Urbannews | Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, industri musik sejatinya tak boleh mati. Seharusnya memang begitu, menggeliat melahirkan karya tanpa jeda. Seperti, karya Album EP “Sentimental” Juicy Luicy yang CD-nya sudah bertengger manis di rak-rak ratusan KFC Store di seluruh Indonesia, sejak awal November 2020.
Mengawali November 2020 Jagonya Music & Sport Indonesia (JMSI) merilis CD Album “Sentimenal” milik Juicy Luicy. CD album perdana band yang beranggotakan Julian Kaisar (vokal), Denis Ligia (gitar), Zam Zam(saksofon), Dwi Nugroho (drum) dan Bina Bagja (bass) ini menjadi bukti nyata dukungan setia JMSI untuk industri musik Indonesia.
Steve Lillywhite, CEO Jagonya Music & Sport Indonesia menyambut gembira hadirnya CD Album “Sentimental” Juicy Luicy. “Lagu dan musik Juicy Luicy bukan hanya bisa dinikmati di platform digital. CD album ini juga bisa dimiliki penggemar. JMSI senang bisa menjadi bagian dari kesuksesan band ini” papar Steve Lillywhite di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2020).
Juicy Luicy agaknya memberikan keutuhan album EP “Sentimental: Side A” produksi E-Motion Entertainment yang sudah dirilis Oktober tahun lalu, dengan hadirnya CD album “Sentimental” ini. Sebut saja lagu “Tanpa Tergesa” yang sudah didengar lebih dari 70 juta penikmat musik, atau lagu “Mawar Jingga”, “Tak Terbaca”, serta “Terlalu Tinggi”.
Bahkan hingga saat ini, EP Sentimental : Side A sudah didengar lebih dari 90 juta streams di Spotify. Dan, dengan 6 lagu baru tambahan yang masuk, lengkap sudah 11 lagu di dalam CD Album “Sentimental” sebagai persembahan Juicy Luicy untuk bisa dimiliki para penggemarnya.
Ada tembang “Jemari” yang diangkat menjadi single utama untuk CD Album. Setelah sebelumnya lagu “Lantas” sudah menjadi single pembuka album ini. Ada pula, lagu-lagu yang belum pernah dirilis sebelumnya, seperti lagu “Siapa Tahu”. Termasuk, lagu hasil kolaborasi dengan Adrian Khalif yang berjudul “Kembali Kesepian”.
“Kembali Kesepian” dengan lirik bahasa Inggris yang disumbang oleh Adrian Khalif, memberikan warna baru untuk Juicy Luicy, yang sebelumnya bernyanyi dengan lirik bahasa Indonesia. Penggemar juga bisa menikmati “Lagu Terakhir”, yang disajikan oleh Juicy Luicy untuk dia yang akhirnya memutuskan pergi.
Menurut Arnold J Limasnax, CEO E-Motion Entertainment, grup musik asal Bandung yang dibentuk tahun 2010, telah melewati proses pendewasaan. Ini bisa dilihat dari karya-karya yang mereka sajikan. Dan, pada tahun 2016 band yang mengusung genre Pop ini mencuri perhatian penikmat musik dengan lagu berjudul unik: “Aku Cinta Dia Yang Cinta Pacarnya”.
“Pandemi Covid-19 memang mengacaukan tatanan Industri musik, terlebih khusus dunia pertunjukan, yang tadinya jamak dilakukan secara luring (offline) harus berpindah tempat ke dunia maya (online). Tapi, musik tidak boleh mati. Baik itu musisi maupun record lable seperti E-Motion juga JMSI harus terus kreatif dan bergerak. Dan, pandemi ini justru ada hikmahnya untuk lebih produktif,” tukas Arnold J Limasnax.