UrbannewsID Film | Leak dan ilmu pengleakan hingga saat ini masih dipercaya dan ditakuti oleh sebagian besar masyarakat Bali. Praktik leak sebagai ilmu sekaligus sosok hantu yang menyeramkan, konon hingga kini masih dijumpai di sana-sini di pulau dewata ini. Dalam mitologi Bali, salah satunya yang dikenal adalah Rangda, ratu dari para leak. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik.
Menurut legenda, diceritakan bahwa kemungkinan besar Rangda berasal dari ratu Manendradatta yang hidup di pulau Jawa pada abad yang ke-11. la diasingkan oleh raja Dharmodayana karena dituduh melakukan perbuatan sihir terhadap permaisuri kedua raja tersebut. Kemudian ia balas dendam dengan membunuh setengah kerajaan tersebut, yang kemudian menjadi miliknya serta milik putra Dharmodayana, Erlangga. Kemudian ia digantikan oleh seseorang yang bijak.
Rangda sangatlah penting bagi mitologi Bali. Pertempurannya melawan Barong atau melawan Erlangga sering ditampilkan dalam tari-tarian. Tari ini sangatlah populer dan merupakan warisan penting dalam tradisi Bali. Rangda digambarkan sebagai seorang wanita dengan rambut panjang yang acak-acakan serta memiliki kuku panjang. Wajahnya menakutkan dan memiliki gigi yang tajam.
Sedangkan Leak adalah penyihir jahat. ‘Le’ artinya penyihir dan ‘ak’ artinya jahat. Leak hanya bisa dilihat di malam hari oleh para dukun pemburu leak. Di siang hari ia tampak seperti manusia biasa, sedangkan pada malam hari ia berada di kuburan untuk mencari organ-organ dalam tubuh manusia yang digunakannya untuk membuat ramuan sihir. Ramuan sihir itu dapat mengubah bentuk leak menjadi seekor harimau, kera, babi atau menjadi seperti Rangda.
Mitologi Bali inilah, menjadi inspirasi bagi rumah produksi Applecross Production diangkat kedalam film layar lebar berjudul ‘Leak (Kajang Kliwon)’. Menurut Lucas Aspari sang produser, ia akan membuat film berlatar etnik Bali, yang sejak era kebangkitan film nasional belum pemah dibuat. “Film kami ini, walau berkesan horor tapi unsur dramanya tetap mengemuka dalam cerita,” jelas Lucas Aspari didampingi Watin sesama produser, dan para pemain dakam acara selamatan produksi filmnya di kawasan Sahid City, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Film yang dibintangi sederet artis yakni; Indah Kalalo, Amanda Manoppo, Christ Laurent, Muthia Datau dan lainnya ini, akan digarap oleh sutradara Bambang Drias yang cukup pengalaman membuat fllm horor. Rencana syuting akan dimulai 30 November 2018 di tiga lokasi daerah di Bali. “Prakiraan syuting akan berjalan sekitar 20 hari. Set lokasinya di tempat yang cukup sakral bagi masyarakat Ubud. Kami harus berpindah dari desa ke desa lainnya, termasuk memakai lokasi yang tidak pernah dipakai untuk syuting film. Beruntung, kami mendapat dukungan dari pernimpin adat di Ubud Bali dan atas izin raja Bali,” tandas Bambang Drias.
Tidak hanya itu, film ‘Leak (Kajang Kliwon)’ menurut Bambang akan melibatkan seniman Bali, baik itu seniman tari maupun musik tradisi, termasuk melibatkan ratusan warga Bali untuk beberapa scene terutama tentang upacara ritual. Bambang juga menambahkan, walai kisah film berlatar Bali yang mulai modern namun kental dengan hal mistik. Demi keselamatan para pemain dan juga kru film, serta kelancaran produksi, semua akan dipagari (istilah :red) agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. “Semoga produksi film ini berjalan lancar, mohon doanya,” ujar Bambang Drias.
Film ‘Leak (Kajang Kliwon)’ sendiri, berkisah tentang seorang gadis bernama Agni yang tengah mempersiapkan pemikahan dengan tunangannya, Niko. Di tengah usahanya, mereka mengalami gangguan Rangda. Agni yang seorang dokter tidak begitu saja percaya dengan gangguan yang mereka alami. Namun gangguan itu berangsur memburuk, dan mengancam nyawa mereka. Mau tidak mau Agni dan Niko harus membongkar rahasia di balik gangguan yang mereka alami. Dan, temyata semua kejadian yang dialami Agni dan Niko, berkaitan dengan rahasia di masa lalu mereka.|Edo