Urbannews | Indonesia memiliki potensi musik yang terus berkembang biak dalam beberapa tahun terakhir. Muncul nama-nama penyanyi atau band baru yang terus diperbincangkan, muncul pula ruang-ruang baru tempat komunitas musik berkumpul, hingga bermunculan beragam festival musik dengan beragam konsep menarik. Potensi musik Indonesia ini pun didorong dengan antusiasme anak muda sebagai pasar paling besar. Salah satu perkembangan ekosistem musik yang tengah bergeliat yaitu kancah musik independen.
Menggeliatnya ruang-ruang kecil (Gigs) untuk berkumpul komunitas musik untuk bertukar ide, informasi sampai pada unjuk kebolehan, sebagai penanda bahwa musik tidak pernah mati. Seperti Boleh Gig yang sempat vakum beberapa saat, kembali digelar ditempat baru dengan suasana yang lebih segar. Di acara ini, selain menampilkan musisi-musisi lintas genre dengan karya terbarunya, juga diselingi dengan diskusi dan tanya jawab dengan topik seputar musik yang sedang hangat. Acara ini juga menjadi titik temu atau melting point antara musisi, label, media dan juga pelaku industri musik.
Edis baru Boleh Gig berlangsung pada hari Senin, 7 Juli 2023 dengan mengambil tempat di Bostha Jakarta, Cipete Selatan, Jakarta Selatan. Seperti di edisi-edisi sebelumnya, kali ini, Boleh Gig menghadirkan 3 musisi yang membawakan karya-karya mereka. Ketiga nama yang tampil kali ini adalah Manusia Aksara, Alessa dan After Nourway.
Sekitar jam 8 malam, acara dibuka dengan talk show singkat yang kali ini membahas tentang salah satu hal yang sedang hangat di industri musik digital. Kali Angga ‘Foster’ dari Stoodio.id, menjelaskan tentang bagaimana perkembangan musik digital di daerah luar pulau Jawa.
Acara kemudian berlanjut dengan penampilan After Nourway. Duo yang terdiri dari Arrafiu Asyqar (Rafi) pada piano dan synth, dan Marvino Qristandi (Vino) pada vokal.mampu menghipnotis para penonton yang hadir dengan karya-karya mereka seperti “I Can’t Save Us”, “Never Mine” dan pastinya lagu yang mengangkat nama mereka, “No Good in Goodbye”. Sebuah nomor cover dari Tulus juga dibawakan oleh After Nourway.
Setelah itu, After Nourway yang kini bernaung di bawah label Warner Music Indonesia menutup penampilan dengan lagu “Hilang Rasa” yang secara mengejutkan juga menampilkan Ashira Zamita.
Usia Aftar Nourway, giliran band asal Majalengka, Alessa yang tampil di panggung Boleh Gig. Berbeda dengan penampilan mereka biasanya yang full band, kali ini trio yang terdiri dari Elton (gitar), Putri Sashii (vokal), dan Andri (drum) mengusung konsep minimalis. Alessa membuka membuka penampilan dengan lagu milik D’Masiv, “Cinta Ini Membunuhku”, dilanjutkan dengan “Bintang Kehidupan” dari Nike Ardilla. Alessa juga membawakan lagu karya mereka sendiri yang baru dirilis beberapa waktu lalu, “Katakan”. Alessa menyudahi penampilan dengan melantunkan lagu “Pergilah Kasih” – Chrisye dan “Selalu Slaah– Geisha.
Manusia Aksara menjadi penutup gelaran Boleh Gig kali ini. Grup musik yang dimotori oleh Hafizh Weda dan Romano Jaya tersebut, menghadirkan konsep yang berbeda dari penampilan mereka biasanya. Tampil dengan konsep akustik, Manusia Aksara menghadirkan karya-karya mereka dari album ‘Selamat Datang Di Era Penuh Kejutan’. Meskipun dengan nuansa akustik, Manusia Aksara tetap tampil dengan penuh energi. Di lagu “Semesta Semesta’, sang vokalis Weda, membawakan lagu tersebut secara emosional dan juga mengajak seluruh penonton untuk bernyanyi bersama. Tidak lupa Manusia Aksara membawakan “Jalur Alternatif” yang kini telah dirilis dalan 3 versi. Manusia Aksara menutup penampilan dengan lagu “Terbit Di Selatan” yang menjadi akhir dari gelaran Boleh Gig edisi keenam ini.