John Bonham Si Mesin Tempur Led Zeppelin

Our Corner559 Dilihat

Urbannews | Cuplikan video dari film “The Song Remains The Same”, memperlihatkan saat John Bonham memainkan nomor solo “Moby Dick” yang diselesaikannya dengan permainan tangan kosong. Konser tiga hari nonstop di Madison Square Garden rilisan 20 Oktober 1976 ini menjadi puncak keemasan Led Zeppelin.

Sebagai bagian dari empat pilar keberhasilan, Bonham terlalu penting untuk dilupakan. Meski telat pada 2017 Pemkot Redditch, kampung halamannya, akhirnya mengizinkan pendirian patung Bonham bertempat di alun-alun Mercian Square. Patung setinggi 2 meter itu dibuat oleh Mark Richards dengan menggunakan lapisan antigrafiti untuk melindunginya dari ulah vandalisme. Drummer legendaris itu sendiri tewas mengenaskan pada 25 September 1980.

Bahwa penyebab kematiannya diakibatkan tersedak muntahannya sendiri setelah menenggak 1 sampe 1,4 liter ABV vodka yang kadar alkoholnya 40% telah banyak diberitakan. Namun mungkin yang jarang terungkap bahwa Bonham seorang yang takut pada ketinggian – padahal Led Zeppelin memiliki jet pribadi bernama The Starship.

Pada 24 September 1980, Led Zeppelin tengah berlatih di Bray Studios dalam rangka persiapan tur keliling Amerika Utara untuk mengulang sukses tahun 1977. Mengetahui perjalanannya akan sering menggunakan pesawat terbang sebagai moda transportasi telah membuat dirinya parno. Selama sesi latihan dia terus-menerus minum dan itu dibiarkan oleh Jimmy Page, John Paul Jones mau pun Robert Plant karena dalam keadaan mabuk pun tempo permainannya tetap terjaga.

Selesai latihan semua pulang ke rumah Page. Di atas sofa Bonham kembali teler. Siang hari, 25 September 1980, tepat empat puluh tahun silam, John Paul Jones yang mulai cemas mengajak Benje LeVre (manajer tur) untuk membangunkannya. Ternyata, sudah tak bernyawa. Band yang tidak pernah ramah pada pers Inggris ini resmi dibubarkan 4 Desember 1980.

Keputusan tsb bisa dipandang dari dua sisi. Pertama, sebagai bentuk penghormatan tehadap eksistensi John Bonham. Kedua, Robert Plant, Jimmy Page dan John Paul Jones sebenarnya tidak cukup punya nyali untuk mencari pengganti sekaliber Bonham. Karena siapa pun kandidatnya akan seperti duduk di atas ranjau. Sudah ada ‘korban’nya. Usai membantu penampilan Led Zeppelin dalam konser Live Aid (1985), Phil Collins dikritik habis-habisan karena dinilai cuma ingin numpang beken. Phil Collins, lho!

John Bonham adalah mesin tempur yang menjadikan musikalitas Led Zeppelin terdengar bertenaga. Polling berbagai media terkemuka telah menempatkan dirinya sebagai salah satu drummer rock terbesar abad ini. Teknik serta permainannya menjadi inspirasi para drummer setelahnya. Pukulannya dikenal akurat dan super keras. Dia menyetem pedalnya sedemikian rupa hingga mentok guna menghasilkan suara dahsyat, ditambah sticknya berukuran terpanjang dan terberat (2,2 B) dari standar normal.

Bonham-lah yang memelopori asimilasi jazz dengan rock, yang setelah dikembangkan dengan memasukan elemen blues serta psychedelic kelak menjadi konsep dasar yang melahirkan hard rock. Pada sektor peralatan Bonham juga terus berinovasi dengan melibatkan conga, timpani serta gong. Namun semua itu bukan segalanya.

“Yang terpenting adalah rasa. Kalo terlalu mengandalkan teknik, kamu gak akan ada bedanya dengan drummer kebanyakan.” Sesederhana itu.

Denny Mr | Pengamat Musik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *