UrbannewsID Musik | Indonesia adalah lahan emas band-band asing mendulang dollar. Bagaimana tidak, nyaris setiap tahun, bulan dan bahkan minggu, kita disuguhi tontona band-band asing yang menggelar konser di Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, atau kota-kota besar lainnya, bahkan sampai pula merambah ke Kota setingkat kabupaten pun kebagian dikunjungi. Apa kabar musisi Indonesia? Semoga jargon ‘menjadi tuan rumah di negeri sendiri’ benar-benar masih berlaku. Karena itu artinya, musisi dan musik lokal mendapat apresiasi yang sama dengan musisi internasional yang berseliweran konser di Indonesia.
Kini ini saya bersyukur, masih ada orang-orang ‘gila’ seperti Glenn Fredly yang berani dan terus mengangkat, menempatkan, dan mementaskan musik lokal sebagai bentuk penghargaannya terhadap musisi dengan seabrek karya lagu evergreennya. Lewat konser bertajuk ‘Tanda Mata’, Glenn Fredly yang sedang bergiat membenahi dan membangun ekosistem musik di tanah air, memberikan apresiasi terhadap musisi Indonesia yang telah berkontribusi dalam perjalanan karir musik Glenn, maupun perkembangan musik di Indonesia.
Setelah sebelumnya Ruth Sahanaya dan Slank, di tahun ketiga ini ‘Tanda Mata Glenn Fredly untuk Yovie Widianto’ dengan lagu-lagu cintanya terpilih sebagai tema Konser. Didukung penuh oleh BNI, Konser Tanda Mata ini akan diadakan oleh Miraj Live dan Bumi Entertainment pada 30 September 2018 dengan mengambil tempat di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta. Dengan konsep Intimate Concert Experience, ditargetkan 1500 penonton akan menghadiri konser ini, mulai dari pencinta musik hingga pekerja internasional.
Pilihan Glenn sangat tepat, Yovie Widianto bukanlah sebuah nama baru di dunia musik Indonesia. Sebagian besar orang mungkin lebih mengenal pria kelahiran Bandung, 21 Januari 1968, ini sebagai salah satu pendiri dan anggota band Kahitna di posisi keyboard/piano. Namun, prestasi musisi ini jelas tidak bisa dianggap sebelah mata. Dari tangan Yovie, lahir lagu-lagu populer yang dibawakan para penyanyi Tanah Air, sebut saja Rio Febrian, Audy, Tety Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Yulio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, termasuk Glenn sendiri.
Karya-karya Yovie selalu penuh dengan nuansa Cinta, sangat cocok sebagai tema apresiasi ditengah gonjang-ganjing politik beberapa bulan terakhir ini, dan mungkin kedepannya jelang pesta demokrasi. Glenn tidak sekedar menebar virus cinta dalam konsernya nanti, tapi ia sedang merawat sejarah atas karya-karya musik bagus para musisi Indonesia untuk tetap abadi, agar tidak hilang ditelan waktu. Karya musik itu seperi artefak, butuh seseorang untuk menjaga serta merawatnya, dan Glenn mencobanya lewat konser Tanda Mata’ sebagai songbooknya.
“Tanda Mata’ semacam rekam jejak perjuangan sang legenda musik pop Indonesia, Yovie Widianto. Saya memberi apresiasi kepada para seniman dari berbagai lini sebagai perjuang budaya yang telah menorehkan karya adiluhungnya. Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari karena ketidakpedulian menjaga dan merawatnya, kita kehilangan sejarahnya untuk generasi mendatang. Ini sebuah dokumen sejarah perjalanan serta perjuangan seorang seniman. Kita butuh banyak literasi ragam bentuk, seperti yang saya lakukan kedepannya lewat Tanda Mata’ sebagai digital platform musik Indonesia,” tukas Glenn, Jumat (10/8) sore, di Jakarta.
Wildan dari Miraj Live yang bekerjasama dengan Bumi Entertainment milik Glenn Fredly, mengatakan, ‘Konser Tanda Mata Glenn Fredly untuk Yovie Widianto’ untuk tahun kedua setelah Slank. Menurutnya, konser kali ini mendapat sambutan yang sangat positif, terbukti dengan ludesnya tiket kelas Bronze seharga Rp 400.000 pada saat penjualan presale. Namun, para penikmat musik masih bisa membeli tiket dengan harga normal yaitu Bronze (Rp 600.000), Silver (Rp 1.000.000), Gold (Rp 1.500.000), Platinum (Rp 2.000.000), Platinum Plus (Rp 2.500.000), dan Titanium (Rp3.000.000).|Edo