Urbannews | Kita –saya dan Anda—tentu meyakini, bahwa manusia akan terus dan terus berkembang. Ketika mengembangkan diri itulah, manusia akan melewati banyak riak dan gelombang yang mungkin saja, tidak bisa kita lewati tanpa perjuangan keras. Nah, usai melewati “masa-masa sulit” itu perlu satu alat yang membawa kita pada rasa nyaman dan bisa mempertahankan keseimbangan. Musik adalah pilihannya. Tak heran, ada satu pernyataan yang mengatakan; musik adalah senjata terhebat yang pernah diciptakan manusia.
Musik merupakan unsur penting untuk membantu kita hidup, memenuhi kehidupan dan mencapai solusi holistik berkelanjutan terhadap tantangan kemanusiaan. Holistik adalah saduran kata dari Bahasa Inggris, yaitu berasal dari kata holistic yang artinya menyeluruh, yaitu yang menekankan pentingnya keseluruhan dan saling keterkaitan dengan bagian-bagiannya. Bermusik secara holistic adalah sebuah cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan dengan konsep pengakuan bahwa hal keseluruhan adalah sebuah kesatuan yang lebih penting daripada bagian-bagian yang membentuknya.
Nah! Seperti ketiga musisi kondang tanah air dengan segudang karya juga jam terbang tinggi kiprahnya di Industri musik, Rieka Roslan, Yuke Sampurna, dan Ali Akbar yang sempat terpisah, tapi jalinan persahabatan mereka secara personal apalagi musikal tak pernah surut apalagi luntur.
Sepenceritaan Rieka, ia bertemu Yuke, dan bermain bersama memilih genre musik yang masih jarang dimainkan pada saat itu di cafe, genre soul, acid jazz, funk, disco dll. Berganti personel dan nama, namun Yuke dan Rieka terus bersama sehingga di tahun 1996 Yuke bertemu dengan Ali lalu mereka membentuk The Groove.
Melahirkan lagu Dahulu, Khayalan, Sepi, Hanya Karena Cinta dan masih banyak lagi. Sampai saat ini masih terus dimainkan oleh generasi sekarang di cafe-cafe. Walau akhirnya mereka berpisah namun jalinan persahabatan tetap menyatukan mereka.
Dan kini, tali persahabatan mereka bertiga diwujudkan lewat satu karya dengan brand-name D’RAY-Dance Rhythm And You, karena rasa rindu bermain musik bersama sesuai genre yang mereka sukai sejak tahun 1992. D’RAY hadir karena kerinduan, saling memahami, mengakui kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Nama D’RAY yang mereka pilih atas prakarsa Angga Saleh, sebagai partner kerja di Halaman Musik, dengan makna : “The music that make you dance”. D’RAY ini pun sekaligus bisa diartikan gabungan nama mereka bertiga yakni Rieka Ali Yuke, mereka akan bersinar dalam musik yang mereka sukai (Ray) dan akan membawa kalian dalam nuansa musik yang groovy (Dray).
“Let The Music On“ adalah kerya perdana mereka, yang ditulis Rieka Roslan dan arransement oleh Ali Akbar. Mereka, baik Rieka, Ali dan Yuke ingin menciptakan karya dengan selalu mengajak sahabat, teman dan adik-adik untuk berkolaborasi dan kembali kemasa 1990 – 2000 dimana acid jazz, disco, funk dan soul menemani mereka bermain musik di cafe-cafe sehingga semua bisa menikmati experience kembali kemasa itu.
Sekarang ini eranya kolaborasi, bukan kompetisi. Kalimat ini rasanya sangat tepat menggambarkan ketiga sahabat ini dalam ruang’ rindu bernama D’RAY. Seperti pribahasa “asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga”. Artinya jodoh seseorang dalam bermusik bisa saja berasal dari tempat yang jauh, tapi akhirnya bertemu juga, karena kesamaan hati, selera, juga visinya. Kolaborasi menjadi konsep mereka untuk bertemu dan regenerasi.