Urbannews | Getaran Berbagi Kasih yang dipancarkan oleh teman-teman Indonesia Kembali (IK) disambut dengan menyenangkan oleh kelompok WSR (Wisnu Serta Rekan) di jakarta. Kelompok musik yang terdiri dari Wisnu, Zaky, dan Dimas dibantu oleh Karyo selaku video director nya itu menggarap lagu berjudul Berbagi Kasih ciptaan Yulianto Suwarno dengan aransemen musik yang cukup surprise. Seolah ingin melengkapi khasanah musik yang di tampilkan oleh Ole Dipo dan Yudhistira bersama komunitas Titik Nol dari kota Jogja yang lebih dahulu di rilis.
Mulai 30 detik pertama telinga kita dibawa flashback untuk menikmati nuansa musik di masa ajang LCLR (Lomba Cipta Lagu Remaja) versi radio Prambors pertengahan tahun 70an lalu. Dimana pada saat itu supremasi musik pop Indonesia di klaim sedang dalam puncak keemasannya (golden age era). Bahkan hingga hari ini masih banyak lagu-lagu tersebut yang di apresiasi dengan aransemen baru oleh musisi generasi penerusnya dalam bentuk cover version.
Wisnu selaku aranger menuturkan dalam suatu obrolan melalui daring bahwa, ia dan rekan-rekan di WSR ingin mencoba mengangkat/mempopulerkan kembali gaya dan kultur musik pop di era tersebut. Disamping kecintaan mereka pada dunia musik, mereka juga ingin me-recall spirit kreatif di jaman lagu-lagu tersebut pernah hits. karena menurut nya, tidak ada salahnya generasi sekarang juga mulai mencoba menginspirasi serta menyikapi sebuah karya lengkap dengan nilai-nilai integritas dan dedikasi para maestro yang berperan didalamnya. Hingga dapat ter-afirmasi bagaimana sebuah lagu bisa menjadi everlasting (legend) digarap dengan apik, baik dari struktur bahasa maupun penyampaian musiknya.
Antusias grup WSR dalam berkarya juga terpantik oleh gerakan IK yang digagas oleh teman-teman dari Jogja. Yang pada tanggal 4 Agustus lalu telah merilis lagu berjudul sama wujud kreatifitas pelaku musik dari komunitas titik nol Jogja melalui akun Official kanal Youtube Indonesia Kembali.
Rangga Zaky, lead vocal WSR menambahkan bahwa ia merasa inline dan terkonek sekali dengan spirit dan visi/misi IK lalu terjawab melalui proses penggarapan lagu tersebut hingga pembuatan video klip bisa berjalan dengan cepat serta lancar tanpa mengalami kendala yang berarti, lagipula mereka juga belum saling kenal secara intens dengan teman-tema IK di Jogja. Dan dengan Rahmat SWT juga akhir nya musik garapan WSR bisa menyusul dirilis pada hari Kamis tanggal 12 Agustus 2021 lalu dengan lancar dan sukses. Suatu hal yang cukup luar biasa untuk suatu project musikal yang bersifat swadaya melalui pendekatan kolektif jaringan komunitas musik di masa keterbatasan situasi saat pandemi menimpa kehidupan kita semua ini.
IK (Indonesia Kembali) bisa diartikan sebuah salam untuk menyapa seluruh khayalak di tanah air. Bentuk kepedulian sekaligus keprihatinan terhadap situasi yang terjadi saat ini. Namun tanpa bermaksud curhat atau berkeluh kesah, IK menyampaikannya melalui suatu karya lagu berjudul “Berbagi Kasih” ciptaan Yulianto Suwarno, salah satu penggagas visi IK bersama keempat rekan nya di Jogja. Dengan meyakini bahwa proses kreatif bisa meningkatkan imunitas untuk bisa bertahan secara lahir dan batin. Indonesia Kembali ingin berbagi kepada seluruh elemen, kami juga ingin peduli dan melalui kreatifitas bermusik kami mengawali getaran ini ke semesta. Semoga bersama niat baik ini Indonesia bisa kembali normal dan pulih untuk meyiapkan generasi yang lebih unggul kedepannya.
Akhir kata ijinkan kami mengutip quotes dari tokoh kemanusiaan ternama Mahatma Gandhi yang berkata, “Mungkin kamu tidak akan pernah tahu pasti dari hasil tindakanmu, tapi kalau kamu tidak bertindak dipastikan tidak akan pernah ada hasil”
Tabik, Salam budaya. (HM)