Film ‘Aqidah Cinta’, 100% Produksi Anak SMK Dewi Sartika & SMA GIS

Movie381 Dilihat

manggo_studio

Urbannews Film | Manusia diberi akal sempurna agar dapat selalu berpikir kreatif demi kemajuan dunia. Tanpa pemikiran itu, tak mungkin Ibnu Sina mampu menemukan ilmu kedokteran yang masih digunakan hingga kini. Bola lampu listrik pun tak akan pernah diciptakan Thomas Alfa Edison tanpa kreativitas.

Tak heran bila kita dituntut untuk selalu bertindak kreatif, terlebih di usia muda yang masih produktif. Kreatif itu sendiri adalah kemampuan untuk mencipta atau timbulnya ide baru. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan hal baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang berbeda dengan sebelumnya.

Semakin kamu kreatif maka semakin banyak pula kamu menciptakan karya yang bermanfaat bagi banyak orang. Karya dalam tataran seni, bisa seperti karya musik, lukisan, patung, dan atau karya film. Seperti apa yang dilakukan para siswa SMK Dewi Sartika dan SMA Global Islamic School, berkolaborasi melahirkan sebuah karya sinema yang cukup mengejutkan berupa film layar lebar berjudul ‘Aqidah Cinta’.

20190504_092124-800x541-600x406

Mereka menunjukkan kemampuan kreavitasnya dengan berbagi tugas serta membentuk tim produksi film, mulai dari penulisan naskah cerita (skenario), sutradara, director of photografi, kameramen, lighting, art director, editor, talent koordinator dan lainnya. Untuk kru produksi dari SMK Dewi Sartika, sedangkan untuk para pemain sebagian besar siswa-siswa dari SMA Global Islamic School (GIS).

“Semua kru dan pemain yang terlibat seluruhnya siswa dan siswi dari SMK Dewi Sartika, serta SMA Global Islamic School (GIS). Lewat PH Digital Art Project Cinema Otista yang kami dirikan, dukungan peralatan syuting dari PT Pasir Bintang Cinema, para orangtua yang tergabung dalam Komite sekolah masing masing dalam pembiaayaan, produksi film ini dapat berjalan,” tukas Kepala sekolah SMK Dewi Sartika, sekaligus juga Produser Gilang Gerialga, Jumat (3/5) di GIS Condet, Jakarta Timur.

Film Aqidah Cinta yang melibatkan aktor Gerry Iskak sebagai bintang tamu. Pembuatan film ini menjadi salah satu penggerak dan juga bukti, bahwa siswa-siswi SMK maupun SMA inipun mampu membuat karya film layar lebar. Mereka bukan sekedar membuat film, tetapi sekaligus belajar bagaimana menjadi seorang penata kamera, bagaimana menjadi pemain. Dan, ini menjadi bekal mereka terutama dari SMK ketika lulus untuk terjun dalam industri perfilman.

Film Aqidah Cinta sendiri bergenre drama yang menceritakan realita kehidupan seorang perempuan yang mengalami dilema antara keyakinan hatinya dan kehidupan pribadinya melalui pergaulan dengan sahabat-sahabatnya. Melalui pembuatan film ini, diharapkan para siswa dan siswi yang tadinya hanya sebagai penikmat film tetapi saat ini menjadi inisiator dalam pengembangan kemajuan perfilman Indonesia dengan membuat film-film berkualitas dan mengedukasi masyarakat.

Acara bincang santai sekaligus pemutaran trailer film ‘Aqidah Cinta’, Kamis (3/5) siang, yang digelar di SMA Global Islamic School (GIS), cukup menarik karana dihadiri Achmad Yani Basuki (Ketua Lemba Sensor Film (LSF-RI), M. Bahrun (Direktur PSMK Kemdikbud RI), Ratiyono (Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta), Komite Orang Tua Murid dari SMA GIS dan SMK Dewi Sartika, serta lainnya.

Film ‘Aqidah Cinta’ yang masih menyelesaikan beberapa scene ini, akan selesai secepatnya. Film ini recananya akan diputar di seluruh bioskop tanah air pada bulan Agustus 2019 mendatang. Dari sisi judul maupun isi cerita film Aqidah Cinta, sebetulnya sangat menarik dan tepat jika diputar di bulan Ramadhan ini. Bisa saja untuk promo campign, film ini dibuatkan series-nya berdurasi 10-15 menitan diputar di YouTube, agar bisa dinikmati masyarakat sambil menunggu berbuka puasa.|Edo (Foto Istimewa)

Sinopsis Film Aqidah Cinta.

Fatimah seorang gadis muda yang hidup di tengah keluarga muslim yang taat, dan dia sangat memilki ketaatan dalam beragama juga memiliki hati yang sangat bijaksana untuk gadis seusianya.

Klsah ini di mulai dari masuknya masa puberltas, dlmana dalam memasukl pergaulan remaja dI sekolahnya dla mendapat banyak teman baru dan pergaulan yang sungguh berbeda dari pergaulan sebelumnya yang dtdapatl selama d1 pesantren dan terlebuh setelah dla berkenalan dengan snswa berandalan (flkrl) yang kesehanan hldup dan remaja InI sangatlah bertolak belakang dengan kehldupannya.

Dapatkah Fatimah melawan dan menghadapl semua pergaulan serta melawan hatmya dan menjaga AQIDAH nya dalam lautan pergaulan yang sama sekall jauh dari kebiasaanya.

Hidup dlantara plllhan antara mempenahankan AQIDAH nya sebagai wanlta musllmah. atau menglkutl rasa soludanlas pergaulannya dan cnnta yang salah?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *