Urbannews | Bicara All You Can Hear Gigs, kita tidak hanya bicara tentang dentuman musik yang menggetarkan jiwa. Lebih dari itu, kita bicara tentang ikatan kuat yang terjalin di antara para pecinta musik. Di bawah gemerlap lampu dan riuh rendah penonton, terukir kisah persahabatan dan persaudaraan yang tak lekang oleh waktu.
Musisi, dengan hati yang penuh gairah, menuangkan emosi mereka ke dalam setiap nada dan lirik. Di atas panggung, mereka tak hanya menghibur, tapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan jiwa-jiwa yang rindu akan kebebasan berekspresi.
Sementara itu, para penggemar, yang datang dari berbagai penjuru, disatukan oleh rasa cinta pada musik. Mereka bernyanyi bersama, menari bersama, dan merasakan energi yang sama. Perbedaan usia, latar belakang, dan status sosial seakan luntur, tergantikan oleh persamaan rasa dan semangat kebersamaan.
Di setiap All You Can Hear Gigs, tercipta momen tak ternilai
Di tengah hingar bingar, saya (:red) melihat sosok persahabatan di balik mixer, mereka kadang ikut bergerak mengikuti irama musik, matanya terpejam, tenggelam dalam lautan melodi. Mereka tidak hanya mendengar musik, dia merasakannya. Itulah yang membuat mereka serasi, berbagi gairah yang sama
Mereka lebih dari sekedar partner kerja. Mereka adalah konduktor tak terlihat dari orkestra emosi yang akan tumpah ruah di atas panggung. Mereka menerjemahkan visi musisi, menuangkannya ke dalam alunan audio yang membungkus penonton dalam pelukan harmoni.
Cinta yang bersemi di tengah hingar bingar
Tatapan mata sepasang kekasih muda yakni Tiara dan Abi, saling bertemu mengulum rindu di antara kerumunan. Dua anak muda asal Bintaro yang katanya mulai pukul 4 sore berdiri berdampingan, menikmati irama musik yang seakan mengiringi detak jantung mereka berdebar.
Sepenceritaan Tiara dan Abi, mereka baru bisa hadir hari ini, tersebab kemarin hujan menghalangi untuk beranjak datang. Dan, niat mereka untuk melihat dan menikmati musik idolanya yakni; The Fly, T-Five dan Voodoo. Dan, All You Can Hear Gigs bisa menjadi saksi bisu kisah cinta mereka berdua yang terus bersemi di antara para pecinta musik.
Musisi yang terinspirasi oleh semangat para penggemar
All You Can Hear Gigs Hari Kedua, adalah pamungkas dari rangkaian acara event musik parsaudaraan selama dua hari yang di inisasi oleh seorang musisi Ferdy Tahier, owner podcast All You Can Hear (AYCH), bersama sahabat musisinya Ricky Kevin, sekaligus owner CKH Entertainment.
Sorak sorai riuh dan tepuk tangan meriah dari penonton menjadi suntikan energi luar biasa bagi para musisi yang tampil di All You Can Hear Gigs di Asthana Kemang, Jakarta, Rabu (6/11/2024) sore hingga larut malam. Dukungan tulus dari para penggemar mendorong mereka untuk terus ingin berkarya dan memberikan penampilan terbaik.
Cahaya matahari memberi kehidupan, sama seperti energi penonton yang ‘menghidupkan’ penampilan. Tanpa penonton, panggung terasa kosong dan musik seperti kehilangan ruhnya. Seperti bunga matahari yang selalu menghadap matahari, musisi juga akan merasakan ‘magnet’ energi dari penonton tatkala tepuk tangan, sorak sorai, dan nyanyian bersama, dan mereka akan tampil lebih bersemangat, lebih ekspresif, dan lebih ‘menyala’.
Mereka para penampil yang terus menyala di All You Can Hear Gigs Hari Kedua adalah; Titho Tangguh, Nauc, Annamera, Rieka Roslan & Mario Kacang, Rico Murry ‘n Friends, Doddy Katamsi, Wayang, Basejam, The Fly, Gugun Blues Shelter, T-Five, M.E Voice, Bunga, Voodoo, dan Band OmOm ft Ricky Kevin, merasakan suplemen yang diberikan ratusan penonton ditepi panggung seperti nutrisi saat koor bareng.
All You Can Hear Gigs sebuah festival persaudaraan
Saat lagu terakhir usai dan tepuk tangan membahana, rasa lega dan bangga membuncah dalam dada. Bukan hanya untuk kesuksesan acara, tetapi juga untuk persahabatan yang terjalin erat di antara hiruk-pikuknya. Saya (:red) melihat, para penggagas, sound engineer, kru, musisi, dan penonton, bersatu dalam bahasa universal musik, menciptakan momen tak terlupakan yang bergema jauh setelah lampu panggung meredup.
All You Can Hear Gigs bukanlah sekadar panggung musik, tapi sebuah festival persaudaraan. Sebuah ruang di mana musik menjadi bahasa universal yang mempersatukan hati dan jiwa. Di sini, kita merayakan musik, persahabatan, dan cinta yang menyatukan kita semua.
“Dan saat kerumunan penonton perlahan pergi, meninggalkan ruang konser yang sunyi, kami tahu, di suatu tempat di luar sana, ada hati yang tersentuh, jiwa yang tergerak, dan mungkin, sebuah mimpi baru yang terlahir, semuanya berkat orkestra persahabatan yang kami bangun di balik panggung,” pungkas Ferdy Tahier, yang di amini sahabatnya Ricky Kevin.
Panjang umur musik Indonesia, sampai jumpa di All You Can Hear Gigs berikutnya.
/Foto:dok.Gunawan