Urbannews Musik | Butuh waktu empat tahun, Wali Band merampungkan album terbarunya berjudul “Wali 20.20”. Album yang berisikan 12 lagu yang sebagian besar sudah dirilis mulai tahun 2016 ini, memiliki makna 20 tahun Wali berkarya dan di rilis tahun 2020. Peluncuran album terbarunya, Wali kembali bekerjasama dengan KFC Indonesia, JMSI (Jagonya Musik & Sport Indonesia, dan Nagaswara, setelah album pertama Wali yang dirilis bersama KFC di tahun 2012 berjudul “Wali 3 in 1”.
Dari deretan lagu yang bertengger di album “WALI 20.20″, ada single berjudul ”Sakit Tak Berdarah” dikolaborasikan dengan solois wanita Fitri Carlina. Lagu yang telah dirilis pada tanggal 6 Maret 2020 lalu di stasiun radio seluruh Indonesia ini, menandai kerja sama untuk pertama kalinya Wali featuring dengan penyanyi lain. Single ciptaan Apoy ini menceritakan rasa sakit & luka seorang wanita oleh pasangannya. Meski rasa sakit yang dirasakan tidak mengeluarkan darah sedikitpun, namun perasaan itu sangatlah menyiksa.
Selain ”Sakit Tak Berdarah”, “Lamar Aku”, “Matanyo”, “TakKan Pisah”, “Wasiat Sang Kekasih”, “Bocah Ngapa Yak”, “Serpihan Hatiku”, “Kuy Hijrah”, “Cinta Di Ujung Nafas”, dan “Salam 5 Waktu”. Di album ini semua Iagu merupakan karya cipta Apoy, ada 2 Iagu lama yang diaransemen ulang yaitu “TOMAT” dengan memberikan unsur musik tradisional seperti tanjidor, terompet dan musik lainnya sebagai ciri khas musik Wali. Berikutnya, “Indonesia Juara” (Ost Sea Games 2019).
Jika ditengok album terbarunya ini adalah album ke-6, artinya perjalanan 20 tahun Wali berkarir di industri musik, per-tiga tahun sekali meluncurkan album. Dan, yang menariknya lagi, hampir semua lagu-lagu Wali buah karya Apoy sang gitaris sekaligus aranger. Ketika ditanya, kenapa Wali tidak membuat lagu baru yang fresh untuk album terbarunya. Kemudian, kenapa personil lain seperti Faank (vokal), Tomi (drum) dan Ovy (keyboard), tidak diberi kesempatan atau tugas untuk ikut membuat lagu?.
Menjawab soal buat lagu-lagu baru dalam satu album. Apoy berujar, bahwa ini lebih ke strategi pasar dan kebijakan pihak label, dalam hal ini Nagaswara. “Kami mengikuti arahan Pak Rahayu dengan pegalamannya, mana yang terbaik menurut beliau. Wali sendiri, jika diminta lagu-lagu baru pastinya siap,” jelas Apoy, saat perilisan album “Wali 20.20”, Kamis (12/3/2020) di KFC Artha Gading, Jakarta.
Menyoal keterlibatan personil lainnya ikut andil dalam pembuatan lagu untuk grup band-nya. Baik Faank, Tomi, serta Ovy, mengatakan, mereka kurang pede atau takut tidak sesuai dengan karakter musik Wali yang sudah terbangun selama ini. Mereka berkilah, tugasnya bagaimana lagu yang dibuat Apoy bisa dimainkan bersama dan enak didengar. “Saat membuat lagu, yang ada dibenak saya justeru Faank, Tomi, serta Ovy. Jadi, lagu yang muncul adalah lagu kami ber-empat,” tukas Apoy.
Album “Wali 20.20” yang sudah bisa dibeli diseluruh KFC di Indonesia. Steve Lillywhite selaku CEO JMSI, berkata,“Pedama kali saya mengunjungi basecamp Wali, saya sangat terkesan dengan nuansa kekeluargaan antara anggota band dan tim yang Iainnya, mereka benar benar group band yang sesungguhnya, hal itu jarang dimiliki oleh band lain saat ini. Saya sangat bangga bisa bekerja sama dengan Nagaswara dan WALI untuk merilis album sangat bagus ini.”|Edo