Urbannews | Ajang kontestasi produser musik elektronik Indonesia atau “Electronic Music Producer Contest” (EMPC) bakal segera bergulir lagi tahun ini. Sosok senior di kancah musik elektronik, Winky Wiryawan, tak ragu mengajak para talenta-talenta muda produser musik elektronik Indonesia untuk bergabung di ajang EMPC dan meraih kesempatan untuk diorbitkan ke level yang lebih besar lagi.
Winky yang juga menjadi salah satu juri di ajang EMPC menyebut, Indonesia tak pernah kehabisan talenta-talenta muda di industri musik elektronik dengan karya musik yang sangat bagus. Namun tak semua punya kesempatan untuk menembus pasar yang lebih luas. Ajang EMPC yang digagas oleh ICEPEREINCE.ID ini bisa menjadi medium yang mempermudah langkah karir para produser muda untuk mencapai tujuan tersebut.
“Di industri musik elektronik saat ini, jujur peluang untuk bisa level up itu enggak gampang. Tapi dengan adanya Electronic Music Producer Contest (EMPC), kita jadi punya wadah yang sangat menolong untuk menonjolkan talenta-talenta muda dengan karya mereka yang luar biasa bagus,” terang Winky.
Pria bernama lengkap Nurayendra Irwindo ini menjelaskan, salah satu value penting yang diberikan EMPC adalah membantu produser-produser muda yang terpilih untuk merilis karya musik mereka bersama label musik internasional. Setelah sempat berkolaborasi dengan label musik dunia seperti Astralwerks, Barong Family, dan Spinnin Records, pada season kelima ini EMPC menggandeng label asal Belanda yang didirikan Martin Garrix yakni STMPD RCRDS.
“EMPC masih menjadi satu-satunya medium yang paling konsisten bagi para produser musik elektronik dan hasilnya selalu bagus-bagus. Sekarang ini sudah masuk masuk tahun kelima dan EMPC masih terus mencari talenta-talenta baru. Buat gue ini sangat positif dan sangat membantu bagi perkembangan musik elektronik di Indonesia,” ujarnya.
Untuk mendapatkan talenta-talenta muda terbaik produser musik elektronik, EMPC 2023 telah menunjuk sejumlah nama-nama tenar di skena musik elektronik Indonesia sebagai judges. Selain Winky, juga ada SIHK dan figur-figur bertangan dingin dari STMPD RCRDS yakni Steven Hiemstra dan Quirijn Smits selaku A&R managers dari STMPD. Saat ini tahap registrasi EMPC 2023 sudah dibuka sejak 14 Agustus hingga 9 September mendatang. Calon peserta diwajibkan remix lagu “higher” dari VLUARR di website www.iceperience.id.
Winky berharap agar para talenta-talenta muda produser musik elektronik berani untuk berkompetisi dan menunjukkan karya musik mereka di ajang EMPC. Ia bahkan membocorkan sejumlah kriteria karya musik yang berpeluang dilirik para juri. Salah satunya adalah karya musik yang dibuat punya karakter tersendiri dan tidak melulu ikut dengan tren yang sedang naik daun.
“Try to make different kind of music. Jangan hanya itu-itu saja atau hanya mengikuti yang lagi hits saja, ciptakan legacy-mu sendiri. You have to be different and don’t be afraid to be different,” imbuh Winky.
Hal senada diungkap SIHK yang juga menjadi judges di EMPC 2023. Sebagai praktisi ia menggarisbawahi peran penting EMPC dalam menemukan bakat-bakat baru di dunia musik elektronik dan mengorbitkan mereka kepada publik yang lebih luas. Pria bernama asli Ricky Tjong ini menyebut EMPC berhasil menjadi jembatan penghubung para produser berbakat dengan label rekaman musik, baik dalam negeri maupun internasional.
“Mengikuti EMPC adalah salah satu cara agar track musik karyamu bisa didengar orang banyak. Ini adalah kesempatan yang sangat baik buat kamu para produser muda untuk memulai karir. Perlu diingat bahwa setiap usaha yang dilakukan saat ini bisa mendatangkan keberhasilan besar di masa mendatang,” ujar SIHK.
Jadi tunggu apalagi? Submit karya musikmu dan raih kesempatan menjadi produser musik level dunia. Untuk info detail, kunjungi website di www.iceperience.id dan follow sosial media @iceperience.id.