Urbannews Film | Bicara soal film tidak bisa sepotong-sepotong, harus lengkap, karena banyak unsur yang melekat didalamnya. Bicara film bukan pula semata merekam setiap adegan, atau membangun karakter pemain serta sinomatografinya saja. Tapi, keberadaan musik (scoring atau soundtrack) menjadi salah satu point penting dalam membangun emosi serta memperkuat cerita yang ada. Sebab musik adalah salah satu unsur pemberi jiwa, agar film itu hidup dan bernyawa.
Kehadiran musik dalam sebuah film bukan sekedar tempelan. Buktinya, dari dulu hingga sekarang ada banyak film yang memiliki tema musik yang sangat khas. Ketika pertama kali mendengarkannya, kita akan tahu film apa yang sedang dimainkan. Tengok saja, musik khas film The Pink Panther rilisan tahun 1963 yang juga dipakai di film Warkop, atau yang paling melegenda yakni musik khas Mission Impossible. Ini adalah bukti jika musik menjadi bagian penting dalam sebuah film.
Dan, gambaran tersebut diatas telah membuka peluang sekaligus tantangan bagi seorang penyanyi cantik kelahiran Surabaya, 37 tahun lalu, bernama lengkap Astrid Sartiasari. Debutnya di industri musik pada tahun 2003, Astrid mengawalinya dengan single ‘Ratu Cahaya’ untuk Ost. Film Tusuk Jelangkung, kemudian dia merilis sebuah album self-titled, dimana single unggulannya berjudul ‘Cinta Itu’ dipakai untuk theme song film Mirror.
Astrid yang populer lewat lagu ‘Jadikan Aku yang Kedua’, dan ‘Hari Bahagia’ ft. Anji, kiprahnya di panggung musik ditunggu kehadirannya. Dengan sederet pengalaman menyanyikan lagu untuk theme song atau ost. film, dengan karakter vokalnya yang mellow dan unik, kembali Astrid dipercaya untuk menyanyikan lagu karya Bemby Noor berjudul ‘Kenanglah Aku’, untuk Ost. Film terbaru berjudul ‘The Sacred Riana-Beginning’ produksi Nant Entertainment.
Lagu ‘Kenanglah Aku’ bercerita tetang persahatan antara Riana dan teman dunia mayanya berwujud boneka kegelapan bernama Riani. Dimana sang boneka menuntut kesetiaan dari Riana untuk terus bersama, dan akan menjadi bencana bila Riana mencoba berbagi hidupnya untuk orang lain. “Saya coba menelusuri kisah filmnya, mengupas setiap kata yang terangkai dalam lirik lagunya. Sehingga saya bisa merasakan suasananya, agar lagu dan filmnya bisa bersenyawa,” jelas Astrid, Rabu (20/2) di Restoran Rumpun Bambu, Jakarta Timur.
Kehadiran Astrid dengan lagu ost. Kenanglah Aku, bagian dari acara Nant Entertainment selaku rumah produksi film ‘The Sacred Riana-Beginning’ yang memperkenalkan trailer, poster official, pemutaran soundtrack yang dibuatkan video klipnya. Film bergenre horor yang disutradarai oleh Billy Christian, dan akan tayang di bioskop pada tanggal 14 Maret 2019. Selain dihadiri Muhammad Hananto dan Ninin Musa sebagai produser, juga hadir pemain utama yaitu Riana Riani, Aura Kasih, Broklyn Allf, Bava Gogh, Agatha Chelsea, Angrena Ken, Clara Brosnan, Prabu Revolusi dan Citra Prlma.
Film The Sacred Riana-Beginning, produksi pertama dari Nant Entertainment ini, menceritakan tentang Riana Kecil (9 tahun) sering dibully karena ayahnya, Januar (Prabu Revolusi) adalah pembuat peti mati dan ibunya, lrma (Citra Prima) adalah perias jenazah yang serlng mengabaikan Riana. Suatu hari, karena Riana bermain api Jilin, rumah mereka hangus terbakar dan harus pindah ke rumah Om Johan (Willem Bevers), seorang pedagang benda antik kaya di Jakarta. Sebelum bertolak ke Eropa, Johan melarang Riana mengusik gudang di area belakang rumahnya.
Beberapa hari kemudian Polisi dan Notaris membawa kabar kematian Johan karena kecelakaan pesawat. Saat Riana bermain bola, ia memasuki gudang dan menemukan Photo Pria Aneh dan sebuah Boneka Perempuan yang memberi kilasan seorang Annie, anak perempuan Belanda kesepian. Riana menamainya Riani, dan sejak saat itu keduanya berteman. Riana mendapat kekuatan psikokinesis tetapi kepribadiannya berubah menjadi sangat tertutup.
9 tahun berlalu, Riana Dewasa (18 tahun) tak masuk sekolah selama 2 minggu. Bu Klara (Aura Kasih), guru BP Riana, datang dan menyarankan Riana dikirim ke klinik rehabilitasi, tapi malamnya Irma jatuh dari tangga setelah membuang Boneka Riani. Di perjalanan ke rumah sakit, Januar pun mengalami kecelakaan mobil dan harus dirawat. Esoknya, Bu Klara datang ke rumah Riana bersama Lusi (Agatha Chelsea), Hendro (Ken Anggrean), dan Anggi (Ciara Nadine Brosnan), tiga anak indigo, untuk menemani Riana.
Lusi tanpa sengaja merusak simbol pelindung pintu gudang dan diganggu hantu-hantu penghuni rumah itu. Pada sesi bimbingan, Lusi pun kesurupan dan hampir mencelakai anak-anak lain. Bu Klara menghipnosis Riana dan menguji boneka Riani di ruang kerja Johan. Di ruangan itu Bu Klara nyaris celaka, tetapi Riana datang menolongnya. Dengan papan Ouija, Riana memunculkan nama hantu pengganggu yaitu “BAVA GOGH”.
Pada sesi sharing, terungkap kemampuan indigo Lusi yang bisa melihat hantu, Hendro bisa membaca perasaan orang lain, sedangkan Anggi bisa melihat masa lalu. Malamnya, Bu Klara membaca buku Jurnal dari ruang kerja Johan dan mempelajari latar belakang Boneka Riani dan juga Bava Gogh (Carlos Camelo). Lusi dlganggu hantu tanpa kepala, dan Anggi nyaris terbujuk ikut bersama Hantu Bava Gogh ke alam lain, tapi beruntung diselamatkan oleh kemunculan Hendro.
Bagaimana kisah selanjutnya, sebaiknya saksikan tayangan penuhnya di bioskop. Sekedar catatan tambahan, film ini terinspirasi dan juga diadopsi dari sosok Marie Antoinette Riana Graharani atau Riana Antoinette, pesulap wanita Indonesia yang beraliran bizarre illusionist dan dikenal keahliannya telekinesis. Populer dengan Sacred Riana, ia bersama bonekan sukses di ajang Asia’s Got Talent, dan diajang lainnya.|Edo