UrbannewsID Musik | Indonesia Drum & Perkusi Festival (IDPFest) tahun ini kembali digelar untuk ke-2 kalinya pada 29 Maret – 1 April 2018, di Teater Kecil, Pusat Kesenian Jakarta-Taman Ismail Marzuki. Seperti tahun sebelumnya, segudang agenda dan aktivitas pentas bunyi tetabuhan alat pukul timur-barat akan tumpuk bleg disana yang menjadi kekuatan event yang satu ini.
Simak saja, ada pameran drum & perkusi Indonesia, kompetisi drum, kompetisi kolaborasi drum & perkusi Indonesia, klinik edukasi drum & perkusi Indonesia, seminar-talk show-bincang musik-diskusi, hingga penampilan dan penghargaan IDP legend (drummer/perkusionis legendaris Indonesia),moyang akan diikuti dari berbagai daerah di Indonesia.
“IDPFest digelar dengan satu niat serta tekad mengapresiasi kesenian, kebudayaan melalui drum dan perkusi modern/tradisional Insonesia dalam membangun generasi penerus yang berkarakter dan kreatif. Dengan kemampuan SDM penyelengaraan yang terbatas dan juga permodalan, kita berusaha sesuai kemampuan event ini harus ada untuk memberi ruang bagi para drummer serta perkusionis,” jelas Ekki Soekarno, Musisi, Kreator dan Owner IDPFest, Kamis (15/3) sore di TIM Jakarta.
Selain, menggelar babak penyisihan kompetisi drum kategori dewasa dan juga anak-anak untuk mendapatkan yang terbaik nantinya. IDPFest kali ini, ada pula pentas seni budaya yang menghadirkan Marawis Indonesia dan Lenong Betawi. Sementara, penghargaan IDPLegend baik drummer maupun perkusionis Indonesia dari dekade 50, 60 & 70-an, seperti M. Sani, Lym Kampay, Isa Tartusi, Johnny Swadie, Gatot Sunjoto, Kang Mamat, dan Bang Sara.
“Kita berharap IDPFest berikutnya, areanya semakin luas untuk memberi kesempatan lebih banyak lagi bagi mereka yang ikut. Saat ini, kita hanya mampu menggunakan teater kecil sebagai panggung utama, harapan kedepan semua area termasuk teater besar kita bisa gunakan. Kita bisa menghadirkan lebih banyak lagi peserta, termasuk perkusionis tradisi dan juga para kreator pembuat musik pukul di nusantara,” tukas Ekki.
IDPFest kedepannya bukan sekedar ajang kumpul-kumpul atau unjuk pentas saja. Tapi, jauh kedepan diharapkan menjadi pusat pustaka dan edukasi para seniman musik tanah air, khususnya drummer & perkusionis, lewat pendokumentasian para pelakunya serta alat musiknya baik modern/tradisional sebagai leterasi sejarah perjalanannya. IDPFest bisa memulai melakukan riset dan pendataan lewat komunitas yang sudah dibangun dan terbentuk.|Edo (Foto Dudut SP)