Urbannews | Menghadiri sekaligus melihat Dari dekat Pameran Retrospektif God Bless 50th di Galeri Nasional Jakarta, Hari Jumat (16/2/2024), seperti menemukan bongkahan harta karun (artefak) yang terkubur atau tersimpan lama di lumbung seni musik Indonesia.
Pameran dalam rangka memperingati 50 tahun perjalanan grup rock legendaris Indonesia, God Bless, seperti juga membuka memori bagi para penggemar dan pecinta musik untuk dapat mencermati proses evolusi setengah abad God Bless.
Dimulai dari karya klasik mereka hingga pencapaian terbaru, semisal; beragam hasil karya dalam format kaset, compact disc dan piringan hitam. Peralatan rekaman, perlengkapan panggung, hingga kostum yang pernah dikenakan sebagai saksi bisu dari setiap era perjalanan band ini.
Koleksi bersejarah yang dipamerkan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan God Bless. Publik dapat menjelajahi karya serta benda ikonik God Bless guna memberikan pengalaman langka juga mendapatkan wawasan mendalam tentang evolusi dunia rekaman dan dunia panggung selama rentang waktu lima dekade sebagai warisan musik band rock tertua saat ini.
Pameran Retrospektif God Bless 50th di Galeri Nasional Jakarta, dapat dikunjungi oleh publik mulai 17 Februari-1 Maret 2024, pukul 09.30-20.00 WIB ini. Tidak bisa lepas dari kehadiran Negara yang untuk pertama kalinya lewat Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency) Kemendikbudristek, seni rupa modern dan kontemporer Indonesia, khususnya musik dapat tempat yang layak.
Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, menjelaskan, Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun, merupakan manifestasi dari upaya Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui BLU Museum dan Cagar Budaya dalam rangka mempersembahkan penghargaan atas kontribusi God Bless dalam kancah musik Indonesia.
“God Bless adalah simbol keberanian dan keteguhan dalam dunia musik. Mereka telah menginspirasi jutaan penggemar dengan musik mereka yang kuat dan penuh semangat. Dan, sekaligus menjalankan amanat Undang-undang No. 5 Tahun 2017, tentang Pemajuan Kebudayaan,” ungkap Ahmad Mahendra, dihadapan awak media saat pembukaan.
Perjalanan yang telah dilalui God Bless selama 50 tahun penuh dengan tantangan. Menerabas berbagai periode zaman yang terus berubah dengan segala rintangan yang mengadang. Terbentuk pada 5 Mei 1973, God Bless telah menjadi pionir perkembangan eksistensi musik rock di Indonesia, membuka jalan bagi musisi generasi selanjutnya.
Formasi terkini adalah Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fattah, Abadi Soesman, dan Fajar Satritama. Namun selama 50 tahun tidak kurang dari 23 nama musisi besar pernah menjadi bagian dari God Bless, antara lain: alm. Yockie Suryo Prayogo; alm. Deddy Dores; alm. Dodo Zakaria; alm. Fuad Hassan; Teddy Sujaya; Eet Sjahranie; Gilang Ramadhan; Yaya Muktio serta banyak lagi musisi Indonesia lain yang turut berjasa mewarnai sejarah God Bless.
Berbekal kesungguhan dan ketekunan, mereka mampu bertahan sambil terus berkarya tanpa henti sampai hari ini. Achmad Albar mewakili keluarga God Bless menyampaikan apresiasinya kepada BLU Museum dan Cagar Budaya.
“Adalah sebuah kebanggaan bagi kami telah diberikan kesempatan berpameran di Galeri Nasional Indonesia. Ini merupakan bentuk penghargaan negara kepada kami, karena kami bisa memamerkan artefak penting sepanjang karier God Bless sekaligus wujud pengakuan negara atas pencapaian kreatif kami” ujar Achmad Albar.
Ezekiel Rangga, Exhibition Director, menegaskan, “Pameran ini adalah kesempatan langka untuk merayakan warisan musik rock di Indonesia. Kami akan menampilkan perjalanan cerita 50 tahun God Bless dengan cara dan gaya yang berbeda dari pameran-pameran yang pernah ada sebelumnya.”
Pameran dan Festival Musik
Melengkapi agenda pameran, diselenggarakan juga festival musik yang berlangsung mulai 24 Februari hingga 1 Maret 2024. Festival ini siap menampilkan berbagai band dan musisi ternama yang akan mempersembahkan tribute khusus serta penampilan penutup oleh God Bless.
Jadwal festival musik “Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun” adalah sebagai berikut:
• Sabtu, 24 Februari 2024: Idgitaf
• Minggu, 25 Februari 2024: /rif | L’trees
• Senin, 26 Februari 2024: Saint Loco | Rumahsakit
• Selasa, 27 Februari 2024: For Revenge | Sir Dandy
• Rabu, 28 Februari 2024: Ras Muhammad | Saint Dismass
• Kamis, 29 Februari 2024: The Sigit | Tanah Air Project | Sisiliar
• Jumat, 1 Maret 2024: God Bless
Festival musik ini akan dimulai pukul 16.00-21.00 WIB setiap harinya. Partisipasi rekan-rekan musisi dalam festival musik ini merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap sejarah dan kontribusi besar God Bless terhadap dunia musik Indonesia.
Festival ini akan menjadi momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan dan mengenang warisan musik yang tak terlupakan dalam sejarah musik Tanah Air, sehingga publik dapat menikmati nostalgia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
I loved as much as youll receive carried out right here The sketch is tasteful your authored material stylish nonetheless you command get bought an nervousness over that you wish be delivering the following unwell unquestionably come more formerly again since exactly the same nearly a lot often inside case you shield this hike
Wow wonderful blog layout How long have you been blogging for you make blogging look easy The overall look of your site is great as well as the content
Leverage Cluc.io’s AI content writer for a seamless content creation experience, from blogs to emails, all optimized for SEO.
I just could not depart your web site prior to suggesting that I really loved the usual info an individual supply in your visitors Is gonna be back regularly to check up on new posts
Your posts are so well-written and eloquent It’s impossible not to be moved by your words Keep using your voice to spread positivity
I have been struggling with this issue for a while and your post has provided me with much-needed guidance and clarity Thank you so much