Urbannews | Saya ingin menyitir sebuah idiom yang sangat menarik termaknakan, yakni; “Kesuksesan sejatinya adalah rentetan kegagalan yang sampai pada ujungnya”, dan satunya lagi “Dibalik laki-laki sukses, ada wanita hebat dibelakangnya”. Kedua idiom ini terdengar masuk akal memang.
Menjadi orang sukses merupakan keinginan hampir semua orang. Definisi kesuksesan atau keberhasilan sendiri berbeda-beda. Ada orang yang mendefinisikan kesuksesan dari segi karir maupun materi. Adapula yang menilai sebuah kesuksesan, jika mampu melewati badai keterpurukan, persoalan yang menghimpit, masalah yang tak kunjung usai. Apapun itu, kesuksesan tetap butuh proses untuk mencapainya.
Terkadang ketika merasa patah semangat, dan meratapi nasib, selalu ada orang-orang baik yang menjadi penyemangat, baik itu teman maupun pendamping hidup menjadi lilin yang menerangi hati. Bagaimana pun semuanya berpulang pada diri sendiri untuk mencapai keberhasilan. Bagaimana akan menjalani hidup dimasa mendatang, atau bagaimana melihat diri sendiri beberapa tahun ke depan atau disisa usia. Semuanya merupakan keputusan pribadi.
Runtutan tulisan diatas adalah gambaran dari bincang-bincang ringan dengan musisi beken Fariz Rustam Munaf atau yang akrab dipanggil Fariz RM, saat merayakan 2 tahun dirinya benar-benar terbebas dan bersih dari narkoba. Seperti diketahui, Fariz RM sudah 3 kali terjerat kasus narkotika. Masa rehabilitasi yang dijalani kini, menurutnya mengajarkan ia bebas dari narkoba, juga merehabilitasi kehidupannya.
“Saya bersyukur mempunyai pendamping hidup Permata Belladona yang menemani dan dorongan semangat cepat pulih di dua tahun terakhir masa rehabilatasi ini. Begitu juga, teman-teman musisi, seperti hari ini hadir memberi kejutan lewat perayaan 2 Years of Fariz RM Reborn. Sungguh saya tidak tau, sepertinya acara ini dirancang oleh Permata serta teman-teman,” jelas Fariz, Rabu (26/8) malam, di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan.
Permata Belladona yang setia dan sabar mendampingi Fariz di dua tahun terakhir, dimasa rehabilatasi, menuturkan, bahwa dirinya hanya memberi semangat Fariz untuk kembali bangkit bermusik & berkaya. “Sebetulnya tidak ada treatment khusus buat mas Faiz. Cuma saja di awal masa rehabilatasi menjauhkan dari kafein karena mengandung zat adiktif, seperti kopi. Dan, itupun cuma di satu bulan pertama. Saya melihat, keinginan dirinya yang kuat untuk kembali pada kehidupan yang sehat dan normal,” tukas Permata.
Musisi, penyanyi, dan pencipta lagu dengan segambreng karya hits-nya ini, di usianya yang sudah tidak muda lagi. Fariz mengaku belajar menjadi orang yang lebih legawa, lebih tenang, tidak terburu-buru merespons sesuatu, dan tidak kompulsif. “Saya harus bersyukur masih diberi kesempatan untuk mengarungi hidup ini. Tinggal menghitung sisa waktu untuk membenahi diri berbuat sesuatu yang lebih baik serta bermanfaat, agar bisa kembali pada yang Kuasa,” lanjut Fariz, dengan tersenyum. (Foto: Yayo)