De’Concert Room Deheng House, Ruang Musik Kemang yang Masih Mencari Harmoni

Urbannews | Kemang selalu punya cerita. Jalan yang tak pernah sepi dari musik, obrolan panjang, dan ruang-ruang yang menjanjikan suasana baru. Kali ini, Deheng House mempersembahkan De’Concert Room, sebuah ruang hangout yang digadang menjadi tempat pertemuan seni, musik, dan gaya hidup. Namun, di balik panggung berlampu dan janji tata suara modern, ada bisik-bisik penonton tentang suara yang belum rata, cahaya yang belum menari sepenuh hati, dan kursi yang belum sepenuhnya ramah pandang.

Ruang Baru di Jantung Kemang

De’Concert Room berdiri di lantai atas Deheng House, menawarkan ballroom serbaguna dengan kapasitas sekitar 300 hingga 400 orang. Dari luar, ia tampak seperti janji; dari dalam, ia mencoba merangkul pengunjung lewat panggung yang dipoles videotron, lampu sorot, dan sound system yang digadang mumpuni. Tempat ini tak hanya untuk konser, tapi juga wedding, gathering, hingga pertemuan komunitas.

Kemang kini punya panggung alternatif — tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, cukup intim untuk merasakan dekatnya energi musisi dengan penonton.

Tanpa mengurangi rasa hormat, juga semangat, ada catatan kecil yang mungkin dianggap berguna untuk melangkah kedepan lebih baik.

Cahaya yang Masih Ragu

Lampu-lampu panggung memang menyinari, tetapi belum sepenuhnya menuturkan cerita. Kadang terlalu silau, kadang meninggalkan bayangan yang tak seharusnya hadir. Lighting yang seharusnya menjadi bahasa visual pertunjukan masih seperti belajar mengeja, belum fasih mengucapkan aksen dramatis yang membakar momen.

Di antara harapan, masih ada ruang untuk tata cahaya yang lebih lentur, lebih sinkron dengan ritme musik, lebih memberi pengalaman yang mengikat. Lighting profesional bukan hanya soal lampu panggung — juga soal pencahayaan ambient, kontrol glare (kilap), bayangan, efek smoke/haze jika dipakai, sinkronisasi dengan musik, dan kemampuan berubah-mode tergantung jenis musik/acara. Jika lighting tidak fleksibel atau kurang preset mode, bisa terasa kurang impresif.

Suara yang Belum Merata

Di ruang konser, suara adalah nyawa. Di De’Concert Room, ada penonton yang merasa dekat dengan denting gitar, ada pula yang jauh di belakang merasakan gema lebih dominan daripada melodi. Suara belum sepenuhnya merata, ada celah yang membuat beberapa sudut terasa kehilangan detail.

Meski sound system digadang modern, distribusi suara di ruangan masih perlu diperbaiki agar setiap kursi, setiap telinga, bisa merasakan harmoni yang sama. Karena ini bicara tentang bagaimana distribusinya dalam venue — apakah di semua sudut suara tetap seimbang, apakah ada dead spots, apakah treble/bass terdengar “pecah” di posisi-tertinggi atau di samping tepi. Apakah juga, ini persoalan sound engenir.

Kursi dan Pandangan yang Terbatas

Layout tempat duduk menjadi catatan tersendiri. Barisan kursi yang sama rata membuat penonton di belakang sering terganggu pandangannya. Tidak ada elevasi yang memberi kesempatan melihat lebih jelas, tidak ada tingkatan yang membuat jarak terasa adil. Pandangan kadang terhalang, pengalaman menonton pun kehilangan sisi intimnya.

Apakah perlu pembagian zona kursi (VIP/depan vs tengah vs belakang) yang jelas dengan jarak pandang yang adil? Jika tidak, bisa ada ketidaknyamanan. R kaki (legroom), ruang antarbaris (row spacing), kemiringan lantai, kemiringan panggung, apakah panggung terlalu tinggi/rendah — semua ini memengaruhi pengalaman visual + audio.

Ekspektasi dan Realita

De’Concert Room Deheng House adalah ruang baru yang patut diapresiasi. Ia memberi alternatif bagi musisi dan komunitas seni, menghadirkan suasana hangout baru di Kemang. Namun, seperti ruang yang baru lahir, masih ada catatan yang perlu dirapikan: sound system yang lebih merata, lighting yang lebih bercerita, dan layout kursi yang lebih ramah mata.

Kemang kini punya panggung baru, tapi panggung itu masih dalam proses belajar. Belajar agar cahaya, suara, dan pandangan bisa benar-benar berpadu menjadi pengalaman yang tak terlupa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *