Urbannews | Rilis ulang lagu di kalangan musisi seperti fenomena. Ada yang bilang sebagai jalan pintas agar karya sang musisi lebih mudah diterima pendengarnya, tapi ada juga yang bilang ide wis mandek alias matinya kreativitas. Lalu, pertanyaannya perlukah rilis ulang?
Menukil pernyataan komposer legendaris Indonesia, James F. Sundah, dari sebuah laman media online, lebih baik mendaur ulang lagu lama dengan ciri khas terbaru ketimbang plagiat atau menyontek lagu milik musisi lain. Pernyataan James, satu sisi ada benarnya, tapi pada sisi lainnya perbendaharaan lagu tidak makin bertambah.
Tapi, ya sudahlah. Terpentingnya bukan sekadar memfotokopi, karena menggarap juga mempertaruhkan kreativitas untuk menghasilkan karya bercita rasa baru dan berbeda dari versi lamanya. Seperti, lagu “Aku Garuda” yang masuk chart beberapa radio nasional, garapan duo musisi beda gaya, DJ Stroo dan Roy Jeconiah, rilisan tahun 2018.
Lagu ‘Aku Garuda’ yang cukup berenergi, karena kekuatannya ada persenggamaan karakter EDM (Electronic Dance Music) dengan vocal rock dari Roy Jeconiah yang powerfull tersebut. Tepat di Hari Pahlawan, 10 November 2020, kembali digarap ulang musik aransemen dengan menghadirkan Toto Tewel mengisi part gitar penambah nutrisi di lagu ‘Aku Garuda’, makin jruozz.
Pria berkepala plontos ini menceritakan dirilisnya kembali single Aku Garuda ini berawal dari perbincangannya dengan Roy Jeconiah, mantan vokalis Boomerang. “Ya, pada awalnya kita hanya melakukan re-mastering. Tetapi DJ Stroo merasa perlu untuk mengaransemen ulang lagu ini agar tampil lebih fresh,” jelas Roy, dalam jumpa pers virtual yang dipandu Irish Blackmore, Selasa (10/11/2020).
“Saya ingin memperkuat nuansa analog di lagu ini. Maka saya ajaklah gitaris senior dari grup El Pamas, Toto Tewel. Selain itu, saya juga ingin memberi energi berbeda dari lagu sebelumnya, hingga karakternya pun berbeda, lebih modern, lebih gahar dan enerjik,” pungkas DJ Stroo, menimpali.
Stroo juga mengaku, bahwa dalam proses menggarap ulang materi tersebut, ia secara tidak sengaja justru dipertemukan dengan Toto Tewel. Dalam perbincangan singkat, gitaris band Elpamas itu setuju untuk ikut berkolaborasi. Ketiganya pun melakukan proses recording dan re-aransemen selama 2 bulan.
Dirilis bertepatan di Hari Pahlawan, menjadi momentum yang tepat berkenaan dengan kesesuai lirik yang ada pada lagu tersebut, yakni kebanggaan pada Garuda, tentunya juga semangat perjuangan para Pahlawan Indonesia.