Urbannews Musik | Konser kedua Jikustik Reunian di Jakarta, setelah pergelarannya di Yogyakarta, kembali mereka mampu mengharu-birukan seribuan penonton yang hadir, Jumat (19/7) di Balai Sarbini, tempat konser berlangsung. Momen ini menjadi penanda sekaligus peristiwa bersejarah, baik bagi mereka sendiri juga bagi para penggemar Jikustik, setelah sepuluh tahun Pongki, lcha, Dadikz, Carlo, dan Adhit berpisah, akhirnya bertemu dalam satu panggung.
Konser Jikustik Reunian yang digagas dan di promotori Rajawali Indonesia, Pongki dkk mampu menyuguhkan 20 tembang hits mereka, dimulai dari lagu Maaf dan Aku Datang sebagai pembuka. Kemudian, Tak Ada Yang Abadi, Untuk Dikenang, 1000 Tahun, sampai lagu Akhiri Ini Dengan Indah, sebagai penutup. Deretan tembang yang mengalir dengan apik ini pun, mampu menghatarkan penonton ikut bersenandung bersama dengan riang gembira
Kebersamaan mereka dalam balutan konser, bukan saja bernostalgia antar mereka maupun bersama para pemggemarnya lewat karya-karyanya. Tapi, ini mengukuhkan bahwa mereka masih bisa berjumpa walau tidak harus bersama. Banyak peristiwa menarik tak terceritakan sebelumnya, malam ini di tuturkan dengan jenaka oleh Pongki dan Icha yang banyak bicara, ketika mereka hengkang dari Jikustik. Ini pula yang membuat para penonton ikut tertawa.
Kebersamaan mereka yang begitu akrab, juga membawa kebahagian tersendiri bagi penggemar Jikustik. Dari seribuan penonton, ada satu orang paling bahagia yakni Hendra dari Tambun. Disaat jeda satu lagu menuju lagu berikutnya, Hendra yang mengenakan kaos bertuliskan Jikustik, dan posisinya tepat berada dekat panggung rupanya menarik perhatian Pongki. “Saya ingin memberikan kebahagiaan buat seorang penonton sebuah gitar yang dipakai ini. Saya minta yang pakai kaos Jikustik naik keatas panggung,” tukas Pongki.
Sontak tepuk tangan penonton memberi applaus baik untuk Pongki terlebih Hendra yang ketiban rejeki mendapatkan gitar. “Gak nyangka dikasih gitar sama Pongki, walau saya sendiri gak bisa maininnya. Terus terang, saya suka Jikustik dari kelas 5 SD sampe sekarang dengan vokalis baru. Dulu saya dengerin dari radio, sampai hapal album Jikustik sama tahunnya. Belum tau mau diapain gitarnya. Pastinya, saya berterima kasih kepada Jikustik terutama Pongki, semoga semuanya sukses dan terus berkarya,” ujar Hendra, sumringah.
Tidak hanya Pingki saja yang memberi Kebahagiaan malam itu. Icha pun ikut serta menghibahkan bassnya seharga 15 juta untuk pesantren Hafidz Qur’an dengan cara menawarkan kepada penonton yang mau membelinya. Tanpa menunggu lama, dari deretan penonton yang berada di sisi kanan atas mengacungkan tangannya. Dan, penonton ini adalah penggemar setia Jikustik yang berasal dari Kalimantan. Hasil penjualan bass guitar inipun diserahkan kepada Rajawali untuk diteruskan ke pesantren yang dituju nanti.|Edo (Foto Bambang E. Ross)