UrbannewsID Musik | Kunci bermusik itu, bukan melulu bicara soal meracik nada, menjaga tempo, merawat harmoni, atau menjaga konsistensi saja. Tapi, harus ada ‘kejujuran’ di setiap melodi bunyi yang dimainkan, serta narasi kata tentang kebaikan, cinta kasih, cita-cita dan harapan yang ingin di sampaikan. Tidak sampai disini. Musik adalah medium ekspresi paling bebas merdeka karena jauh dari intrik.
Jika bicara kerukunan, keberagaman, toleransi, ke-bhineka tunggal ika-an, yang paling kentara gayengnya justru di musik. Karena musik paling mampu mempertemukan segala perbedaan. Seperti, para pemain gamelan atau karawitan. Bagaimana seorang penabuh atau pelantun, maulai dari saron, bonang, gendang, kecrek, rebab, gong sampai sinden, kapan dia harus menabuh atau bernyanyi. Bermain dengan hati tanpa emosi, seirama dalam keselarasan hati.
Kunci bermusik inilah menjadi cikal di gelarnya ‘Konser Nasyid & Sholawat; Untuk Kerukunan Bangsa’, sekaligus Peduli Palu, Sigi, Donggala, NTB. Konser yang di inisiasi oleh Faris (Ketua Asosiasi Nasyid Nusantara), Koko Santoso (CEO Deteksi/Pemerhati Musik Indonesia), dan Lukmannul Hakim (Ketua Arus Baru Indonesia), akan berlangsung pada 20 Oktober 2018, mulai pukul 09.00 WIB s/d selesai, di Istora Senayan, Jakarta (Free).
Nasyid yang artinya senandung ini, lebih dimaknai sebagai nasehat menuju kebaikan demi kerukunan bangsa. Lewat musik, khususnya nasyid, Indonesia aman, damai & sentosa, tanpa perbedaan. Tidak heran, jika acara ini akan dihadari berbagai komponen bangsa, lintas suku & agama, lintas usia, lintas profesi. Musisi yang siap terlibat, ada Elemen, G-Project, Ustadz Jamming, Payung Teduh, Snada dan banyak lagi.
Mengusung hastag #2019TetapRukun, diharapkan jelang pesta demokrasi Pilpres, semua warga bangsa menyambut dengan riang gembira. Tidak terpecah belah, tapi justru makin terajut kerukunan berbangsa satu, bangsa Indonesia. Lewat Nasyid & Sholawat, nada harapan serta doa terkabul. Dan, konser inipun sekaligus menumbuhkan solideritas dan rasa persaudaraan kepada saudara yang tertimpa bencana. Untuk itu, sisihkan rezeki ikut berdonasi.|Edo