The Perfect Husband, Bukan Film Perjodohan Biasa!

Movie275 Dilihat

image

UrbannewsID Film | Screenplay Films dan Legacy Pictures kembali memperkenalkan karya terbarunya The Perfect Husband, sebuah film yang terinspirasi dari novel best seller Indah Riyana. Skenario yang ditulis Tisa TS dan Sukhdev Singh, dan Rudy Aryanto didampuk sebagai sutradaranya, film yang digadang bergenre drama comedy ini mengangkat tema unik sebagai garis besar jalan cerita, yakni mengenai perjodohan.

Film The Perfect Husband yang menghadirkan para bintang antara lain, Dimas Anggara, Amanda Rawles, Maxime Bouttier, Slamet Rahardjo, Dolly Martin, Bunga Zainal dan Maya Wulan. Issue mengenai perjodohan yang sudah dianggap ketinggalan jaman, sesuatu yang “kuno” bagi kaum milenial di jaman sekarang. The Perfect Husband, perjodohan justru menjadi twist yang menarik untuk dinikmati.

Film yang segera beredar di seluruh bioskop lndonesia mulai 12 April 2018. Bercerita tentang sosok Alya (Amanda Rawles), gadis cantik kelas 3 SMA yang sedang menikmati masa remajanya, dan menikmati kisah cintanya dengan Ando (Maxime Bouttier), seorang vokalis band rock. Tiba-tiba, ia sangat terkejut ketika muncul seorang pilot muda bernama Arsen (Dimas Anggara) yang mengaku sebagai calon suaminya.

Ayla sangat murka, karena baginya dijaman sekarang ini sangat tidak masuk akal ketika Tio (Slamet Rahardjo) sang ayah menjodohkannya dengan Arsen. Bagi Ayla, Ando adalah cowok idamannya, bukan Arsen seorang pria kaku. Sementara, Dita (Bunga Zainal) kakaknya Ayla dan Eza (Tanta Ginting) suaminya, sangat yakin ayahnya menjodohkan Ayla dengan Arsen, alsannya karena Ando sangat urakan, gotik dan bertato.

Dlluar dugaan Ayla, Arsen ternyata tidak gampang digoyahkan. Arsen tetap sabar menghadapinya, bahkan mulai punya nilai plus di mata Ayla. Tanpa Ayla tau, Arsen melakukan ini semua bukan karena janjinya semata terhadap ayahnya Yusuf dan calon mertuanya Tio, tapi ternyata diam-diam Arsen rupanya sudah jatuh cinta pada Ayla saat pertama kali melihatnya. Menurut Slamet Rahardjo, bahwa kegigihan dan kesabaran Arsen berjuang merebut hati Ayla, lambat laun mampu melunakan hatinya yang keras.

“The Perfect Husband bukan sekedar film perjodohan biasa, tapi ini tentang kalkulasi memaknai arti sebuah perjuangan, kesabaran, kebahagiaan serta ketentraman. Dan, bagi semua orang tua pada umumnya, termasuk saya, pastinya menginginkan anak perempuannya mendapat suami yang mampu memberi rasa tentram dan aman masa depannya,” tukas aktor senior Slamet Rahardjo, menambahkan, Kamis (5/4) sore saat press screening di XXI Plaza Senayan, Jakarta.

The Perfect Husband cukup menarik untuk ditonton, alur ceritanya mengalir dengan apik dengan dramaturgi yang terjaga rapih. Kepiawaian para pemain memerankan karakternya masing-masing cukup terjaga, chemistry terbangun dengan baik. Ada suasana sedih dan kelucuan. Tapi, sayangnya garapan yang sudah mengalir dengan baik sejak awal, endingnya sangat mengecewakan karena ditutup dengan adegan Ayla dan Arsen naik pesawat yang menarik spanduk menggunakan CGI, visualnya sangat buruk, seperti sedang naik odong-odong.|Edo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *