Selebrasi 45th God Bless Bersama Megadeth di JogjaROCKarta

Music249 Dilihat

20181024_165157-800x799-600x599

UrbannewsID Musik | Perhelatan JogjaROCKarta yang di promotori Rajawali Indonesia Communication, Sabtu, 27 Oktober 2018 mendatang, di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Kembali menjadi momen penting bagi band rock legendaris Indonesia, God Bless. Pasalnya, mereka tidak saja bakal unjuk kegarangannya diatas panggung, tapi sekaligus jadi ajang selebrasi ulang tahunnya yang ke-45 di International Rock Music Festival ini.

Jika tahun lalu di JogjaROCKarta Seri Pertama, Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fatah (bass), Abadi Soesman (keyboard), dan Fajar Satritama (drum), melakukan selebrasi dan berbagi kegembiraannya bersama grup musik progresif rock Dream Theater. Kali ini, di Seri Kedua JogjaROCKarta mereka pun siap berbagi keriangan bersama band legend thrash metal asal Los Angeles, California, Megadeth.

Bicara God Bless adalah juga bicara tentang keteguhan. Termasuk pula, bicara ketegasan dalam bersikap yang diperlihatkan ketika God Bless menyiapkan album pertama. Sejak awal mereka ogah tunduk pada tuntutan produser agar mereka menghasilkan lagu-lagu bertema cinta (istilah waktu itu, pop cengeng), yang memang sedang populer. Tapi, mereka memilih lagu-lagu berirama progresif rock yang terangkum dalam album Cermin. Silakan putar ulang lagu “Rock Di Udara”, “Gadis Binal” atau “Setan Tertawa”.

Album Cermin inilah kemudian dibuat ulang, menjadi Cermin 7 yang dirilis pada awal tahun 2017. Dan, album ini pula menjadi selebrasi perjalanan panjang dari mimpi sederhana sekelompok anak muda tentang kehidupan anak band. Dari semula bernama Crazy Wheel kemudian berubah menjadi God Bless setelah seorang personilnya menemukan kata tersebut pada selembar kartu ucapan. Nama God Bless diresmikan bertepatan dengan penampilan pertamanya pada 5 Mei 1973 bertempat di Taman Ismail Marzuki (TIM). Sebuah langkah telah diayun.

Perjalanan God Bless tidak lepas dari gelombang pasang surut, dan cobaan menghantam silih berganti. Mulai perbedaan paham yang berujung pada pertikaian, problem khas anak band, hingga pergantian personil. Di usia karirnya yang memasuki ke-45 tahun, God Bless masih bisa berdiri tegak mengisi catatan bermusiknya di katalog musik Indonesia. Semoga saja, kegigihan yang diperlihatkan God Bless dapat menginspirasi musisi generasi muda. Bagaimana sebuah idealisme dipeluk dan diperjuangkan agar sebuah band mampu bertahan lama. Selamat ulang tahun God Bless.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *