Palembang, UrbannewsID.com | Tujuh tahun vakum, tak membuat para personel Padi kehilangan arah untuk kembali berlayar menuntaskan tujuannya sesuai komitmen mereka 20 tahun lalu. Jika dinalogikan, Padi seperti sebuah kapal yang sedang berlabuh setelah mengarungi samudra luas tak berujung. Seluruh nakhodanya sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang istiraha dan ada juga yang memanfaatkan sekoci untuk mengisi waktu luang.
Tujuh tahun kapal itu terus bersandar di dermaga, seperti seonggok besi tua yang tidak lagi berguna. Kapal yang dulunya sangat besar, megah dan berjasa, nampak kusam tak terawat. Namun, para penumpang kapal tersebut masih setia berada ditepian dermaga untuk memutar kembali kenangan mereka, dan berharap para nakhodanya kembali berkumpul untuk memperbaiki serta mempercantiknya. Ternyata keinginan penumpang, diam-diam setali tiga uang dengan para nakhoda.
Kapal yang dibangun cukup lama yakni pada tahun 1997 itu, adalah Padi. Sebuah grup musik pop-rock kreatif yang melesat lewat single ‘Sobat’ dalam album kompilasi Indie Ten, dan dianggap membawa warna baru di dunia musik Indonesia. Setelah tujuh tahun matisuri, kini Padi terlahir kembali setelah para nakhodanya yakni Piyu (gitar), Ari (gitar), Fadli (vokal), Ridra (bass), dan Yoyo (drum), berkomitmen untuk kumpul kembali di panggung musik Indonesia.
Dan, Sabtu (11/11) malam ini, untuk pertama kalinya mereka buktikan tampil satu panggung bersama-sama lagi dihadapan ribuan masyakat Palembang yang menjadi saksi sejarah di gelaran Authenticity Fest 2017 di lapangan parkir PTC Mall. “Palembang menjadi kota pertama kami berkumpul dan manggung bersama. Rindu dan kangen kami terhadap ‘Sobat Padi’ (sebutan penggemar Padi :red), begitu juga sebaliknya, menjadi enerji untuk kami terlahir kembali,” ujar Fadli, membuka kata menyapa para penonton.
Padi Reborn yang tampil terakhir dalam festival yang mengkolaborasikan musik, art dan komunitas, membawa kerinduan para penonton untuk memutar kembali kenangan indah bersama lagu-lagu hits Padi yang terpatri di memorinya. Tidak kurang 11 lagu mereka suguhkan, mulai dari Mahadewi, Sang Penghibur, Perjalanan hingga Sobat. Ditengah angin malam yang cukup dingin, suasana kerinduan makin terasa saat Fadli dkk membawakan lagu yang liriknya sarat makna, sangat melodius, dan memiliki historikal perjalanan Padi.
Seperti pada lagu Kasih Tak Sampai, ‘Indah..terasa indah, bila kita terbuai dalam alunan cinta. Sedapat mungkin tercipta rasa saling memiliki, namun bila itu semua dapat terwujud dalam satu ikatan cinta’. Makna lirik lagu ini memang sangat kuat bagi mereka yang mendengarkan, termasuk Padi sendiri, bahwa menggapai keindahan bersama butuh ikatan cinta. Begitu juga, pada lagu ‘Menanti Sebuah Jawaban’ yang liriknya semacam curhatan hati satu diantara mereka yang ingin kembali bersama dengan penuh harapan.
Authenticity Fest 2017 menjadi encore teka-teki makna dua lagu tersebut diatas, sekaligus rumah kelahiran kembali Padi. Harapan para pesonil Padi kembali saling mendekap erat dalam balutan cinta yang abadi, untuk tetap menjadi bintang dilangit yang menyinari panggung musik Indonesia. Padi Reborn yang tampil bersama Ari Lasso, The Upstairs (band Indie), Archie Band dan Kopral Jono Band (lokal), akan melanjutkan perjalanannya menyapa ‘sobat padi’ bersama Authenticity Fest 2017, di Bandung (18/11), Yogyakarta (25/11), dan puncaknya ditutup di Kota Makassar (9/12).|Edo