai mengalami degradasi serta rusak tak terawat alamnya.

Untuk itu, dibutuhkan kesadaran bersama menjaga, merawat dan melestarikan semua sumber daya alam hayati baik flora maupun fauna agar tidak berujung pada kematian dan punahnya populasi makhluk hidup. Salah satunya secara umum dikenal yakni lewat konservasi yang memiliki arti memelihara atau menjaga sesuatu agar tetap ada.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990, konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Konservasi terhadap sumber daya alam penting untuk dilakukan guna menjaga keberlangsungan bumi termasuk kehidupan manusia itu sendiri. Apabila pemanfaatan sumber daya alam tidak diiringi dengan upaya konservasi, maka berbagai macam bahaya dapat mengancam kehidupan dan kelestarian bumi.

Berpijak pada kondisi tersebut diatas, mendorong PT Intidaya Agrolestari atau populer disingkat Inagro, sebuah perusahaan swasata murni yang di dirikan dan dikelola oleh anak bangsa membangun program konservasi dan pelestarian alam sebagai agenda krusial yang patut sedini mungkin segera diselenggarakan.

Tiga Hal yang menjadi prinsip dan acuan Inagro dalam pengelolaan konservasi di Indonesia, yakni sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang dapat dilakukan melalui perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati beserta ekosistemnya.

Dengan lahan perkebunan seluas 76 hektar yang tidak jauh dari Jakarta, tepatnya berlokasi jalan Raya Jampang, Desa Karihkil KM 7 , Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini. Inagro mendedikasikan dirinya untuk pendidikan pertanian dan pelestarian alam melalui penanaman pohon, pemeliharaan hewan dan ikan, serta produksi bibit dan cendawan mikoriza dengan teknologi mutakhir.

IMG_20170810_215840

Ada beberapa simpul yang menjadi fokus sekaligus kekuatan dari Inagro. Salah satu kegiatan andalan dan bermakna penting untuk kemajuan pertanian Indonesia ialah kultur jaringan. Melalui laboratorium ini, Inagro sanggup membuat bibit bebas penyakit dan sekaligus memproduksinya dalam jumlah ratusan ribu buah. Ini sebuah teknologi di hulu pertanian. Penyediaan bibit yang seragam secara massal, bebas penyakit dan bermutu tinggi hanya dapat dihasilkan meialui kutur jaringan.

Laboratorium kultur jaringan langsung dibawah pengawasan seorang mantan senior peneliti di LIPI, Maria Imelda. lnagro memiiki lebih dari 50 tanaman induk yang siap diperbanyak sesuai kebutuhan seperti Jati, Durian, Nanas Golden Honey, Talas Ketan, beberapa jenis pisang-pisangan (Pisang Udang, Abaka, Raja Bulu, Cavendish, Mas, Apu, Uli, Kepok, dan sebagainya), juga bunga-bungaan, hingga tanaman berkhasiat seperti tanaman Stevia, yang daunnya mampu menghasilkan rasa manis alami 40 kali melebihi rasa manis dari gula tebu.

Menariknya lagi, Inagro yang belum genap setahun mengelola lahan yang cukup luas itu. Sebanyak 1400 tanaman durian tumbuh subur sampai berumur lebih dari 30 tahun bertebran di seluruh areal kebun. Tanaman durian lnagro terdiri dari beberapa varietas unggulan seperti: matahari, petruk, sunan, sukun, channee, monthong. Seluruhnya adalah varietas yang sudah dirilis sebagai varietas unggul nasional.

Dalam waktu dekat varietas durian di lnagro akan ditambah dengan varietas terbaru sesuai selera konsumen. Teknik yang dipakai iaiah top working. Taaman tua dipangkas batangnya. kemudian dibiarkan tumbuh tunas baru. Tunas baru itulah yang akan disambung dengan varietas unggui terbaru. Pemupukan tanaman memakai pupuk organik cair dan kompos yang diproduksi sendiri oleh Inagro.

