Urbannews Peduli | Gerakan Peduli Jurnalis sejak awal terbentuk, memang diniatkan untuk saling menguatkan dengan berbagi talikasih ‘dari teman untuk teman’ sesama jurnalis yang terdampak secara ekonomi akibat pandemik.
Sebuah ikhtiar yang dilandasi ke-ikhlasan, kecintaan, juga rasa kemanusiaan. Beribu syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, gerakan yang dilakukan Peduli Jurnalis mendapat ridhoNya, dilancarkan jalan dan niatnya.
Tidak terasa, Gerakan Peduli Jurnalis sejak sebelum ramadan hingga sesudah lebaran bisa menyalurkan paket sembako juga uang tunai untuk sekitar 100-an rekan jurnalis. Dan, hari Rabu, 10 Juni 2020, GPJ berbagi paket sembakonya untuk tahap ke-enam.
Tahap ke-enam tersebut sekaligus menutup gerakan sesi pertama yang sudah dirancang sebelumnya, kemudian dilanjutkan ke sesi berikutnya dengan ageda yang lebih segar tentunya, termasuk formasi kepengurusan yang dirotasi, siapa dan menjabat apa.
Seperti falsafah Jawa kuno “Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe”, yang artinya “Tidak mengharapkan pamrih, giat dan sungguh dalam bekerja”, selayaknya di anut dan di jalankan serta di pegang teguh oleh para pengurus Gerakan Peduli Jurnalis nanti kedepannya.
Keikutsertaan dalam GPJ sesungguhnya keterlibatan mental-spiritual, bukan hanya keterlibatan secara jasmaniah. Artinya, terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok bukan pribadi. Rasa tanggung jawab jadi kunci utama juga “sense of belongingness” sebagai anggota.
Apalagi, Gerakan Peduli Jurnalis hanya medium yang mempertemukan para dermawan yang memiliki rasa kepedulian untuk saling bertemu dan berbagi dengan mereka yang membutuhkan. Dan, GPJ harus mampu menunaikan amanah yang dipikulkan dipundaknya dengan sempurna dan penuh tanggungjawab, tidak berlaku curang atau khianat padanya.
Salam sehat lahir batin untuk panitia, dan tetap semangat!
/e20