Bercumbu Rindu Bersama Irama Lagu God Bless di Konser Emasnya

Music329 Dilihat

Urbannews | Hadir di pegelaran Indofood presents God Bless Konser Emas 50 Tahun with Tohpati Orchestra semalam, Jumat (10/11), di Istora Senayan Jakarta, seperti diajak menyusuri relung-relung semangat rockjinawi yang ditebarkan para opa a.k.a. musisi gaek yang masih tetap enerjik di atas panggung.

Mereka_Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (keyboard), dan personel termuda Fajar Satritama (drum), serta second bass player Arya Setyadi mampu mendistorsi ruang pikir dan hati ribuan penonton yang hadir tumplek blek merayakan selebarasi sebuah perjalanan panjang band rock legendaris pujaannya.

Ditambah lagi, kehadiran bintang tamu atau kolaborator yang turut tampil seperti Padi Reborn (opening act), Anggun, Nicky Astria, Kaka Slank, Kotak Band, hingga gitaris Eet Sjahranie, melengkapi metamorposa perjalanan dan pencapaian God Bless yang tetap ajeg, sekaligus menukil sejarah kejayaam musik rock Indonesia.

Padi Reborn yang turut serta tampil di atas panggung unjuk kebolehan performanya sebagai pembuka sekaligus pemanasan lewat asupan nutrisi positif bahwa musik rock tidak pernah mati bersama nomor-nomor hits mereka, sebelum puncak acara pentas Indofood presents God Bless Konser Emas 50 Tahun with Tohpati Orchestra.

Selepas Padi Reborn, si punya hajatan God Bless bersama Tohpati Orchestra sudah bersiap diatas panggung, tanpa basa-basi langsung menggedor dengan lagu Musisi, kemudian disusul Bla Bla Bla, langsung membuncahkan semangat penonton ikut berdendang dan bergoyang.

God Bless selalu membuat sebuah karya lagu yang berbeda dari arus pasar di jamannya. Namum mereka beruntung karena karya yang berbeda ini selalu menjadi pendobrak dan disukai masyarakat hingga kini. Seperti lagu selanjutnya berjudul “Selamat Pagi Indonesia” yang merupakan salah satu materi lagu di album Cermin yang rilis pada tahun 1980.

Lagu karya Ian Antono dan Theodore KS, menurut Ahmad Albar, atau yang akrabnya  disapa Iyek, lagu ini diciptakan untuk mengenang Kusni Kasdut, sang pejuang kemerdekaan sekaligus dicap penjahat yang dikenal karena melakukan perampokan 11 permata di Museum Gajah pada 31 Mei 1961, yang mengakhiri hidupnya di depan regu tembak.

Berikutnya mengalun tembang Menjilat Matahari dan Cermin. Sebelum masuk lagu ke-6 berjudul Maret 1989, yang ceritanya masih relevan untuk disuarakan tentang konflik peperangan yang terjadi di berbagai penjuru dunia kala itu. Iyek dari atas panggung megah berlatar orkestra pimpinan Tohpati, bersuara, “Palestina sangat menyentuh dan menjadi duka dunia. Semoga perang lekas selesai dan Palestina akan merdeka,”

Lampu di atas panggung pun meredup, ada jeda untuk rehat sejenak bagi awak God Bless beristirahat sekaligus berganti rupa lewat kostum berwarna putih. Tak berapa lama, big screen dari atas diturunkan tepat ditengah panggung. Iyek, Ian dan Donny plus Fajar serta Tohpati Orchestra dibalik layar membawakan lagu Balada Sejuta Wajah, Syair Kehidupan, Sudahlah Aku Pergi dan Huma Diatas Bukit mengiri visual yang menggambarkan perjalanan bermusik mereka.

Bagaimana sebuah idealisme dipeluk dan diperjuangkan agar sebuah band mampu bertahan lama. Kegigihan yang telah diperlihatkan God Bless, agar dapat menginspirasi musisi generasi muda. Membawa grup musik Kotak bersama God Bless ft. Eet Sjahranie bersemangat membawakan reportoar Srigala Jalanan. Tentunya semangat pun menular ke para penonton, apalagi kehadiran members God Bless Eet Sjahranie yang memukau.

Malam pun merambat perlahan, penonton tak beranjak dari posisinya masing-masing untuk menjadi saksi perayaan band idola. Mereka penuh riang’ gembira ikuti Irama goyang saat Kaka Slank membawakan lagu dangdut sohor, berjudul Zaskia. Lagu yang diciptakan Ian Antono dan Ahmad Albar ini, mampu di eksekusi dengan baik oleh Kaka Slank dengan gaya nyelenehnya.

Berikutnya, yang juga ditunggu penampilan berikutnya oleh penonton yakni Anggun C Sasmi. Penyanyi eksotis ini membawakan lagu Mimpi, yang sukses menjadi hits besar sekaligus berhasil melambungkan namanya sebagai Lady Rocker di awal era 1990-an. Di iringi orchestra dan petikan gitar Tohpati, Anggun meminta penonton menyalakan flash hp-nya bergerak kiri-kanan seirama yang membawa memori kenangan lama pada lagu-lagu populer di jamannya.

Suasana di Istora Senayan makin gegap gempita, tatkala penyanyi rock perempuan Indonesia yang satu ini, masuk ketengah panggung. Siapa lagi, kalau bukan Nicky Astria yang ditemukan oleh sang legenda gitaris rock God Bless, Ian Antono, pada sebuah malam ekspresi seni antar-SMA. Lagu Panggung Sandiwara dengan tempo cepat dan aransemen beda, lengkingan dan aksi Nicky menggema bikin kehangatan.

Tidak hanya berhenti sampai disini, Nicky Astria, Anggun C Sasmi, bersama Ahmad Albar, bersemuka untuk membawakan lagu Bis Kota. Menurut jurnalis musik senior Denny Mr, yang juga dekat dengan God Bless, Nicky dan Anggun, tampilnya mereka dalam satu panggung jadi kolaborasi yang langka. Sebab, terakhir ketiganya sama-sama mengerjakan proyek single “Rock Kemanusiaan, 1989.

Lanjut, sebuah lagu yang susah digilas zaman dan bahkan tetap dicari untuk diperdengarkan hingga hari ini, “Syair Kehidupan”, mengalun syahdu. Disusul Semut Hitam yang dibawakan secara paduan suara (choir) ini, sebuah lagu yang sekaligus jadi album ketiga God Bless terlaris sepanjang sejarah yang dirilis pada 1988, dan berhasil mengangkat kembali God Bless ke puncak popularitas.

Perpisahaan selalu mengajarkan kita untuk menghargai, bahwa setiap detik bersama orang-orang hebat seperti punggawa God Bless adalah anugerah yang tidak boleh kita sia-siakan. Kita seperti berada di ruang yang sama, yakni kerinduan bercumbu dalam irama Lagu. Kita seperti keluarga yang terlahir dari rahim yang sama, yakni musik Indonesia. Jadi, kita juga berada dirumah yang sama, yaitu Rumah Kita. Dan, lagu yang dibawakan oleh seluruh artis ini, sebagai pamungkas pegelaran Indofood presents God Bless Konser Emas 50 Tahun with Tohpati Orchestra.

Selamat ulang tahun God Bless, panjang umur musik Indonesia!

/Foto: Dok. Megapro Communications

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar