Trans 1000 Jakarta, Moda Transportasi Laut Modern

Travel592 Dilihat

IMG_20190616_154923-800x546-600x410

Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudra. Menerjang ombak tiada takut, menempuh badai sudah biasa.

Urbannews Travel | Penggalan lirik lagu ‘Nenek Moyangku Seorang Pelaut’ di atas yang kerap kita nyanyikan waktu kecil dulu, memang sangat tepat dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Bagaimana tidak, secara geografis Indonesia terdiri dari 17.504 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km dan luas perairannya terdiri dari laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan pedalaman seluas 2,7 juta km atau 70% dari luas wilayah NKRI.

Tidak heran, jika saat ini pemerintah masa kepemimpinan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, menggenjot perbaikan bentuk moda transportasi, baik darat, laut dan udara. Terlebih khusus, program pembangunan tol laut yang fokusnya lebih kepada distribusi barang (terutama bahan pangan) di Indonesia menjadi semakin mudah, tapi secara umum jalur pelayaran bebas hambatan yang menghubungkan hampir seluruh pulau di Indonesia juga sangat penting untuk kepentingan penumpang.

Walaupun angkutan laut penumpang sudah berkembang lama di Tanah Air, tetapi perlindungan terhadap konsumen belum dapat diwujudkan sebagaimana mestinya. Selain terjadi tenggelamnya kapal akibat dijejali banyak pumpang diluar kapasitas, kapalnya pun terlihat sederhana. Seperti, warga Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, maupun turis yang datang ke kawasan tersebut, harus menumpang kapal kayu atau populer disebut “ojek kapal” untuk menyeberang dari daratan Jakarta ke pulau-pulau tujuan dan sebaliknya.

Melihat kebutuhan diatas, pada awal Juli tahun ini, PT Trans 1000 Jakarta siap mengelola sarana transportasi laut di kepulauan seribu–akan mulai mengoperasikan tiga unit Kapal Motor Penumpang (KMP) Trans 1000 yang lebih modern, aman, nyaman, ter-integrasi dan profesional, dari dan menuju Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Trans 1000 bekerjasama dengan PIGIJO, profesional penyelenggara usaha wisata modern, bertujuan pada pengembangan wisata bahari, potensi sumber daya alam, serta pengelolaan usaha pariwisata lokal.

“Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Pertumbuhan dan peningkatan serta perkembangan wisata Kepulauan Seribu yang sudah menjadi salah satu destinasi wisata bahari di DKI Jakarta, tak Iepas dari peran aktif masyarakat setempat yang bekerja keras menjadikan wilayah mereka sebagai tujuan wisata bahari bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Kehadiran Trans 1000 Jakarta sebagai moda transportasi laut yang modern dan ter-integrasi sangat dibutuhkan saat ini,” jelas Claudia Ingkriwang, Direktur Pengembangan Wisata Trans 1000, di acara Gebyar Festival Betawi Cipedak, Jakarta Selatan, Minggu (16/6).

Claudia juga mengatakan, Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki kekayaan dan potensi wisata bahari, mampu untuk dapat bersaing dengan potensi wisata bahari di kawasan-kawasan lainnya di Indonesia. Hal ini, di buktikan dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun, di seluruh pulau-pulau tujuan wisata di Kabupaten Kepulauan Seribu Jakarta. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang dari Pelabuhan Muara Angke ke Kepulauan Seribu dan sebaliknya, mengalami lonjakan drastis, hingga 22 kali lipat. Dari 28,3 ribu pada 2016 menjadi 671 ribu pada 2017.

Direktur Utama Trans 1000, Nana Suryana menjelaskan, bahwa lonjakan penumpang tersebut diatas bisa diakomodasi oleh kapal laut yang berkapasitas penumpang lebih banyak, modern, dan tingkat keamanan lebih baik. Semuanya ini, tak hanya akan menambah kenyamanan warga Kepulauan Seribu, KMP Trans 1000 juga bisa menarik lebih banyak wisatawan. ‘Saat ini ada 6 kapal yang dipersiapkan, yakni 3 unit KMP produksi baru, dan 3 unit kapal lama yang dimodifikasi menjadi kapal kargo. Rencananya Trans 1000 akan menyiapkan sebanyak 16 kapal. Satu unit kapal Trans 1000 dapat mengangkut hingga 200 penumpang (seat) sekali jalan,” tandas Nana.

Claudia Ingkriwang menambahkan, KMP Trans 1000 Jakarta akan melayani rute yang telah ada, sama seperti kapal sebelumnya, yakni dari Pelabuhan Kali Adem menuju ke enam pulau–Pulau Harapan, Pramuka, Pari, Kelapa, Tidung, dan Untung Jawa. Setelah itu, KMP juga akan melayani rute sampai Pulau Sebira atau pulau terluar gugus Kepulauan Seribu. “Jamnya kita siapkan dua kali penyebrangan, untuk tepatnya kita akan sampaikan pas di acara peresmian nanti. Seperti di jelaskan diatas, Trans 1000 tidak saja menyediakan kapal laut lebih modern dan canggih, tapi sarana pelayanan mulai dari pelabuhan yang nyaman, dan booking berbasis aplikasi. Selain itu, tentunya semua ter-integrasi dengan daerah kunjungan wisata yang melibatkan warga setiap pulau di Kepulauan Seribu,” tutupnya.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

63 komentar