Selain laboratorium kutur jaringan, lnagro pun memiliki laboratorim untuk memproduksi mikoriza. Mikoriza adalah cendawan menguntungkan yang menginfeksi akar. Kehadiran cendawan mikoriza di akar akan mempertinggi kemampuan akar mengambil unsur hara di dalam tanah. Pada tanaman kelapa sawit, misalnya, pemberian mikoriza pada saat pembibitan dapat menurunkan tingkat kematian karena penyakit ganoderma. Pemakaian mikoriza tampak jelas pada tanaman buah-buahan yang ada di lnagro.

IMG_20170808_130421

DI bidang petemakan, lnagro bertekad melestarikan kerbau rawa yang potensial untuk diambil daging dan susunya. Dibandingkan sapi, ada beberapa keungguian daging kerbau. Efisiensi penggunaan pakan Iebih tinggi, daya adaptasinya juga Iebih luas, daging kerbau jauh Iebih rendah kandungan kolesterolnya daripada sapi. Di beberapa daerah, seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, dan Blora, konsumsi daging kerbau tinggi sekali. Bahkan di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, kerbau dipelihara pula untuk diambil susunya.

Nilai ekonomis kerbau kian meningkat di daerah tertentu, seperti Toraja. Di sana kerbau menjadi terbak khusus yang digunakan dalam ritual keagamaan. Di Tana Toraja ada beberapa jenis kerbau, yakni saleko, bonga tenge, bonga ulu, dan lotong book. Penamaan berbeda untuk menunjukkan ciri pola warna belang yang berbeda pula. Bonga uiu misalnya, adalah sebutan untuk kerbau yang bagian mukanya saja yang putih. Contoh lain saleko. Saieko ada 3 tips, tergantung pol warna. Ambil contoh saleko 3: kepala, mata dan tanduknya putih. Tubuh belang-belang dengan warna hitam mendominasi.

lnagro tertarik melestarikan kerbua belang lantaran sosoknya unik. Tingkat kebutuhannya pun di Tana Toraja sangat tinggl, sementara produksi terkendala. Kerbau berbeda dengan sapi yang masa birahinya mudah diketahui. Bagian vulva kerbau agak melesak sehingga peternak sulit mengetahui masa birahi yang berlangsung beberapa harl. Dengan perawatan intensif di lnagro, diharapkan kerbau belang yang sangat unik ini berhasll dikembangbiakkan secara intens, sehingga tujuan pelestarlannya pun tercapai.

IMG_20170810_220315

Selain beternak kerbau, lnagro pun memiliki sejumlah kolam ikan tertutup dan terbuka. Disana diproduksi lele, patin, sidat, gabus, baung dan ikan hias blackghost. Gabus adalah komoditas terbaru yang kelak menjadi andalan peternakan ikan lnagro. Paling menarik adalah penangkaran burung merak yang memiliki bulu yang sangat indah, selain burung cendrawasih. Burung merak yang sudah berhasil ditangkar berjenis burung merak biru atau blue peacock dari India. Sementara, jenis merak hijau asli dari Indonesia masih menunggu ijin, Karena jenis ini kategori dilindungi.

IMG_20170810_215657

Inagro nampaknya tidak hanya menjadi pusat konservasi dan pelestarian alam, tapi juga akan menjadi pusat riset dan studi bagi masyarakat, khususnya pelajar, mahasiswa, dan umum lainnya. Secara perlahan, Inagro juga mempersiapkan asrama pelatihan, pendopo, ruang rapat, kafetaria sampai outbound yang dilengkapi fasilitas cukupan. Inagro juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi perguruan tinggi, swasta mandiri untuk ikut bersama dalam penelitian, pengembangan dan pelestarian alam.

Bahkan, kini Inagro telah membangun training centre bersama Makayasa yang telah berpengalaman puluhan tahun untuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan pendekatan alam bebas serta metodologi Experiential Learning, berupa Outdoor Management Training (OTM). Sejumlah pelatihan dipersiapkan mulai dari Military Team Building, Security Development Training, Fire Safety Manager Training, Defensive Safety Driving Traininh, Anti Fraud Training, Siaga Tindak Kejahatan dan Bencana, Soft Skill Training, Edutainment Program, dan tentunya Adventure Program.|Edo

[1] http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/10/penelitian-ungkap-usia-bumi-sebenarnya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *