Urbannews Film | Film bioskop berjudul ‘Aqidah Cinta’ yang di produksi oleh para siswa-siswi SMK Dewi Sartika dan SMA Global Islamic School, telah memasuki babak akhir yakni pasca produksi. Menurut Kepala Sekolah SMK Dewi Sartika sekaligus Produser Gilang Gerialga, setelah rangkaian syuting yang memakan waktu tiga mingguan di daerah Sukabumi dan Jakarta, materinya kini masuk ke dapur pengeditan film.
“Alhdulillah, seluruh rangkaian kegiatan syuting berjalan lancar tanpa kendala. Baik jadwalnya maupun pengambilan gambar sesuai materi yang dibutuhkan dalam cerita film terselesaikan. Semuanya kurang lebih sekitar 90 scene. Jadi sudah 85%, sisanya tinggal masuk ruang pengeditan gambar, suara atau dialog, musik scoring, soundtrack, serta sound dan visual efek jika diperlukan,” ujar Gilang, saat jumpa pers di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Jumat (17/5).
Film Aqidah Cinta yang rencana ditayangkan di bioskop Tanah Air sekitar Agustus 2019 mendatang. Bercerita tentang sebuah realitas kehidupan anak perempuan yang mengalami dilema cara bersikap. Saat pindah ke Jakarta, menemui banyak teman baru yang berbeda pergaulannya, dibanding saat ia berada di pesantren. Ade Bilal Perdana sebagai guru dan juga sutradara film ini, menyatakan rasa bangganya atas keberanian anak asuhnya memproduksi film layar lebar. “Mereka sudah punya basic, baik ilmu serta semangat, tinggal diasah soal tehnis serta etos kerjanya,” jelas Ade Bilal.
Dibintangi para pelajar sebagai pemerannya, antara lain; Talitha Salsabila Shakira (Fatimah), Fadly Maulana Alviansyah (Bayu), Muhammad Fadhil Umar (Fikri), Gilang Ade Nugroho (Angga), Naila Syarafina Nur Kamila (Naila), Alzena Raihana (Alzena), dan Gary Iskak (Ayah Naila) sebagai bintang tamu. Kehadiran film ini sangat diharapkan menjadi embrio lahirnya sineas-sineas muda, dan menjadi trigger para siswa lainnya untuk tidak takut bermimpi dan berkreasi.
Paling menarik selain pemutaran trailer, di perkenalkan Original Soundtrack (OST) film Aqidah Cinta berjudul ‘Forever Yours’ karya Pandji dari Palm House, yang dinyanyikan Naila Syarafina Nur Kamila, seorang pemain dan juga jebolan ajang pencarian bakat. Musiknya digarap trend pop indie yang dipengaruhi gaya bermusiknya Portishead dan Billie Elish. Sayangnya, lirik yang bicara tentang dua anak muda saling suka, tapi mereka tidak berani mengungkapkan, ditulis dengan bahasa Inggris.
Bicara soal film memang tidak boleh sepotong-sepotong, harus lengkap, karena banyak unsur yang melekat didalamnya. Bicara film bukan pula sekedar merekam setiap adegan, atau membangun karakter pemainnya. Keberadaan musik (scoring atau soundtrack) menjadi salah satu point penting memperkuat cerita yang ada, dan sekaligus menukil rasa emosional penonton. Sebab musik adalah pemberi jiwa, agar film itu hidup dan bernyawa.
Kehadiran musik haruslah setali sejiwa dalam cerita, agar mudah dipahami. Ketika diam tanpa kata-kata, hanya gerak yang bicara. Atau saat suasana hati dalam gelisah, sedih atau sedang riang gembira, melodi musik dan lirik-lah yang bernarasi sampaikan maknanya. Sountrack film Aqidah Cinta yang musiknya digarap era kekinian, cukup nge’pas dengan jiwa para pembuat filmnya yang masih berjiwa muda belia. Jika saja liriknya berbahasa Indonesia, mungkin kisah lagunya semakin terasa.|Edo