Urbannews Film | Bioskop Indonesia tidak pernah kehabisan penonton, setiap harinya bisa kita saksikan masyarakat berbondong-bondong keluar masuk studio menyaksikan film-film karya anak Bangsa. Tidak sedikit pula dari film tersebut yang memperoleh apresiasi ataupun penghargaan, baik di tingkat nasional maupun Internasional.
Tapi sayangnya di antara sejumlah film laris manis dipasaran tersebut, hanya sedikit yang secara tema mengangkat tentang kearifan lokal Indonesia. Padahal, jika saja ada keinginan kuat, banyak sekali tema yang bisa digali dari khasanah kebudayaan lokal Indonesia untuk dapat dituangkan dalam sebuah karya film.
Tahun 2019 ini, ditengah puluhan film bertengger di bioskop. Ada satu film menarik yang memberikan gambaran dan pengetahuan tentang tradisi budaya jawa. Potret ke-Indonesia-an ini disajikan dalam sebuah kemasan drama cinta yang menarik, membuat penonton tidak saja terhibur tapi juga mendapat pengetahuan.
Film berjudul ‘Mantan Manten’, dan akan dirilis di bioskop pada Kamis, 4 April 2019. Hasil kolaborasi Anggia Kharisma, produser film Keluarga Cemara bersama Kori Adyaning, produser film Love for Sale. Mereka berdua, sepakat menuangkan gagasan dan ide tentang budaya tradisi dan kearifan lokal yang berkembang di tanah jawi masuk dalam cerita film.
Film Mantan Manten bergenre drama yang merupakan karya sutradara Farishad Latjuba, dan skenarionya ditulis oleh Jenny Jusuf. Mencoba mengetengahkan kisah cinta, dengan menukil seorang dukun manten atau perias pengantin tradisional. Dalam pesta pernikahan dengan upacara adat Jawa, salah satu elemen makeup wedding yang khas bagi mempelai wanita adalah paes.
Paes adalah riasan pengantin adat Jawa yang merupakan simbol dari kecantikan dan kedewasaan seorang wanita Jawa. Riasan paes ini memiliki beberapa lekukan yang memiliki makna yang mengandung kesakralan maupun makna filosofi dalam setiap detailnya. Tidak hanya itu, menjadi dukun rias diperlukan ilmu dan syarat yang harus dipenuhi. Banyak ritual yang musti dijalani, serta juga do’a.
Melalui film Mantan Manten yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan (Yasnina), Arifin Putra (Surya), Tutie Kirana (Bude Mar), Oxcel (Salma), Tyo Pakusadewo (Arifin Iskandar), dan Aimee Saras (Ayu). Segala visualiasasi yang ditampilkan dapat menceritakan Indonesia dari berbagai sisi, sehingga dari film tersebut juga dapat di perkenalkan budaya, dan seni tradisi kepada khalayak.
Mantan Manten bercerita tentang Yasnina (Atiqah Hasiholan), seorang manajer investasi terkenal yang punya segalanya. Sosoknya, ia digambarkan memiliki kehidupan glamor, kaya, dan memiliki tunangan bernama Surya (Arifin Putra) yang mencintainya. Namun ketenangan hidup Yasnina harus berakhir saat ia dikhianati oleh Iskandar (Tyo Pakusadewo) bos-nya yang juga ayah Surya dalam kasus di perusahaannya.
Dalam sekejap harta Yasnina habis tak bersisa. Tak hanya itu, rencana pernikahannya dengan Surya juga di ujung tanduk. Ardy (Marthino Lio), asisten Yasnina, mengingatkan ia masih memiliki sebuah villa di Tawangmangu yang tidak disita karena belum ganti nama. Villa itu kini menjadi harapan satu-satunya Yasnina untuk bangkit lagi.
Namun untuk mengambil kembali villa tersebut, Yasnina harus menjadi asisten seorang dukun manten bernama Marjanti (Tutie Kirana). Tampak bagaimana perjuangan Yasnina menjadi asisten dukun manten. Ia harus membantu dukun manten itu dalam berbagai hal, mengepel rumah, mendandani manten, hingga membantu sang manten di pelaminan.
Dan, di ujung cerita sepeninggalan Bude Mar, Yasnina dihadapkan dengan masalah yang pelik. Yasnina sebagai pewaris dan penerus Bude Mar sebagai dukun manten, dia harus membantu pernikahan mantan kekasihnya Surya dengan gadis yang dijodohkan orang tuanya. Bagaimana sikap Yasnina, sebaiknya Anda nonton deh!.|Edo