Jakarta, UrbannewsID.com | “Night Bus memberikan kesempatan kepada pecinta film Indonesia yang belum sempat menyaksikan film ini di bioskop. Semoga penayangan ini bisa lebih baik dari sebelumnya.” — Emil Heradi. Begitu, kabar yang disampaikan sang sutradara Night Bus, peraih film terbaik Festival Film Indonesia film 2017, akan tayang kembali di bioskop-bioskop Indonesia mulai Kamis, 30 November 2017.
Ucap syukur dan juga rasa senangnya disampaikan Darius Sinathrya selaku produser, film Night bisa ditayangkan kembali di beberapa bioskop di Jakarta, Bekasi, Bandung dan Surabaya yang akan dimulai hari kamis minggu ini. “Semoga animo besar dari masyarakat bisa menambah jumlah layar agar dapat menyapa lebih banyak pecinta film Indonesia.”
Film Night Bus yang sempat tayang di bulan April 2017 di Bioskop di Indonesia, hanya sampai satu minggu. Menurut Teuku Rifnu Wikana, penulis skenario, produser, sekaligus peraih penghargaan Aktor Terbaik Film Night Bus FFI 2017 ini. Semangat untuk menayangkan kembali, muncul karena dorongan teman-teman yang tanya kapan Night Bus diputer lagi.
Night Bus yang diganjar 6 penghargaan di ajang FFI 2017, untuk kategori Film Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, Penata Busana Terbaik hingga Penata Rias Terbaik. Akan tayang kembali di XXI Taman Ismail Marzuki, XXI Plaza Senayan, Mega Bekasi XXI, XXI Ciwalk, XXI Trans Studio Mall, dan XXI Tunjungan 1, 3, dan 5.
Film yang belatar di Aceh bergenre drama-thriller ini, menyuguhkan muatan tema konfilk dan kemanusiaan yang bungkus lewat penggarapan cerita yang baik serta sinematografi apik. Dibintangi oleh bintang-bintang terbaik tanah air seperti Tio Pakusadewo, Teuku Rifnu Wikana, Lukman Sardi, Donny Alamsyah dan bintang-bintang berbakat lainnya.|Edo
Sinopsis Night Bus
Bis Babad mengangkut beberapa penumpang menuju Sampar, sebuah kota yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya namun terjadi konflik berkepanjangan. Sampar dijaga ketat oleh aparat pemerintah pusat yang siap siaga melawan pasukan Samerka (Sampar Merdeka), para milisi pemberontak yang menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka.
Setiap penumpang bis memiliki tujuannya masing- masing : mencari penghidupan yang lebih baik, memenuhi kebutuhan keluarga, menyelesaikan masalah pribadi atau sesederhana ingin pulang ke kampung halaman. Mereka berpikir bahwa ini akan menjadi perjalanan seperti biasa, tanpa mereka sadari ada penyusup masuk ke dalam bis, membawa pesan penting yang harus di sampaikan ke Sampar.
Kehadiran penyusup membahayakan semua penumpang, orang paling dicari oleh kedua pihak yang bertikai, perintahnya temukan hidup atau mati! Di antara desingan peluru, tidak ada yang tahu, siapa akan hidup dan siapa akan mati!