Film Satria, Potret Semangat Wong Banyumas Meraih Juara!

Movie302 Dilihat

IMG_20170926_193809

Jakarta, UrbannewsID.com | Film layar lebar rasa lokal, makin menggeliat dan muncul kepermukaam di industri perfilman nasional. Kehadirannya tidak saja sekedar sebuah hiburan, tapi juga menarasikan muatan lokal yang sarat budaya kedaerahan. Banyak potret yang bisa diangkat dan masuk dalam cerita film, baik itu kisah legenda, kultur, tradisi, adat istiadat, sampai tempat-tempat potensi wisata yang menjadi destinasi unggulan serta bahasa termasuk dialeknya.

Mungkin sebagian besar dari kita pernah menyaksikan film Laskar Pelangi yang sukses meraih banyak penonton, lewat kisah persahabatan dan perjuangan anak-anak usia sekolah di daerah Bangka Belitung yang sangat eksotis. Ada juga film Uang Panai dari Makassar, kemudian ada pula film paling fenomenal akhir-akhir ini yakni Turah, yang berani menggunakan bahasa Tegal dalam keseluruh dialognya. Dan, bahkan Turah mewakili Indonesia untuk berlaga di festival bergengsi Piala Oscar.

IMG_20170927_080355

Pembuatan film dengan kekuatan budaya lokal, memang tengah marak dilakukan baik oleh para sineas maupun pemerintah daerah. Kedigjayaan sebuah film yang bisa menarik perhatian masyarakat, memiliki potensi luar biasa sebagai medium informasi dan juga promosi. Melihat geliat dan kesuksesan film bermuatan kedaerahan, rumah produksi Ralia Pictures dan Gula Kelapa Pictures yang menggandeng Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Kwarcab Banyumas berencana memproduksi film bermuatan budaya Iokal berjudul “Satria; Menjadi Juara Dengan Cara Sederhana”.

IMG20170926162618

Sebagai daerah yang juga memiliki destinasi wisata yang bisa menjadi tujuan wisatawan lokal maupun nasional seperti Baturaden. H. Ahmad Husein Bupati Banyumas, sadar betul daerah yang di pimpinnya memiliki potensi yang tidak kalah menariknya dengan daerah lain, untuk diangkat dan perkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia maupun mancanegara. “Kami berharap film Satria bisa menjadi sarana promosi sosial budaya dan wisata kabupaten Banyumas,” ujar Ahmad Husein, saat acara syukuran di The Pallas-SCBD, Jakarta, Selasa (26/9) sore.

Film Satria besutan sutradara Jito Banyu yang dipersiapkan hampir setengah tahun, dan recana produksi bulan November mendatang. Jito mengatakan, filmnya ini sengaja mengangkat kehidupan masyarakat Banyumas, baik dari sisi ekonomi, sosial maupun budayanya. “Sesuai judulnya, Satria bukan hanya sekedar nama tokoh utama dalam film ini. Tapi, menyiratkan sebuah karakter kesatria yang pantang menyerah, bertanggung jawab, jujur, serta menjadi juara dengan cara sederhana,” jelas Jito, yang pernah menggarap film Angeline dan Psikopat.

Film Satria yang menghadirkan sederet pemain beken, diantaranya: Pangky Suwito, Jajang C Noer, Pong Harjatmo, Rianty Catwright, Yama Carlos, Elvira Devinamira, Melayu Nicole, dan banyak lagi. Syamsul Masdjo Arifin sebagai produser dari Ralia Pictures, mengungkapkan, Banyumas dan sekitamya memiliki kekuatan budaya dan kuliner yang tidak dimiliki daerah Iain. “Belum lagi tokoh-tokoh nasional banyak lahir dari Banyumas, Jend. Gatot Subroto, Jend. Soedirman, Prof. Soemitro Djoyohadikusumo,” pungkas Syamsul.

“Banyumas juga tidak kalah mak Nyus dengan daerah lain, seperti tempe Mendoan, Getuk Goreng. Sate Bebek, Cetil, Tiwul, dan juga Tempe Mendoan. Pastinya, tidak kalah penting semangat wong Banyumas dalam menggapai impian untuk menjadi orang sukses dan menjadi orang besar di Republik ini perlu menjadi suri tauladan bagi generasi milenia sekarang ini. Semangat inilah yang ingin kami tularkan Iewat film Satria,” jelas Jaka T Alfianda Eksekutif produser Gula Kelapa Pictures.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *