Urbannews | Ikatan Pencinta Batik Nusantara (IPBN) bekerja sama dengan Jeeves Indonesia dan didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI kembali menggelar Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN) 2024. Acara pemilihan duta nasional yang bergengsi ini telah dilaksanakan untuk ke-10 kalinya, menjadi ajang perang bintang bagi duta wisata daerah.
Ketua Umum IPBN, Ayu Dyah Pasha, menyatakan bahwa selama pandemi COVID-19, IPBN berempati terhadap kondisi global dan memutuskan untuk hiatus selama 4 tahun. “Namun, semangat IPBN tetap berkobar untuk melanjutkan program pembinaan dan pemberdayaan generasi muda seperti Pemilihan PPBN, yang bertujuan mendidik generasi muda menjadi panutan dan ujung tombak pelestarian budaya bangsa,” ujar Ayu.
Dengan tagline “Muda, Gaya, Berbudaya,” PPBN 2024 menjadi ajang showcase budaya Nusantara, khususnya batik. Ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan berbagai ragam batik nusantara, termasuk batik Bali yang akan diangkat dalam PPBN 2024.
Sejak batik Indonesia diakui UNESCO sebagai “Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada 2 Oktober 2009, berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke telah memiliki batiknya sendiri. Dr. Sapta Nirwandar, inisiator, pendiri, dan Dewan Pembina IPBN, mengatakan bahwa batik sebagai warisan budaya bangsa perlu dilestarikan oleh generasi muda agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman dan teknologi.
“Dengan mengintegrasikan aspek budaya ke dalam produk ekonomi kreatif, batik menjadi alat untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda dan pasar internasional. Kreativitas dan inovasi yang muncul dari generasi muda diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi kelestarian batik, tetapi juga berdampak pada perekonomian nasional,” jelas Dr. Sapta Nirwandar.
Setelah pemilihan, PPBN akan bertugas sebagai fasilitator, edukator, inovator, sekaligus Key Opinion Leader (KOL) untuk mengenalkan, mengajarkan, dan melestarikan batik Nusantara di Indonesia dan mancanegara. Sejak ajang PPBN pertama kali digelar pada 2011, lebih dari 25 negara telah dijelajahi oleh PPBN untuk mengadakan workshop membatik, seminar, konferensi, serta peragaan busana batik kelas dunia.
IPBN akan menyeleksi generasi muda Indonesia berusia 18-27 tahun yang telah lulus SMA, berpenampilan menarik, memiliki wawasan tentang batik, cerdas, berbakat dalam performing arts, bermoral, berkepribadian Indonesia, memiliki kemampuan leadership, aktif di media sosial, menguasai bahasa asing, dan memiliki tinggi badan minimal 172 cm (putra) dan 165 cm (putri) untuk menjadi bagian dari misi mulia PPBN.
Pendaftaran online berlangsung dari 13 Agustus hingga 15 September 2024, dilanjutkan dengan audisi pada 28 September 2024. Finalis terpilih akan menjalani karantina di Jakarta pada 21-27 Oktober 2024. Seluruh masyarakat Indonesia dapat menyaksikan proses terpilihnya PPBN 2024 secara livestreaming di kanal YouTube Official Putra Putri Batik Nusantara. Mereka dapat menyaksikan upacara penyelempangan finalis (sashing ceremony), Batik Advocacy Show di mana para finalis membawa misi tentang batik daerah masing-masing, dan Batik Preliminary Night di mana finalis unjuk bakat dan diuji kemampuan persuasinya. Malam final (Batik Coronation Night) akan diadakan di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf RI pada 26 Oktober 2024, di mana finalis berjuang untuk menjadi agent of provocatory yang mempromosikan batik di dalam dan luar negeri.
Pemenang Putra dan Putri Batik Nusantara 2024 akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai Rp50 juta, Rp25 juta, dan Rp15 juta untuk juara 1, 2, dan 3. Pemenang favorit dan berbakat akan mendapatkan uang tunai Rp10 juta masing-masing, serta pemenang persahabatan yang dipilih melalui voting finalis akan mendapatkan Rp5 juta. Penghargaan lainnya termasuk beasiswa S2 di LSPR Communication & Business Institute untuk pemenang putra dan putri, serta kesempatan mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia melalui berbagai kegiatan di dalam dan luar negeri.
Selain berkeliling dunia untuk mempromosikan dan mengajarkan batik, PPBN juga melakukan beberapa aksi nyata lainnya. Gerakan Batik Muda Nusantara (GBMN) adalah event promosi batik bagi kawula muda yang telah diadakan sejak 2012, dan tahun depan akan dipopulerkan menjadi “TIKFEST” (festival batik muda pertama dan terbesar di Indonesia). PPBN juga telah mengedukasi lebih dari 3.000 generasi muda Indonesia dan ASEAN untuk belajar membatik. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai kedutaan besar negara sahabat di Indonesia, termasuk Kedubes Swiss, Jepang, dan Spanyol.
Pemilihan PPBN memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya batik dan peranannya sebagai identitas budaya bangsa. Oleh karena itu, berbagai entitas selalu memberikan dukungan terbaiknya untuk PPBN, termasuk Bakti Budaya Djarum Foundation dan Taman Mini Indonesia Indah.
0k6e4i