Baim bersama Nagaswara Luncurkan Album Solo “Wasowekete is a Waluwa”

Music319 Dilihat

image

Jakarta, UrbannewsID.com | Setelah merilis album solo terakhirnya instrumental gitar “Chaotic Gemini” pada tahun 2011, penyanyi dan musisi benama lengkap Ibrahim Imran atau akrab disana Baim, dipenghunjung tahun 2017 ini memperkenalkan album solo teranyarnya yang diberi nama “Wasowekete is a Waluwa”. Album ke-6 Baim ini, berisikan 8 lagu yang terdiri dari; 5 lagu baru, 2 lagu remake, dan ditambah 1 buah lagu aransemen baru, yang di produksi lebel big indie Nagaswara.

Judul album Baim “Wasowekete is a Waluwa”, cukup menarik jika ditelisik lebih dalam. Dari sisi bahasa atau kosakata-nya sulit ditemukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, bahkan di search engine Google pun tidak muncul. “Terus terang, Wasowekete is a Waluwa adalah kalimat yang kerap muncul dari celotehan Zoe, putri ke-2 saya. Kalimat ini selalu mengiang dan mengendap diingatan, akhirnya menjadi semacam magic words,” jelas Baim, saat jumpa awak media di Foodism Kemang, Jakarta, Jumat (17/11) sore.

Artika Sari Devi yang hadir mendampingi sang suami, menceritakan, bahwa kalimat Wasowekete is a Waluwa memang suka di ucapkan oleh putri keduanya yang berusia 4 tahun. “Suatu ketika, kalimat ini muncul lagi ketika Zoe mengungkapkan perasaan bahagia melihat hujan datang, lalu merada yang diikuti munculnya pelangi. Jadi, jika diterjemahkan kalimat Wasowekete is a Waluwa yakni ‘Pelangi Usai Hujan’, yang mengandung arti sebuah harapan atau optimisme. Seberat apa pun yang kita hadapi, pasti akan berakhir bahagia,” tutur Atika, penuh haru dan sedikit terisak.

Wasowekete is a Waluwa yang memiliki arti ‘Pelangi Usai Hujan’ ini, menjadi ide sekaligus judul lagu yang dinyanyikan Baim berdua dengan puti sulungnya, Sarah Abiela Ibrahim atau Abbey yang berusia 7 tahun. “Lagu ini dibuat dan direkam terakhir dari semua lagu yang ada dalam album saya. Kehadirannya, selain sebagai bonus track tapi saya ingin mendokumentasikan lagu ini sebagai sebuah kenangan bagi kedua anak saya. Ketika sudah besar, akan bangga bahwa ada tanda bukti bahwa mereka pernah ikut bernyanyi dan celotehannya menjadi inspirasi,” pungkas Baim’ menambahkan.

Kali ini, nampaknya Baim ingin menyuguhkan lagu-lagu yang mudah dicerna dan musik sederhana. Seperti, single pertama “You Were There” yang diciptakan oleh Andrew Philip Buckle. Sebuah single yang pernah hits di era 90-an lewat group asal Australia, Southern Sons, menjadi favorit Baim sejak lama akhirnya terwujud menyanyikan ulang setelah mendapat izin. Selain “Pelangi Usai Hujan”, ada satu lagi lagu berjudul “Mending Jangan” buah kolaborasi dengan Andre Harihandoyo yang dibawakan Baim duet bersama putrinya Abbey.

Secara keseluruhan lagu-lagu di album ini sangat easy listening dengan sound gitar yang dominan. Rahayu Kertawiguna selaku Produser sekaligus CEO Nagaswara, mengatakan, judul album Baim ini sangat unik. “Sebenarnya, saya sendiri sangat susah melafalkannya, tapi keunikan ini justru akan menjadi magic words. Semakin orang penasaran dengan kalimat ini sekaligus pengen tahu artinya, semakin melekat dalam ingatan. Saya sangat ng’fans sama Baim cukup lama, kemudian kita ketemu untuk melahirkan sebuah karya bagi para pecinta musik di Indonesia,” ujar Rahayu, menutup perbincangan.|Edo (Foto Ihsan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *