UrbannewsID Musik | ‘Bersabar dengan proses menggapai sukses’. Mungkin kata ini pas, jika ditujukan kepada gadis cantik kelahiran 6 Maret 1988 bernama lengkap Cabrini Asteriska Widiantini, atau bisa disapa Asteriska. Anak kedua dari tiga bersaudara penyuka jazz dan folk yang berkelindan dengan musik sejak bangku SMA, acapkali diajak berkolaborasi beberapa musisi seperti Balawan, Dewa Budjana, Eleventwelfth, Senar Senja, Sajama Cut, Mocca, hingga Superman is Dead.
Saya ingin mengatakan bahagia itu sederhana, sesederhana kita mengucapkannya. Kita hanya sering lupa merasakannya. Selalu terpukau dengan imaji yang sudah diraih, seolah hal itulah yang disebut bahagia. Padahal mungkin saja, itu sudah ada di genggaman kita, di kepalan kita, di depan mata kita. Tapi kita benar-benar tak pernah merasakannya. Asteriska yang kini juga tergabung dalam kelompok musik Barasuara sejak awal tahun 2012, ternyata memiliki karya-karya yang terbenam sejak lama.
Bersabar dengan proses menggapai sukses, akhirnya Asteriska berbagi kebahagiaan lewat sebuah album bertajuk ‘Past Possessions’ yang resmi dirilis hari ini. Banyak kisah cinta dan kehidupan masa lalu Asteriska sebagai harta terpendam terangkum dengan indah. “Saya sudah mulai menciptakan lagu-lagu ini sejak 2011-2012, beberapa bahkan ada yang sebelumnya. Rasanya seperti memori untuk memutar kembali harta saya dari masa lalu. Dan itu, akan saya bagikan sekarang,” ungkap Asteriska.
Asteriska menyajikan alunan melodi hangat dan mengajak pendengar untuk lebur dalam kenangan dan perjalanan cintanya. Seperti karya solo Asteriska sebelumnya di album Distance (2015), lagu-lagu dengan kombinasi melodi lembut dan lirik yang mendalam dipadu dengan aransemen beraliran Folk dan Pop yang unik juga menjadi andalan dalam album Past Possessions. Bedanya, di album kedua ini instrumen yang digunakan lebih bervariatif ketimbang album terdahulu. Flute, trumpet, klarinet, banjo, hingga kazoo, menambah manis dari deretan lagu di dalamnya.
Selain itu juga ada satu lagu berbahasa Indonesia pertama bertajuk Khayalku, yang dipublikasikan sepanjang karier bermusik Asteriska sebagai single unggulan. Selain Khayalku, Asteriska masih menyimpan elemen spesial lain di lagu Karvanda yang mengabadikan kesempatan berkolaborasi dengan musikus legendaris Indonesia, Dewa Budjana. Karena Asteriska membutuhkan rekan yang imajinasinya dalam bermusik lebih luas, ia menggaet Gerald Situmorang sebagai produser dan arranger untuk meramu pembuatan album kedua ini.
Seluruh lagu di album Past Possessions sudah dapat dinikmati di layanan musik daring seperti iTunes, Apple Music, Spotify, Google Music Store, Deezer, dan masih banyak lagi. Dan, dalam bentuk CD fisik akan dirilis dalam waktu dekat. Bermusik, entah hanya sebagai aktivitas iseng, atau profesi, harusnya punya pilihan yang jelas. Pilihan jelas itu artinya, tahu musik yang dimainkannya, tahu arah kariernya dan tahu mau serius atau hanya senang-senang berhadiah saja. Ibarat percintaan, harus ada kejelasan, mau dibawa kemana hubungan yang sudah dijalin itu. Begitulah musik.|Edo/Dzulfikri Putra Malawi (Foto Istimewa)