UrbannewsID-Musik | Mengekspresikan rasa kecewa, amarah, dan mungkin juga rindu, bisa diungkapkan dengan beragam cara. Ada lewat verbal dengan untaian kata, ada pula menarasikannya melalui bunyi-bunyian yang dipadupadankan bersama sepenggal lirikasi agar terjalin harmoni.
Seperti single berjudul “Jari Tengah Di Udara” debut EP BLACKTEETH, yang produksi Gigi Hitam Records. Band bentukan Januari 2014 ini, lagunya menceritakan atau mengungkapkan kekecewaan terhadap hal-hal yang sederhana yang terjadi di depan mata atau peristiwa-peristiwa yang banyak orang alami.
“Jari Tengah Di Udara ini, berbeda liriknya dari lagu BLACKTEETH sebelumnya. Gue menyampaikannya tanpa harus mengemukakan secara langsung dari orang-orang di dalamnya. Menurut gue ini adalah elemen yang gue ingin tunjukan dengan BLACKTEETH yang sekarang.” Jelas Satriyo, vokalis dan gitaris BLACKTEETH.
Lagu ini dikemas dalam komposisi yang lebih tertata. Dimana setiap instrumen dari masing-masing personilnya dihadirkan sejajar. Dalam artian tidak ada yang terlalu menonjol. Dibuka dengan permainan drum Morris yang dinamis, kemudian disambut dengan raungan gitar dan dentuman bas dari Arya dan Jerry membuat orang yang mendengarkan jadi bersemangat.
“Sebenernya secara aransemen, lagu ini lebih kompleks dari lagu-lagu BLACKTEETH sebelumnya. Karena pengerjaan lagu ini dihasilkan melalui proses jamming, pastinya ada suntikan baru yang diberikan oleh Arya dan Morris sehingga membuat lagu ini jadi lebih eksploratif tapi tetap menggambarkan benang merah BLACKTEETH.” ujar Jerry, sang bassis.
Dalam usianya yang keempat, BLACKTEETH mendapatkan energi baru dengan kehadiran Arya Novanda (gitar) dan Morris Orah (drum) dalam formasi terkini. Bukan menggantikan, namun lebih membangun semangat BLACKTEETH yang baru. Tentunya dengan formasi terkini, misi BLACKTEETH tersampaikan.
“Gue berharap dengan adanya gue dan Arya, membuat BLACKTEETH menjadi lebih solid dan pesan yang disampaikan oleh band ini dapat diterima secara positif bagi penikmat musik.” tutup Morris personil baru BLACKTEETH.|Edo