Urbannews | Dalam dunia musik, rock bukan hanya sekadar genre; ia adalah sebuah gerakan, sebuah pernyataan, dan sebuah cara hidup. Rock Legends Festival 2024 yang digelar di Plaza Barat TMII, Jakarta, Sabtu (31/8), hadir sebagai panggung megah di mana sejarah dan masa depan bertemu, merayakan para pelopor yang telah membentuk lanskap musik kita.
Dengan setiap riff gitar dan lirik yang menggugah, festival ini tidak hanya menghidupkan kembali lagu-lagu klasik, tetapi juga menciptakan ruang bagi generasi baru untuk berkreasi. Siang hingga malam semua menyelami atmosfer yang kaya akan kenangan dan semangat kolektif, di mana setiap penampilan adalah sebuah penghormatan dan setiap penonton adalah bagian dari kisah yang lebih besar.
Rock Legends Festival 2024 yang untuk pertama digelar ini, adalah sebuah acara musik yang merayakan warisan dan pengaruh musik rock khususnya di Indonesia. Festival ini menampilkan band legendaris seperti God Bless, Edane, Grassrock, Powerslave, U’Camp, Wizzkid, Bunga, dan artis ikonik baik dari masa lalu seperti Ikang Fauzi, Mel Shandy, maupun yang saat ini sedang naik daun seperti Chitra Raspati yang mengcover karya hits Nike Ardila. Dan, mereka menunjukan performance luar biasa, menariknya seluruh penonton ikut larut kedalam suasana masa lalu, hingg ikut berdendang atau karaoke bareng.
Menurut sang promotor dari BDG, Uyung, Rock Legends Festival yang pertama kali diadakan pada tahun 2024 di TMII Jakarta ini, bertujuan untuk menghormati para pelopor musik rock dan memberikan platform bagi generasi baru untuk menunjukkan minat serta bakat mereka. “Alhamdulillah, hari ini bisa terselenggara dengan baik. Antusias para rocker serta pencintanya bisa saling silaturockmi penuh riang’ gembira,” ucapnya.
Acara yang dihadiri kurang lebih 2.000 penonton, bahwa festival ini menjadi ajang berkumpul bagi para penggemar dari berbagai kalangan usia. Festival ini tidak hanya tentang musik, tetapi juga pengalaman keseluruhan. Dari area makanan yang menyajikan berbagai pilihan kuliner hingga merchandise yang memperkenalkan budaya rock, pengunjung diajak merasakan atmosfer yang unik.
Uyung menambahkan, “Atmosfer yang penuh semangat dan kebersamaan menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi semua yang hadir. Saya optimis bahwa pencinta musik rock masih ada dan tidak pernah mati. Festival ini akan berlanjut dibeberapa Kota, tentunya dengan suguhan lebih menarik.”
Sekedar catatan
Tanpa mengurasi rasa hormat, juga apresiasi setinggi-tingginya kepada promotor atau penyelenggara Rock Legends Festival 2024 bersama Tim, Saya hanya sekedar memberi catatan.
Rock Legends Festival 2024, memiliki dampak signifikan terhadap budaya musik. Perayaan musik ini tidak hanya menarik penggemar musik rock, atau tidak hanya menghormati masa lalu, tetapi juga bagaimana merangkul masa depan musik rock, agar festival ini menjadi titik temu bagi para penggemar dan musisi untuk merayakan cinta mereka terhadap rock.
Agar semangat rock tetap hidup, tentunya dengan suasana meriah dan mengesankan, serta menjaga agar semangat rock tetap hidup, lineup serta rundown harus terjaga. Karena disematkan kata “Legends” di belakang Rock, maka pilihannya cukup sederhana bagi musisi yang pantas berada dibarisan paling depan; 1) memiliki rentang waktu cukup lama karir bermusik, 2) baik musisi maupun karyanya memberi pengaruh dalam Industri musik, 3) pengakuan dari pencinta musik.
Guna merangkul masa depan musik rock, serta terjadi regenarasi, dari sisi lineup dimunculkan band rock atau solois muda di skena musik rock, tentunya lewat kuratorial yang ketat, yang membawakan original song atau mengcover song musisi legends. Bisa juga menghadirkan musik rock terbaru sebagai varian genre.
Rundown pertunjukan juga harus menjadi konsen, terutama menempatkan waktu penampil dari sekian banyak. Misal; sekalas Grassrock, U’Camp, Bunga atau Mel Shandy harus bermain siang, padahal mereka berkarir cukupan lama, memiliki karya hits, juga punya fan’s fanatik, harus tergeser oleh Chitra Raspati dan ada beberapa lagi yang dapat slot selepas maghrib.
/foto:dok. Budi Susanto