Lemon Beach, Debut Album ‘Tmago’ Taklukan Industri Musik!

Music475 Dilihat

20181019_214341-687x435

UrbannewsID Musik | Pribahasa ‘mati satu tumbuh seribu’ jika kita coba tarik keranah industri musik, saat ini sangat tepat. Satu penyanyi atau band hilang dari peredaran, seribu penyanyi maupun band baru akan muncul kepermukaan. Dunia musik memang luar biasa daya magnetnya. Ibarat tempat atau ruang umum, siapa saja yang merasa punya kapasitas dan kemampuan untuk masuk, bebas memilih ruang kosongnya. Kalaupun terlihat agak penuh, bisa nyempil sedikit, siapa tahu punya peluang untuk terdengar, terlihat atau minimal terdeteksi.

Dan, satu hal yang menarik dari dunia musik. Jika dahulu, ketika ada anak bercita-cita ingin jadi penyanyi atau musisi, mungkin banyak orang tua menolaknya. Mereka beranggapan, menjadi musisi bukanlah profesi yang memiliki masa depan. Tapi sekarang, bisa jadi kasusnya terbalik karena begitu banyak musisi menuai sukses. Orangtua justru kini mendorong anaknya untuk latihan musik, nyanyi, atau bahkan suruh nge’band, barangkali saja bisa populer hingga ikut kecipratan ngetopnya.

Ditengah gempuran industri musik asik ‘nggak’ asik saat ini, pilihan menjadi musisi atau jadi anak band jangan setangah hati, apalagi hanya melihat satu kesempatan yang ada saja. Ketika menjadi musisi adalah pilihan, seharusnya sudah siap lahir batin masuk di hutan rimbanya, cukup amunisi dan juga enerji untuk waktu cukup panjang. Jadi, jangan sampai begitu kepentok malah balik badan seperti takut berperang. Ini sekedar pengingat buat grup musik yang usianya baru seumur jagung, ‘Tmago’, beranggotakan Aqraa (vokal/gitar), Kresna (gitar), Darrel (bass), Andi (keyboard) dan Joe (drum).

Masuk di industri musik saat ini, seperti masuk kedalam hutan rimba. Bukan sekedar nyali menjadi andalan, tapi dibutuhkan manusia yang tahan bating, punya bekal kesabaran, memiliki etos kerja keras dan juga cerdas, serta loyalitas pada pilihan profesi dan kelompok. Dan, yang paling penting semua personelnya harus menanggalkan ego-nya mau menang sendiri. Karena, ini bibit penyakit cepet bubar. Semoga saja, ‘Tmago’ yang menawarkan sebuah album bertajuk ‘Lemon Beach’ yang berisikan 8 lagu berbahasa Inggris hasil karyanya, dan single debutan berjudul What Am I?, Jumat (18/10) sore di Melody Café Grand Kemang, Jakarta, mampu bertahan.

Mereka bisa pula menjaga harmoni karya apiknya, dan juga kekompakan,
sebagai senjata yang bisa menaklukan pecinta musik Indonesia untuk keluar menjadi pemenang. Apalagi, jika dibarengi mempertahankan untuk tetap konsisten berada dijalur musik pilihan hidupnya, ‘Tmago’ bisa melewati rentang waktu cukup panjang nantinya. Kunci bermusik itu, bukan melulu bicara soal meracik nada, dan menguntai kata. Tapi juga, bagaimana merawat harmoni bunyi dan hati secara bersaman. Bermusik pun harus ada ‘kejujuran’ pada saat menarasikan keinginan bahwa musik adalah pilihan tepat sebagai profesi, agar tetap konsisten. Tidak hitam atau putih, apalagi abu-abu yang meragu.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *