Bila Esok Ibu Tiada, Film Drama Keluarga yang Menguras Emosi

Movie35 Dilihat

Urbannews | Di tengah kesibukan mengejar mimpi, empat bersaudara terlena akan peran penting sang ibu dalam hidup mereka. Namun, roda kehidupan berputar. Sebuah peristiwa tak terduga memaksa mereka menghadapi kenyataan pahit. Akankah penyesalan datang terlambat?

Saksikan kisah mengharukan tentang arti keluarga dan kasih sayang seorang ibu dalam film “Bila Esok Ibu Tiada” besutan LEO Pictures, pada 14 November 2024. Disutradarai oleh sineas senior Rudi Soedjarwo, film ini diangkat dari novel best-selling karya Nagiga Nuy Ayati dengan judul yang sama.

Kisah menyentuh tentang Arti Kehilangan

“Bila Esok Ibu Tiada” mengisahkan tentang seorang ibu (Christine Hakim) dan keempat anaknya yang mulai disibukkan oleh kehidupan masing-masing. Ranika (Adinia Wirasti), Rangga (Fedi Nuril), Rania (Amanda Manopo), dan Hening (Yasmin Napper), tanpa sadar terjebak dalam ego mereka sendiri, abai akan perasaan sang ibu.

“Melalui ‘Bila Esok Ibu Tiada’, saya ingin mengajak penonton untuk merefleksikan kembali arti penting keluarga dan kehadiran seorang ibu,” ungkap Rudi Soedjarwo. “Semoga film ini menginspirasi kita semua untuk lebih menghargai waktu bersama orang-orang terkasih,” tambahnya, dalam press screening dan gala premiere di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Agung Saputra, selaku produser, menyampaikan antusiasmenya terhadap film ini. “Kami yakin ‘Bila Esok Ibu Tiada’ akan menyentuh hati penonton dan meninggalkan kesan yang mendalam,” ujarnya. “Siapkan tisu karena film ini akan menguras air mata,” candanya.

“Bila Esok Ibu Tiada” menyuguhkan kisah menyentuh tentang keluarga yang bergantung pada ibu mereka. Sang ibu selalu berkorban dan mendedikasikan hidupnya untuk kebahagiaan anak-anaknya.

Namun, takdir berkata lain. Peristiwa tragis menimpa sang Ibu, meninggalkan duka mendalam bagi keempat anaknya. Mereka harus bersatu, saling menguatkan, dan beradaptasi dengan kenyataan pahit. Mampukah mereka bertahan melewati hari-hari tanpa kehadiran sang ibu?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar