UrbannewsID Musik | Ada yang mengatakan, bahwa musik adalah bahasa universal. Bahasa yang mampu menyatukan ragam perbedaan, dalam satu harmoni bunyi kebersamaan. Bahasa yang hadir tanpa sekat pembatas, dan mampu melintasi benua, dimensi waktu, juga generasi. Ya! Musik yang memang unik dan menarik, sebagai bahasa pemersatu umat dunia benar adanya.
Seperti yang terlihat malam ini, Sabtu (22/9), dalam acara Indie Season Road To International Indie Music Festival – Pekan Raya Indonesia 2018, yang berlangsung di Melody Music Bar & Lounge Grand Kemang Hotel, Jakarta. Ada tiga performer yang ikut menjadi bagian event International Indie Music Festival, di perkenalkan sekaligus tampil menunjukan kebolehannya.
Menariknya bukan bicara soal kemampuannya bermusik, tapi seperti yang saya tulis di alinea pertama yakni musik adalah bahasa yang mempersatukan siapa saja tanpa membeda-bedakan asal usulnya. Dan, ini tergambarkan oleh grup musik akustik The Chillburg Projeck yang datang dari kota kecil Tilburg di Belanda.
Sebagai grup band kampus, The Chillburg Project yang memiliki kekuatan tema lirik lagu yang mengedepankan kepedulian kepada lingkungan hidup maupun tentang kemanusiaan. Berisikan musisi lintas negara — mulai dari Raras dari Belanda (vokal), Diego dari Chile (Bass), Ayrton dari Colombia (gitar), dan Freek dari Italy (gitar).
“The Chillburg Project adalah salah satu contoh bentuk nyata kebhinekaan, yang hendak saya suguhkan di pesta International Indie Music Festival 2018. Musik harusnya bisa menyatukan kita semua. Semoga saja, semangat persatuan menjaga kebhinekaan yang dilakukan teman-teman musisi indie, membawa efek bagi pesta domakrasi pilpres,” tukas Harry ‘Koko’ Santoso, Bos Deteksi Production.
Sebagai bukti bahwa musik menjadi alat pemersatu. Harry ‘Koko’ memberi kesempatan sekaligus memfasilitasi para musisi jika ingin berkolaborasi, baik sesama musisi negeri sendiri maupun dengan musisi luar negeri, begitu pun sebaliknya. Seperti, The Chillburg Project dari Belanda akan berkolaborasi dengan Culture Project, band Etno Pop asal Palu -Sigi, Sulawesi Tengah.
Hal sama, tercermin pula dari dua personil The KadriJimmo, grup musik progresif rock tanah air yang hadir malam itu. Kadri Muhamad yang dikenal juga sebagai Singing Lawyer, serta Jimmo (vokal dan komposer), mampu menyatukan diri dalam idea kreatif musikalnya. Begitu juga, Ezra Kunze musisi kelahiran Jerman yang kini bermukim di Jakarta, menggaet penyanyi Indonesia Pryanka untuk single pertamanya ‘Liquor’.|Edo